2 Kawasan Industri Halal Sudah Kantongi Izin, Tinggal 4 Lagi

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali mengumumkan dua Kawasan Industri Halal di Indonesia. Dalam pengumumannya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut sedikitnya ada dua Kawasan Industri Halal yang sudah mengantongi izin dari Kemenperin yang berlokasi di Serang, Banten dan Sidoarjo Jawa Timur.

Adapun Kawasan Industri Halal yang terletak di Serang ini bernama Kawasan Industri Modern Cikande yang memiliki luas sekitar 500 hektare. Sedangkan untuk Kawasan Industri Safe n Lock yang berada di Sidoarjo ini memiliki luas 9,9 hektare.

Upaya pengembangan kawasan ini sendiri dilakukan karena pemerintah melihat Indonesia disebut menjadi pasar yang besar untuk produk halal di dalam negeri. Karenanya, lanjut Agus, pemerintah saat ini memiliki tiga fokus utama dalam mengembangkan kawasan tersebut. Fokus pertama yang dimaksud adalah pengembangan infrastruktur dan klaster industri halal sebagai kontributor penting ekonomi nasional.

Baca Juga: Ada Indikasi Positif Pemulihan Ekonomi Nasional

“Upaya pengembangan infrastruktur ini dilatarbelakangi oleh belum adanya infrastruktur yang mendukung pengembangan industri, khususnya industri halal agar ke depannya industri ini berkembang secara utuh,” ujarnya.

Kemudian untuk fokus kedua, dilakukannya pengembangan halal standar/HAS yang komprehensif untuk mempercepat industri halal nasional. Terakhir adalah peningkatan kontribusi industri halal terhadap neraca perdagangan nasional di sektor-sektor unggul.

Dari ketiga fokus tadi nantinya akan dijabarkan ke dalam sejumlah program yang dikoordinasikan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), seperti penyusunan strategi nasional pengembangan industri halal, pengembangan zona halal dalam kawasan industri, pengembangan kawasan industri halal baru, hingga pelabuhan halal.

Sebelumnya Wakil Presiden RI Mar’ruf Amin menyebut bahwa saat ini ada sejumlah Kawasan Industri Halal yang sedang disiapkan oleh Kemenperin. Selain dua yang disebutkan tadi, ada empat kawasan lainnya yang sedang diproses perizinannya, di antaranya Kawasan Industri Bintan Inti di Kepulauan Riau, Kawasan Industri Batamindo di Batam Kepulauan Riau, Kawasan Industri Jakarta Pulogadung, dan Kawasan Industri Surya Borneo di Kalimantan Tengah.

“Sekarang sudah ada dua yang memperoleh izin dari Kementerian Perindustrian dan yang sudah dalam proses ada enam. Oleh karena itu, kita akan terus dorong,” ujarnya mengutip halaman setkab.go.id

Baca Juga: Kemenhub Siapkan Strategi Dukung Kelancaran Logistik Lumbung Pangan di Kalteng

Pemerintah Fokus Mengembangkan Kawasan Industri Halal

Seperti yang disebutkan di awal, peluang pasar untuk produk halal memang besar. Meski demikian, hal ini berbanding terbalik terhadap ketersediaan pasokan atau supply produk halal yang dinilai belum mencukup. Maka dari itu, pemerintah terus menggeber dan fokus untuk pembangunan Kawasan Industri Halal yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian nomor 17 tahun 2020 tentang tata cara memperoleh surat keterangan dalam rangka pembentukan Kawasan Industri Halal.

Bukan tanpa sebab, jika pemerintah fokus mengembangkan kawasan tersebut. Pasalnya, saat ini terjadi peningkatan jumlah penduduk Muslim di dunia yang mencapai 1,84 miliar orang dan diperkirakan akan meningkat sebesar 27,5 persen dari total penduduk dunia di tahun 2030.

Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk muslim di dunia, maka turut berpenagruh terhadap peningkatan gaya hidup umat Islam, dimana menurut data dari The State of Global Islamic Economy (GIE) pada 2019/2020 tercatat besara pengeluaran makanan dan gaya hidup muslim di dunia mencapai USD 2,2 triliun di tahun 2018. Angka tersebut pun diperkirakan akan meningkat mencapai USD 3,2 triliun di tahun 2024.

Melihat adanya peningkatan dari konsumsi produk halal dan potensi Indonesia, Ma’aruf Amin pun menargetkan Indonesia bisa menjadi produsen produk halal terbesar di dunia di tahun 2024. “Karena Indonesia punya potensi. Konsumen dalam negeri kita pasti sudah besar, tinggal bagaimana kita menjadi produsen halal sebagai global hub-nya,” ujarnya seperti mengutip laman Tempo.

Baca Juga: 3 Wilayah Ini Layak Jadi Sentra Industri Perikanan Nasional

Exit mobile version