Platform solusi bisnis satu atap, Zilingo berkolaborasi dengan merek kecantikan lokal, Madame Gie. Kerjasama ini sekalilgus sebagai wujud dukungan Zilingo kepada UMKM Indonesia membangun identitas merek yang unik agar dapat bersaing dengan merek lokal lainnya. Kolaborasi terwujud melalui webinar interaktif ‘Ngopi Bareng Zilingo Trade’ yang mengangkat tema “Menjadi Unik di Tengah Lautan Brand Lokal”.
Madame Gie merupakan merek beauty dan skincare lokal yang dinaungi oleh Gisella Anastasia. Merek ini sangat dikenal di masyarakat karena harganya yang relatif terjangkau dengan kualitas yang bagus.
Sesi diskusi panel webinar ini menghadirkan Marketing Communications Madame Gie Githa Lucentia dan Senior Business Development Manager Zilingo Indonesia Jamilah. Dalam diskusi tersebut mengupas tips yang relevan untuk memulihkan merek lokal Indonesia sekaligus memperkuat identitasnya.
Simak empat tips mengembangkan merek bisnis lokal yang unik :
1. Tentukan target audiens yang jelas saat membangun identitas merek
Kesalahan umum yang sering dilakukan pelaku UMKM dalam membangun identitas merek adalah tidak menentukan target audiens yang jelas. Pelaku usaha perlu tahu dan mengenali target audiensnya siapa, kebiasaannya seperti apa, pola perilaku yang dimiliki seperti apa serta hal-hal yang disukai apa saja.
Githa mengatakan, “Penting bagi kita untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai target audiens kita sendiri. Dengan mengetahui dengan jelas siapa target audiensnya, kita bisa konsisten dalam menyuguhkan konten promosi produk.”
BACA JUGA : Batik Maskas Bertahan di Tengah Badai Pandemi
Tidak lupa, Githa juga menyarankan agar pelaku usaha untuk belajar dari kompetitor agar bisa menghindari duplikasi dan bisa berinovasi dengan lebih kreatif lagi.
2. Bentuk identitas merek yang jelas dan tonjolkan keunggulan produk
Dengan banyaknya merek-merek lokal yang bermunculan selama pandemi, persaingan antar bisnis menjadi lebih sulit. Jamilah menjelaskan, saat ini sudah banyak sekali merek-merek khususnya di industri kecantikan yang mengklaim produk mereka berbahan alami, memiliki formula yang long lasting, hingga menyuguhkan tampilan yang fun dan playful yang cocok untuk kalangan remaja.
Hal-hal tersebut merupakan salah satu contoh bagaimana merek dapat membangun identitas yang jelas, mengidentifikasi keunggulan produk dibandingkan dengan kompetitor di bidang industri yang sama.
Sebagai platform solusi bisnis satu atap, Zilingo menghadirkan layanan pemasaran atau Zilingo Marketing Services yang ditujukan untuk membantu merek lokal dalam membangun identitas merek yang dan siap bersaing dengan merek lokal lainnya.
Disajikan dalam format a la carte, merek dan bisnis dapat memilih layanan yang mereka butuhkan mulai dari layanan fotografi dan videografi berkualitas tinggi untuk pemotretan produk, pemotretan tematik dengan konsep khusus, produksi video untuk berbagai kanal, hingga pembuatan katalog cetak untuk bahan promosi.
3. Bangun kepercayaan konsumen dengan menjadi merek yang bersahabat
Saat membangun identitas brand yang unik, membuka akses seluas-luasnya kepada konsumen agar dapat dijangkau dengan mudah adalah hal yang baik, namun juga diperlukan pendekatan yang khusus dari merek ke konsumen.
Dalam diskusi tersebut Githa menjelaskan kenapa Madame Gie mengeluarkan produk dengan harga yang terjangkau. Berbeda dengan kebanyakan celebrity beauty brand yang membanderol harga tinggi, sehingga pasarnya pun menjadi segmented.
BACA JUGA : Bukan Hiasan, Ini Fungsi Kancing Kecil di Saku Celana Jeans
“Madame Gie hadir sebagai beauty brand selebriti dengan harga terjangkau dan bersahabat dengan masyarakat. Setiap kali kita posting dan melakukan live streaming di media sosial pasti melibatkan pengguna Madame Gie atau yang kita sebut sebagai MG-ers.”
Hal ini ditujukan agar konsumen merasa memiliki ikatan dengan merek dan akhirnya dapat terbangun rasa kepercayaan dan loyalitas.
4. Manfaatkan saluran digital yang paling efisien dalam membangun identitas merek
Hal yang tidak kalah penting dalam membangun identitas merek, adalah memanfaatkan saluran digital dalam skema penjualan dan pemasaran. Jamilah menyarankan agar pelaku UMKM dapat membagi saluran digital menjadi dua saluran fokus, yaitu saluran akuisisi dan saluran retensi.
Saluran akuisisi merupakan gerbang awal dimana konsumen dan pasar mengetahui produk Anda. Kini, pelaku usaha dapat memanfaatkan kekuatan media sosial dengan membuat konten yg khas dan unik agar lebih dikenal masyarakat.
Yang kedua adalah saluran retensi, yaitu saluran yang digunakan agar konsumen selalu ingat dan loyal pada merek tertentu. Pastikan konsumen dapat dengan mudah membeli produk secara online di marketplace seperti Zilingo.
BACA JUGA : Awas Ketipu, Gini Cara Mudah Cek Jasa Pinjol yang Resmi
“Jika pelaku usaha memiliki website sendiri, konsumen bisa berlangganan buletin/ subscribe newsletter dengan memasukkan alamat email dan kedepannya konsumen bisa menerima berita/update produk dan mungkin informasi lainnya seperti promo/campaign. Semakin besar dan fleksibel, semakin bagus pula saluran tersebut,” tutup Jamilah.