Bagai menaiki anak tangga, dalam meniti karier banyak para pimpinan JNE yang menduduki jabatan di JNE saat ini dulu meniti karier dari level bawah. Mereka bekerja keras dan memiliki loyalitas tinggi bagi kemajuan perusahaan. Kali ini, JNEWS berbincang dengan salah satu karyawan JNE yang sukses meniti karier dari bawah, yakni Kepala Cabang JNE Silangit, Sumatera Utara, Yayang Fitrajaya.
Bisa diceritakan secara singkat perjalanan JNE Silangit sekarang?
Kantor Cabang Utama JNE Silangit masih baru 2 tahun beroperasi mandiri, menjadi KCU setelah sebelumnya berada di bawah manajemen JNE Medan. Saat ini area cakupan di bawah JNE Silangit ada 3 kota madya dan 12 kabupaten. Dengan area yang cukup luas dan jarak tempuh yang jauh merupakan tantangan untuk dapat mencapai target yang diberikan. Alhamdulillah selama 2 tahun berjalan, apa yang ditargetkan manajemen JNE Pusat dapat dicapai. Namun untuk tahun ketiga ini memang dibutuhkan kerja keras yang lebih lagi karena kian ketatnya persaingan yang ada. Namun, kami semua di JNE Silangit tetap optimis tahun 2022 akan bisa menggapai target yang telah diberikan.
Sejak kapan Anda bergabung dengan JNE?
Saya mulai bergabung di JNE Medan di tahun 2000. Kala itu jobdesk yang diberikan sebagai kurir delivery dan area delilevery-nya sering dirotasi sehingga tanpa disadari dapat mengetahui seluruh wilayah area Kota Medan, baik jalan raya maupun jalanan yang kecil, sehingga memudahkan dan mempercepat dalam proses pengiriman paket.
Berapa lama menjadi rider (kurir motor)?
Saat itu karyawan JNE Medan belum terlalu banyak. Sekitar 1 tahun saya bertugas menjadi kurir. Kemudian di tahun 2001 saya mendapat tugas mutasi di bagian sales marketing selama lebih kurang 2 tahun. Mengingat saat itu JNE belum begitu dikenal luas branding-nya di Kota Medan, sehingga kita gerilya door to door menawarkan JNE sambil terus memperkenalkan branding JNE lewat berbagai cara.
Setelah itu mutasi ke bagian apa lagi?
Lambat laun JNE mulai dikenal di Kota Medan. Customer pun mulai banyak yang memakai jasa JNE. Di tahun 2003 saya diberi amanah untuk tugas ke bagian Customer Service (CS). Di CS cukup lama, lebih kurang 5 tahun sampai dengan 2008 dan diangkat menjadi koordinator. Di CS ini saya banyak belajar dalam berkomunikasi baik dengan internal maupun eksternal perusahaan.
Kapan mulai menjabat sebagai kepala cabang atau brand manager?
Di tahun 2009 saya diberikan tanggung jawab sebagai pejabat sementara (Pjs) Kepala Cabang JNE Medan sampai tahun 2015. Selama menjadi kepala cabang tentu saja banyak suka duka yang dijalani, karena memang tidak mudah mengemban amanah sebagai pimpinan JNE Medan dengan semakin banyak karyawan dan juga pertumbuhan bisnis JNE yang kian berkembang pesat. Karena ada kebijakan dari JNE Pusat, saya dipindah posisi menjadi Head Finance JNE Medan dari 2015 hingga 2020.
Kapan mulai bertugas sebagai Branch Manager JNE Silangit?
Semua pekerjaan dan tugas yang diamanahkan kepada saya, selama ini saya berusaha jalankan dengan sebaik-baiknya. Di awal tahun 2020, tepatnya bulan Maret saya direkomendasikan oleh Branch Manager JNE Medan yakni Bapak Fikri Alhaq untuk ikut job posting sebagai Kepala Cabang JNE Silangit dan Alhamdulillah atas persetujuan manajemen JNE Pusat Jakarta akhirnya saya ditunjuk sebagai Kepala Cabang JNE Silangit sampai sekarang.
Selama meniti karir, siapa-siapa saja yang menjadi inspirasi dan memberi support sampai sekarang?
Selama ini dalam meniti karier dari petugas lapangan menjadi kurir yang mengantarkan paket ke customer hingga diberi amanah menjabat sebagai branch manager, semua tidak lepas dari dukungan dan doa restu orang tua dan juga isteri dan anak-anak saya. Selain itu juga dari para Kepala Cabang JNE Medan yang sebelumnya, di mana dari masing-masing kepala cabang tersebut memiliki cara kepemimpinan yang inspiratif, saya banyak menimba ilmu dari mereka bagaimana mengelola sebuah organisasi perusahaan dengan banyak karyawan, baik itu soal leadership, manajemen dan sebagainya.
Ada pesan bagi para Ksatria dan Srikandi JNE yang ingin sukses meniti karier?
Bagi saya, kita harus bekerja penuh dengan dedikasi dan dengan ikhlas serta bertanggung jawab. Kemudian terus mau belajar dan mencoba sesuatu yang baru misalnya tidak alergi bila dirotasi ke bagian lain karena itu proses pembelajaran bagi kita. Pada akhirnya setelah kita berikhtiar dengan sebaik-baiknya, masalah karier dan jabatan kita serahkan kepada pimpinan yang akan menilai dan berserah diri kepada Allah yang mengatur puratan roda kehidupan kita. *
Baca juga:Kisah Sukses Seorang Kurir yang Kini Jadi Pimpinan Cabang JNE Tebing Tinggi