Ban merupakan salah satu bagian penting pada kendaraan, salah satunya mobil. Kondisinya harus terus terjaga dan sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan, terutama soal tekanannya.
Tekanan udara yang ideal bisa dilihat pada stiker petunjuk di pilar pintu samping kursi pengemudi, atau di buku petunjuk pemilik kendaraan. Tertera tabel berisi tekanan udara yang direkomendasikan.
Adapun tujuan ban memiliki tekanan ideal agar mobil tak sekadar nyaman untuk dikendari tapi juga aman dari segala macam risiko yang mungkin saja bisa terjadi selama perjalana serta berdampak fatal.
Karena lupa, kebanyakan pemilik mobil tidak mengecek tekanan udara ban dan akhirnya kempis. Meskipun masih dapat dipakai, tapi sebaiknya segera diisi kembali karena efeknya bisa menyebabkan ban meletus. Karena saat tekanan terlalu rendah bisa terjadi defleksi.
BACA JUGA :Â Selera Modifikasi Vespa ala Justin Bieber
Dinding ban akan bergerak naik turun terus menerus mengikuti kontur jalan kalau dalam kondisi kempis. Defleksi yang terjadi berisiko merusak anyaman kawat baja dinding ban. Ban bisa meletus bila anyaman tersebut tidak sanggup lagi menahan beban gerakan ban.
Ditambah, mobil dengan muatan penuh dalam perjalanan jauh, akan membuat beban kerja ban semakin berat dan memicu panas berlebih sehingga berpotensi pecah ban yang berujung pada kecelakaan.
Kemudian akibat tekanan udara kurang, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal (contact patch) yang cukup. Bahkan cenderung berlebih dan tidak merata tekanannya akibat hanya tertumpu di pinggir telapak ban. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja.
Selain itu, mobil akan terasa semakin berat dikemudikan karena ban yang kempis terlalu kuat daya cengkeramnya ke aspal jalan. Sedikit banyak masalah ini dapat membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros dan telapak ban lebih cepat habis.
Kenyamanan berkendara pastinya akan ikut menurun akibat gerakan dinding ban yang tiada henti. Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika manuver belok ke kiri atau ke kanan.
Akibatnya, mobil kian sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin liar, termasuk membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh sehingga mengurangi keselamatan berkendara. Dalam kondisi ekstrem di mana tekanan udara ban sangat rendah, dapat membuat ban terlepas dari velg.