Dampak pandemi Covid-19 memang bukan sekadar penyakit yang mempengaruhi kesehatan. Namun, juga punya dampak ekonomi yang masif.
Kebijakan pemerintah dan perusahaan seperti penerapan Work From Home, Social Distancing, Physical distancing sampai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum lama ini menjadi upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang angkanya saat ini lebih dari 90.000 orang di Indonesia.
Di era new normal seperti sekarang, masyarakat, khususnya UKM “dipaksa” untuk hidup “berdampingan” dengan Covid-19. Lalu, bagaimana sebagai pengusaha/UKM menyiasati kondisi ini?
Baca Juga : Solusi Bisnis Online untuk UKM yang Bisa Dicoba Selama Pandemi
Siap Hadapi Skenario Terburuk
Di new normal, kondisi terburuk sebenarnya sudah terlewati. Karena usaha sudah berjalan, dan ekonomi pun mulai bergulir kendati belum pulih sebenuhnya. Namun, tetap saja UKM harus bersiap terhadap skenario terburuk.
Bukan hanya pasar yang masih lesu, ada juga gangguan supply chain, project yang sepi, dan masih banyak lagi.
Karena itu, antisipasinya, buatlah business plan (proyeksi bisnis) untuk keberlanjutan usaha paling tidak hingga setahun ke depan. Misalnya, proyeksi dari sisi pendapatan usaha, tingkat pengeluaran, kelanjutan permodalan dan sebagainya.
Kesempatan dalam Kesempitan
Selalu ada kesempatan di dalam kesempitan. Era pandemi seperti sekarang memunculkan kebutuhan dan peluang baru, seiring gaya hidup masyarakat yang sedikit bergeser. Yang terpenting, UKM harus jeli melihatnya, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dan jeli melihat peluang.
Terapkan strategi paling tepat agar penjualan tetap mencapai target, kalau perlu dengan membuka layanan baru atau mengalihkan bisnis ke sektor tertentu. Pemilik F&B yang tadinya mengandalkan kunjungan customer secara langsung, kini bisa mendorong promo dan layanan di Grab atau Gojek. Bahkan, berinovasi dengan layanan makanan kering yang bisa dikirim ke seluruh Indonesia menggunakan layanan JNE.
Berhemat
Tetap optimistis di era Covid-19 memang penting. Tapi, yang lebih penting lagi adalah berhemat. Takutnya, Covid-19 akan memicu krisis finansial yang lebih buruk.
Karenanya, penting bagi UKM untuk menempuh langkah-langkah yang tepat supaya nafas bisnis bisa berjalan lebih lama. Termasuk aktif mempromosikan bisnis di sosial media hingga marketplace.
Baca Juga : Inspiratif, Simak Cerita Edward Tirtanata Menguasai Bisnis Kopi Nusantara