Sejak didirikan oleh H. Soeprapto Suparno puluhan tahun silam, Yatuna sudah menyantuni ribuan tuna netra, anak yatim, para janda miskin dan kaum dhuafa. Seiring berjalannya waktu mereka yang disantuni sebagian sudah sukses dan menjadi panutan bagi yang lainnya. Salah satunya adalah Rojiin (63 thn), tuna netra yang bergabung di Yatuna sejak 1999.
Rojiin kini menjadi ketua tuna netra Yatuna. Ia mengaku merasa beruntung hidupnya bisa bergabung dan selalu mendapat santunan dari Yatuna, meski H. Soeprapto sudah tiada. “Berbeda sekali para tuna netra yang di sini dengan yang di luar Yatuna. Kami rutin disantuni setiap bulannya mulai dari beras dan lain sebagainya, sehingga tidak perlu lagi memikirkan untuk mencari makan. Fokus saya tinggal menambah ilmu agama untuk terus mengajar kepada para tuna netra yang ada di wilayah DKI Jakarta,” ujar Rojiin kepada JNEWS.
Baca Juga : Sebanyak 138 KK di Lingkungan Villa Yatuna Anyer Kembali Disantuni JNE
Menurutnya sejak bergabung di Yatuna, pikirannya menjadi terbuka, terutama setelah kenal dengan almarhum H. Soeprapto yang selalu memberinya nasihat. Sebagai seorang tuna netra dirinya juga ingin memberikan manfaat bagi orang lain, khususnya sesama tuna netra. “Alhamdulilah, sekarang saya keliling Jakarta dan daerah lainnya untuk mengajar mengaji dan keterampilan lainnya kepada para tuna netra. Saya juga sering menjadi penceramah untuk memberikan motivasi bagi para tuna netra hingga khatib saat shalat Jumat di berbagai masjid,” bebernya lagi.
Kesuksesan Rojiin menjadi contoh khususnya bagi para tuna netra lainnya. Di tengah keterbatasan kedua matanya tidak bisa melihat alam dunia, namun Rojiin mampu berprestasi dengan menjadi orang yang berguna bagi orang lain khusunya para penyandang tuna netra lainnya lewat kedalaman ilmu agama yang dimilikinya. Dalam labirin kegelapan, Rojiin telah menemukan cahaya Ilahi di Yatuna. *
Baca Juga : Sosok Pendiri JNE yang Dermawan dan Bersahaja