Kementerian Perindustrian sukses menggelar acara Gerakan Nasional Banggga Buatan Indonesia (Gernas BBI) betema Festival Joglosemar : Artisan of Java di Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membuka dengan membaca pantun menarik. “Menyambut pagi di Borobudur, sembari berkumpul menikmati secangkir kopi. Untuk Indonesia yang makmur, ayo beli produk dalam negeri,” ucapnya.
Menurut Agus, sesuai dengan araha Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang berperang sebagai koordinator dan Ketua Timnas Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), masyarakat Indonesia agar bisa mendukung produk industri nasional dengan menggunakan dan membelinya dari IKM.
BACA JUGA : Pemerintah Bidik 2,5 Juta UMKM Naik Kelas Jadi Formal
Agus mengatakan saat ini pelaku IKM telah mampu menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan pasar domestik dan juga ekspor. Bahkan secara kualitas pun sangat kompetitif.
“Artinya, apapun itu kebutuhannya, semua produknya sudah bisa diciptakan oleh anak bangsa kita sendiri,” ucap Agus.
“Seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa usaha sektor IKM tersebar di seluruh pelosok tanah air, dengan jenis usaha dan produknya yang sangat beragam, melibatkan banyak warga sekitar, menciptakan lapangan kerja baru, dan mampu menyerap banyak tenaga kerja,” lanjutnya.
Gernas BBI melalui Festival Joglosemar menjadi momentum untuk membangkitkan gairah usaha para pelaku IKM di seluruh wilayah Indonesia.
Menperin mengatakan ada tiga tujuan utama dilaksanakan program Gernas BBI Joglosemar, yakni meningkatkan jumlah pelaku IKM yang onboarding, menciptakan value creation pelaku IKM, dan meningkatkan permintaan produk IKM.
“Dalam rangka mendukung tujuan utama Gernas BBI tahun 2021, yaitu 6,1 juta UMKM onboarding di marketplace, Kemenperin secara konsisten memberdayakan pelaku IKM melalui penguasaan teknologi e-business melalui program e-Smart IKM,” tutur Agus. Program e-Smart IKM telah berjalan sejak tahun 2017, dan telah melatih sebanyak 13.184 pelaku IKM di seluruh Indonesia.
BACA JUGA : Kurir Dimaki dan Dihina Goblok, Ini Tanggapan Asperindo
Adapun manfaat yang diperoleh oleh para pelaku IKM yang mengikuti program e-Smart IKM, antara lain mendapat workshop tentang membuka toko online, bisnis digital, manajemen bisnis, serta terkait kebijakan dan peraturan pemerintah.
Selanjutnya, masuk ke dalam katalog e-smart IKM, memiliki akses ke berbagai program Kemenperin seperti restrukturisasi mesin peralatan, klinik HKI, klinik kemasan, sertifikasi TKDN dan SNI, pameran, serta pendampingan teknologi. Selain itu, pendampingan pemasaran online dan akses go global.