135 Karyawan JNE Ikuti Manasik Umrah untuk Kloter Pertama Tahun 2025

Ustaz Jajang saat menjelaskan hal-ihwal seputar tata cara ibadah umrah kepada karyawan JNE Sabtu lalu (18/01/25) di Jakarta

JNEWS – Sebanyak 135 peserta umrah karyawan JNE angkatan kerja tahun 2010-2011, yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekah bersama El Atieq Tour and Travel pada 30 Januari dan 17 Februari 2025 mendatang, mengikuti manasik umrah di Ballroom Lt. 7 Kantor Pusat JNE Tomang 11 Jakarta, Sabtu lalu (18/1/2025), yang dipandu oleh Ustaz Jajang.

Dalam manasik tersebut, Ustaz Jajang tidak hanya menyampaikan tentang tata cara ibadah umrah, seperti syarat, rukun, tata cara wukuf dan tawaf plus cara mengenakan pakaian ihram hingga larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan saat umrah, akan tetapi juga memberikan motivasi hingga sejarah asal-usul umrah.

“Para Ksatria dan Srikandi JNE yang nanti akan berangkat merupakan orang-orang yang telah dipilih Allah SWT untuk menjadi tamu di Baitullah Mekah, untuk itu jangan sia-siakan kesempatan ini. Mari niatkan dari sekarang umrah hanya untuk beribadah, bukan untuk yang lain,” ujar Ustaz Jajang.

Selain niat, ada beberapa persiapan yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah umrah. Di antaranya persiapan sebelum berangkat, persiapan spiritual dan mental, persiapan ilmu dan fisik, serta persiapan teknis. Dengan mengikuti tahapan persiapan tersebut maka nantinya seseorang yang menjalankan ibadah umrah akan lancar.

Suasana Manasik yang digelar Sabtu lalu (18/01/25) di Jakarta

“Yang pertama adalah niat yang kuat dan ikhlas hanya untuk beribadah. Kemudian sebelum berangkat mendapat doa dan restu dari keluarga serta orang tua yang masih memiliki orang tua, begitu juga fisik dan mental. Yang tak kalah penting adalah juga ilmunya. Kalau sudah siap semua, maka dijamin ibadah umrahnya lancar, sehingga umrah makbul dan makbullah akan tercapai,” jelas ustaz kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini.

Baca juga: Disiplin Berujung Apresiasi, Cerita Koordinator Terbaik Kantor Cabang JNE 2024

Dalam paparannya, ia juga menyampaikan mengenai larangan-larang yang harus ditinggalkan saat menjalankan ibadah umrah, seperti rafats yakni mengeluarkan perkataan tidak senonoh hingga senda gurau berlebihan yang menjurus kepada porno.

Kemudian larangan fusuq berupa perbuatan maksiat atau mencaci maki yang merugikan dan menyakiti orang lain dengan kata-kata maupun perbuatan. Dan terakhir dilarang jidal yakni berdebat yang menimbulkan emosi lawan ataupun orang itu sendiri.

Dalam ibadah umrah ada larangan-larangan yang harus dijauhi, sekalipun jika dilaksanakan hukumannya hanya denda atau dam. Program umrah merupakan  kesempatan langka yang diberikan oleh JNE untuk para karyawannya. Dengan demikian Ustaz Jajang berharap, dengan terpilihnya menjadi tamu Allah, maka jangan sia-siakan kesempatan tersebut.

“Penuhi syarat dan rukunnya. Jauhi semua larangan-larangan yang tidak boleh dikerjakan saat umrah. Selamat menjalankan ibadah umrah. Doakan keluarga, orang tua yang ada di rumah. Doakan juga JNE, para pimpinan dan pendiri JNE. Semoga umrahnya diterima oleh Allah SWT,” tutup Ustaz Jajang yang selanjutnya memberikan praktek seperti mengenakan kain ihram dan juga tawaf mengelilingi replika Kabah.*

Exit mobile version