Dunia literasi tidak lepas dari kemajuan negeri Indonesia. Literasi bisa diartikan segala tulisan yang disampaikan dalam kata-kata/ungkapan bahkan sebuah berita kepada publik secara umum, baik ke dalam sebuah media cetak maupun media online. Segala informasi yang kita peroleh melalui kelima panca indera kita akan menghasilkan pesan singkat maupun panjang mengenai sejarah tentang negeri ini.
Indonesia salah satu negara mempunyai predikat cukup tinggi mengenai kategori tingkat pengguna internet dibanding negara lain di dunia, yaitu menduduki peringkat 6 terbesar menurut lembaga riset pasar e-Marketer tahun 2017.
Masuknya jaringan internet pertanda menjadikan faktor berpengaruh, apakah negeri ini akan dibawa maju ataukah mundur dari peredaran milenial? Terus apa dong hubungannya dengan literasi? Tentu saja sangat erat kaitannya, karena literasi sendiri sumbangsih utama mengenai peredaran berita mengenai perihal apa pun terkait kondisi negeri kita.
Issue –issue yang muncul di permukaan: masalah ekonomi, inflasi nilai rupiah, tindakan asusila, bencana alam dan segala aspek kehidupan termasuk politik/pemerintahan. Literasi disini bisa kita dikatakan seorang reporter/awak media.
Reporter berupaya mencari berita: mengamati, melihat dan menulisnya dibantu panca inderanya, kemudian dijadikan sebuah berita/sebuah kabar yang perlu disampaikan ke publik. Dari penyampaian inilah, masyarakat dari sabang sampai merauke hingga lingkup dunia dengan mudah menerimanya.
Reaksi dan penilaian masyarakat bisa jadi berbeda satu samalain, bisa berupa tanggapan positif maupun negatif. Apa akibatnya? akibatnya adalah akan timbul sebuah masalah, tindakan ataukah respon aktif dari masyarakat. Sudah pasti fenomena ini akan ditanggapi oleh pihak pemerintah/pihak terkait kan? Disinilah kemajuan Indonesia benar-benar digodok karena sebab musabab literasi tadi.
Kolaborasi JNEWS (JNE) bersama kang Maman dan Micecartoon tempo lalu, sungguh telah menambah oase di tengah-tengah gersangnya literasi di masa Pandemi yang masih berkelanjutan. Dengan dibangunnya dunia literasi mulai dari hal kecil ini, harapannya pasti tulus untuk menghidupkan kembali Indonesia.
Indonesia butuh penggerak literasi di muka bumi ini untuk memajukan negeri. Mengamati, membaca, menulis adalah 3 poin penting untuk turut terjun di dunia literasi. Literasi memberikan hujan setelah musim kemarau berkepanjangan. Lahirnya para penulis dan penggiat “membaca” nantinya akan membentuk generasi cerdas. Generasi cerdas inilah yang akan membuat Indonesia ini maju.
Generasi cerdas wajib dilestarikan
Siapakah generasi cerdas itu? Generasi cerdas bisa berasal dari manapun asalnya. Baik dari kalangan pelajar atau dari masyarakat umum. Cerdas itu belum tentu pintar. Dan pintar belum tentu cerdas. Menurut saya, cerdas itu lebih luas artinya. Cerdas bisa diartikan semua orang yang memiliki ide atau inovasi untuk membuat sesuatu menjadi hal yang luar biasa/maju dan berbeda.
Indonesia perlu adanya generasi cerdas seperti ini. Apa sih tolak ukur Indonesia itu maju? Maju karena teknologinya kah? Maju karena sering menang lombakah? atau Maju karena bangsanya sudah mapan baik dari segi ekonomi dan lainnya?
Menurut saya, maju itu mempunyai arti sangat luas. Semua yang di sebutkan tadi sudah termasuk maju. Hanya saya lebih menekankan bahwa maju itu menomorsatukan tindakan tepat dengan dasar akhlak yang baik.
Dengan ikut andil dalam dunia literasi secara baik dan benar, saya yakin 100% bahwa akan membentuk menjadi bangsa yang maju. Penggiat literasi sendiri akan selalu mendapatkan ilmu/ pengetahuannya yang selalu di upgrade setiap harinya. Akan diabadikan ilmunya dalam tulisan (buku), yang mana akan selalu menjadi sejarah bisu di setiap lembaran-lembaran kertas.
Akan menjadi super ahli/pengamat/penggerak/aktifis dari segala pengamatannya untuk negeri ini. Mereka bisa menjadi sosok apapun yang mereka inginkan. Tidak memandang profesi siapa kamu atau siapa aku? Apakah kamu seorang Dokter, atau kamu seorang Profesor ataukah kamu seorang Pejabat.
Dalam dunia literasi semua bisa menjadi apa atau siapa. Maksudnya disini adalah ilmu. Dari ilmu kita bisa menjadi sosok apa dan siapa. Saya berharap semoga Indonesia selalu melahirkan generasi literasi untuk memajukan negeri. Bahagia dengan literasi. *
Baca juga : Bahagianya Anak-Anak Belanja Bareng JNE