Berawal dari kecintaannya kepada tokoh super hero Superman, Ksatria ini kemudian mengoleksi action figure Superman sebanyak-banyaknya. Lantas, ia melihat peluang, ada cuan yang bisa diraup dengan cara jual-beli dari koleksinya tersebut. Keuntungan yang didapatnya juga cukup lumayan menambah isi dompetnya.
Bagi Agung Fatur Rahman, yang menjabat sebagai Jr. Supervisor Sales Marketing JNE Cabang Jember, Jawa Timur, mengoleksi dan mengutak-atik action figure bukan sekedar hobi dan demi kepuasan batin, tetapi kini bisa juga mendatangkan lembaran rupiah yang nilainya cukup lumayan.
“Saya menggeluti dunia action figure mulai 2010, saat itu masih sekolah. Jadi setiap mau beli action figure harus menabung terlebih dahulu. Saya memang terkagum-kagum dengan karakter Superman,” kenang Agung, saat berbincang dengan JNEWS, Sabtu (12/2/2022).
Ksatria yang mulai bergabung dengan JNE sejak 2013 ini mengungkapkan, setelah koleksi action figure-nya mencapai ratusan, pada 2013 memulai jual-beli action figure. “Dulu yang beli teman-teman dekat yang mempunyai hobi yang sama. Karakter Superman yang paling laku,” ucapnya.
Mengingat keuntungan dari jual beli action figure tidak terlalu besar, Agung yang mempunyai basic keahlian memodifikasi motor, berpikiran kenapa actoin figure koleksinya tidak dimodif saja agar lebih menarik dan keuntungannya menjadi berlipat.
“Jadi saya coba beli action figure yang dianggap kurang layak dan catnya sudah pudar, kemudian dipermak dan di-repaint (cat ulang). Awalnya coba-coba untuk koleksi pribadi, namun 2014 saya mulai jual-beli dan membuka reparasi action figure. Alhamdulillah keuntungannya lumayan,” bebernya sambil tertawa kecil.
Menurutnya, sejak jual-beli dan menerima jasa reparasi action figure kesibukannya menjadi bertambah, meski demikian ia tetap mengutamakan kerja pokoknya sebagai sales marketing guna memenuhi semua target yang sudah ditetapkan oleh JNE Jember.
“Untuk pemasaran dan jasa reparasi action figure, saya posting di Facebook. Sebagai karyawan JNE, saya merasa bersyukur karena pengiriman untuk pembeli dari luar kota menggunakan jasa JNE, itu sangat membantu. Teman-teman dari internal JNE juga banyak yang order action figure dari saya,” ungkap Agung.
Terkait reparasi action figure berikut me-repaint, ia mematok tarif antara Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu, hal itu tergatung tingkat kesulitannya. Di masa pandemi Covid-19 seperti masa PPKM, jasa reparasi action figure tetap diminati sehinga ia banyak menerima orderan. “Tingkat kesulitannya, karena misalnya ukuran yang kecil. Kemarin saya membuat action figure ‘Si Joni by Ario’, itu lumayan susah karena harus membuat detail logo JNE dengan cat manual,” jelasnya.
“Bagi saya, hobi itu filosofi dasarnya memang mencari kesenangan batin dan hiburan serta menambah pertemanan. Namun, di balik itu kalau kita jeli melihat peluang, bisa juga menghasilkan income tambahan buat dompet kita, he-he-he, yang penting jangan sampai mengganggu kewajiban utama kita sebagai karyawan JNE,” tutup Ksatria yang di rumahnya memiliki ratusan koleksi action figure baik Superman maupun tokoh-tokoh super hero lainnya ini. *
Baca juga : Cosmo JNE FC Tundukkan Klub Milik Sultan Atta Halilintar