Bali menjadi salah satu daerah yang sangat terpukul imbas pandemi Covid-19. Lantaran sektor pariwisata yang mati suri, pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata itu mencapai minus 9,85 persen year on year.
Ragam cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk kembali menyegarkan “Bali”, namun di lain sisi, Menteri Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Teten Masduki menegaskan bila Bali harus merubah cara pikir guna mendongkrak tetanan perekonomiannya.
Salah satu cara yang paling memungkinkan untuk dilakukan saat ini adalah mendorong peran ekonomi kreatif dari Bali. Hal ini bisa beragam hal, salah satunya dari sektor pengrajin atau usaha lokal layaknya UMKM.
“Strategi Bali harus diubah. Selama ini Bali dikunjungi dunia, tapi sekarang Bali yang mengunjungi dunia. Kita maksimalkan peran ekonomi kreatif dan digitalisasi produk UMKM. Banyak yang rindu Bali. Kita kirim produk Bali. Tidak hanya produk makanan, bisa saja seperti cerita rakyat Bali kita ubah menjadi gim yang akan menghasilkan bagi perekonomian,” ungkapnya dalam Rangkaian Kunjungan Kerja ke Bali.
BACA JUGA :Â Bukan Jebakan Batman, Ikuti Kuis JNEWS dan Nikmati Vocher Belanjanya
Lebih lanjut, Teten menambahkan bahwa Bali merupakan sebuah brand dari Indonesia. Layaknya Swiss yang dikenal dengan jam tangan Rolex, Indonesia juga dikenal baik oleh wisatawan asing karena Bali.
“Jadi apapun dari Bali pasti menjual. Ini perlu kita kembangkan,” tegas Teten.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa pertunjukkan seni dari Bali juga pasti sudah dirindukan oleh para wisatawan. Dengan digitalisasi, pertunjukan dapat dilakukan secara virtual.
Menurut Teten banyak potensi ekonomi kreatif yang dapat digali leboh dalam dan dioptimalkan, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini sebagai upaya memperbaiki sisitem ekonominya.
“Pandemi jadi pembelajaran bahwa Bali jangan mengandalkan 100% pariwisata. Karena risikonya sangat tinggi. Harus ada inovasi berbasis ekonomi kreatif,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah menyadarkan Pemerintah Provinsi Bali terlalu bergantung pada pariwisata.
BACA JUGA :Â UMKM Bali Terpuruk, KemenkopUKM Upayakan Pemulihan Ekonomi
Dia pun merasa beruntung bahwa Bali masih memiliki UMKM yang menjadi bantalan bagi perekonomian daerah. Namun, menurut dia UMKM di Bali belum berkembang sesuai harapan.
“Padahal gagasan, kreativitas, dan digital juga mumpuni. Tapi keberanian UMKM untuk mencoba hal baru harus ditingkatkan,” ucap Oka.