Selain melayani kiriman domestik, JNE juga melayani kiriman internasional. Namun Penyebaran secara masif virus Covid-19 ke seluruh dunia, merupakan hambatan besar bagi perekonomian dunia. Banyak negara yang memberlakukan lockdown terhadap kedatangan orang asing, begitu juga barang-barang yang datang dari luar negeri diperketat. Berikut penuturan Gerry Wiharto, Head of International Business Development Divison JNE yang ditemui JNEWS di ruang kerjanya, Kamis (25/6/2020), tentang perkembangan kiriman internasional JNE.
Seperti apa kondisi kiriman internasional sekarang ini, terutama di masa pandemi Covid-19?
Masa pandemi Covid-19 kiriman internasional dibagi dua kategori, yaitu sebelum kiriman masker dilarang dan sesudah kiriman masker diperbolehkan kembali pada periode Januari hingga Februari 2020. Pada bulan Februari tiba-tiba kiriman naik cukup tinggi, itu semua dari kiriman masker untuk keluarganya, teman-temannya, dan ada juga yang jualan masker hingga ke Singapura, Hongkong dan Australia. Namun tiba-tiba pada awal Maret, begitu pemerintah mengumumkan adanya pandemi Covid-19 dan melarang kiriman masker, kiriman internasional anjlok, itu semua karena negara-negara di dunia memberlakukan lockdown yang hampir sebagian besar lini bisnis tutup. Tetapi bersyukur di awal Juni 2020 setelah banyak negara membuka lockdown-nya kiriman sudah mulai naik kembali.
Baca Juga : Buah Merah dan Sarang Semut Primadona Kiriman dari JNE Merauke Terus Meningkat
Ke negara mana saja masyarakat bisa melakukan kiriman internasional?
Ke seluruh dunia, namun jalur besar banyak tertumpu di negara-negara Asia, seperti Hongkong, China, Malaysia dan negara-negara lainnya. Untuk barang kiriman lebih didominasi pakaian, makanan kering, herbal, dokumen dan barang-barang yang lainnya.
Suatu paket yang dikirim oleh customer hingga sampai ke tangan penerima di luar negeri seperti apa prosesnya?
JNE bekerjasama dengan beberapa perusahaan jasa kurir dan kargo internasional. Di masa normal kiriman internasional antara 2 sampai 3 hari bisa sampai ke tangan customer, seperti misalnya customer di Hongkong. Namun berbeda dengan di masa Covid-19 kiriman bisa lebih lama, karena di negara-negara yang dituju ada pengetatan kiriman barang-barang dari luar negeri
Baca Juga : Sekotak Asa Dalam Kiriman Doa, Semangat Bertahan di Tengah Wabah
Bagaimana dengan tarif, karena banyak pemain juga yang melakukan kiriman ke luar negeri?
Tarif kiriman internasional di JNE hanya ongkos kirim, sedangkan cukai dan lain sebagainya tanggung jawab penerima di luar negeri. Adapun tarif ongkirnya dihitung per 500 gram, tetapi tarif internasional semakin berat kirimannya maka semakin murah ongkirnya. Tarif kiriman internasional JNE cukup kompetitif.
Apakah semua konter dan agen JNE bisa menerima paket kiriman luar negeri?
Bisa, dari semua konter jaringan JNE yang ada diseluruh Indonesia. Seperti misalnya konter di Boven Digoel, Papua misalnya tetap bisa menerima kiriman internasional.
Baca Juga : Selama Pandemi, Kiriman Pempek JNE Palembang Stabil
Bagaimana dengan paket besar, misalnya yang dikirim oleh corparate, apakah bisa tetap dilayani?
Jelas kiriman internasional JNE bukan hanya retail, tetapi kiriman dalam jumlah banyak, termasuk kargo akan dilayani, dan itu semua tergantung keinginan customer, apakah misalnya menginginkan kiriman kargonya bisa langsung diterima kliennya, tanpa harus memikirkan biaya lainnya seperti cukai dan lain sebagainya, maka JNE yang akan menanganinya.
Apa potensi ke depan yang belum digarap secara maksimal terkait produk kiriman internasional?
Kita akan mengembangkan agar UKM Indonesia bisa menjual produknya ke luar negeri, seperti produsen hijab, itu potensinya sangat besar di negara-negara Muslim. Seperti customer di Malaysia, banyak yang minat dengan hijab buatan indonesia. Jutaan TKI yang ada di luar negeri, juga menjadi potensi yang akan terus dikejar dan dikembangkan. *
Baca Juga : Berkah Booming Gowes, Kiriman Sepeda Terus Meningkat