50 Persen UKM di Facebook Kurangi Pegawai dan Turun Penjualan

Meski pandemi membawa dampak negatif terhadap ekonomi, survei terbaru dari Facebook menunjukkan 56% bisnis kecil dan menengah di Indonesia yang hadir di Facebook melaporkan lebih dari 25% penjualan mereka terjadi di platform digital.

Usaha Kecil dan Menengah atau UKM merupakan inti dari komunitas di Facebook, dan mereka berperan sebagai penggerak roda perekonomian global.

Mulai dari kedai kopi, restoran hingga desainer grafis, UKM telah menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di setiap negara, berperan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.

Namun, saat ini mereka tengah menghadapi tantangan luar biasa. Pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi persoalan di ranah kesehatan, namun juga menyebabkan krisis ekonomi yang menghantam para pelaku UKM.

Baca Juga : 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Pebisnis UKM

Mengurangi Jumlah Karyawan

Untuk melihat bagaimana para pelaku UKM di platform Facebook beroperasi selama masa pandemi COVID-19, Facebook bekerjasama dengan Bank Dunia dan Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) melakukan survei untuk melihat bagaimana pelaku UKM melakukan penyesuaian dalam menghadapi krisis.

“Skala tantangan yang dihadapi UKM begitu besar. Ternyata, setelah melakukan survei kepada lebih dari 30.000 pemilik bisnis UKM di lebih dari 50 negara, kami menemukan bahwa mereka begitu terpukul dan sangat membutuhkan bantuan,” ujar Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia.

Baca Juga  : Beli Produk UKM Lokal Lewat Aplikasi Titipku

Survei dari Facebook menunjukkan, 50% pelaku UKM di Indonesia yang berada di platform Facebook telah mengurangi jumlah karyawan sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

Dari sisi pendapatan, para pelaku UKM juga terkena dampaknya. 53% bisnis UKM di Indonesia yang berada di platform Facebook melaporkan penjualan mereka dalam 30 hari terakhir lebih rendah dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Sebanyak 85% pelaku UKM yang dimiliki perempuan di Facebook (dibandingkan dengan 81% bisnis UKM yang dimiliki oleh laki-laki) mampu menghasilkan pemasukan. Namun demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku UKM di masa yang penuh tantangan ini.

Mempertahankan Arus Kas

Salah satu tantangan berat yang harus dihadapi UKM adalah bagaimana mempertahankan arus kas.

Survei Facebook menunjukkan, 15% pelaku UKM di Indonesia mengaku bahwa pengaturan arus kas akan menjadi tantangan berat dalam beberapa bulan ke depan.

COVID-19 menuntut seluruh pelaku bisnis, baik besar maupun kecil, untuk beradaptasi dan melakukan perubahan.

Seiring dengan berubahnya tren belanja orang-orang di masa pandemi ini dengan mengadopsi lebih besar lagi belanja secara online, pelaku bisnis juga harus melakukan upaya serius untuk beradaptasi dengan mengalihkan operasi bisnis mereka ke platform digital, terutama bagi para pelaku bisnis yang sebelumnya masih menganggap digital sebagai pilihan berjualan kedua.

Di Indonesia sendiri, 56% bisnis kecil dan menengah yang berada di Facebook melaporkan lebih dari 25% penjualan mereka terjadi di ranah digital selama beberapa bulan terakhir.

“Komunitas yang berada di atas platform kami terhubung sangat erat dengan aktivitas jual-beli dan mereka ingin aktivitas ini terus digerakkan oleh hubungan dan interaksi yang terjadi di atas platform,” Ruben menambahkan.

Baca Juga : Solusi Bisnis Online untuk UKM yang Bisa Dicoba Selama Pandemi

Exit mobile version