Di kota-kota besar kamu akan semakin sering menemukan pemandangan seperti ini. Beberapa pria atau perempuan berusia pertengahan 20-an yang berpakaian kasual, duduk di depan laptop memantau bisnis daringnya masing-masing di dalam ruangan yang desainnya dirancang secantik kafe dan sesantai taman bermain. Masih di tempat yang sama, beberapa di antara mereka kemudian memesan espresso ke meja barista dan pindah ke ruangan meeting untuk membahas ide bisnis baru.
Gambaran ini kerap ditemui di coworking space yang sekarang mulai marak di kota-kota besar di Indonesia. Sebuah tempat berkumpul dan bekerja bersama – tidak harus di bawah perusahaan yang sama – yang dirancang lebih fleksibel, informal, dan bersuasana rileks agar kreativitas, kolaborasi dan ide baru mudah mengalir.
Kantor Cabang Utama JNE Bogor punya ide serupa. Memanfaatkan ruangan-ruangan yang tadinya tak terpakai di lantai 2 sampai lantai 4, JNE menyulapnya menjadi sebuah ruang bergaya kekinian yang memadukan konsep coworking space, coffee shop, mini fulfillment, mini photo studio dan rooftop. Pendeknya, sebuah tempat untuk berkumpul, berdiskusi, berkolaborasi, sekaligus menjalankan bisnis dan tumbuh bersama.
Sejak dibuka untuk umum pada April 2022, selain bisa dimanfaatkan untuk karyawan JNE Bogor, coworking space ini bisa dimanfaatkan terutama oleh para pelaku UMKM dan komunitas berbasis hobi atau kreatif yang ingin memberikan kontribusi pada lingkungan sekitarnya. Di ruangan berkonsep minimalis industrial ini, mereka bisa berkumpul, berdiskusi dan berkolaborasi untuk membuat perubahan positif bagi Kota Bogor.
Menurut PIC Marketing Social Media JNE Bogor, A. Faisal Firmansyah, ruang coworking mulai bisa digunakan oleh karyawan maupun oleh pihak eksternal seperti komunitas dan pelaku UMKM sejak April 2022. Namun untuk pihak eksternal, reservasi harus diajukan sehari sebelumnya (H-1) melalui website ruangdisco.id.
“Hampir setiap hari ada komunitas ataupun pelaku UMKM menggunakan ruang coworking untuk berdiskusi atau rapat dengan komunitasnya. Menurut mereka coworking sangat nyaman apalagi bisa pesan kopi atau mimunam lainnya di coffee shop yang juga tersedia,” ujar Faisal, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (5/7/2022).
Proses renovasi ruang coworking berasal dari ide pemanfaatan ruangan tidak terpakai, yang berada di lantai 2, 3 dan lantai 4. Pada 2021 renovasi mulai dilakukan, awalnya di lantai 2, antara lain dengan membangun mushola dan coffee shop.
Di lantai 3 terdapat dua ruangan yaitu coworking dan rest room, dan terakhir di lantai 4 terdiri dari tiga ruangan, yaitu ruang studio foto, rest room dan roof top atau smoking area. “Desain ruangannya mengarah pada minimalis-industrial dan kekinian. Mengusung konsep fasilitas lengkap dalam satu tempat. Harapannya bisa menjadi tempat yang dapat mewadahi komunitas dan pelaku UMKM dalam berdiskusi dan berkolaborasi,” terang Faisal.
Sejak resmi dibuka, animo para karyawan, komunitas dan pelaku UMKM yang ada di Bogor pada ruang coworking sangat tinggi untuk digunakan tempat meeting ataupun sekedar diskusi.
“Dengan adanya ruangan coworking produktivitas kerja karyawan menjadi lebih meningkat. Di coworking yang nyaman, tenang dan santai, pikiran menjadi lebih fokus dan rileks sehingga inspirasi dan kreativitas baru bisa tercipta. Begitu juga pihak eksternal terutama para pelaku UMKM di Bogor semakin loyal memakai jasa JNE, karena mereka bisa memanfaatkan ruangan coworking tersebut, seperti layaknya kantor mereka sendiri,” tutup Faisal. *
Baca juga: Setelah 141 Tahun, Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi Siap Kembali Beroperasi