Belakangan ini bisnis lokal UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Tanah Air mulai berkembang pesat bahkan bisa bersaing di pasar modern. Salah satu contohnya adalah Attempe, bisnis keripik tempe lokal yang sedang naik daun, Berasal dari tempe kedelai lokal alami non rekayasa genetik (GMO) atau Non Transgenik, Nurhayati Nirmala berhasil mengolah tempe lokal dengan berbagai varian rasa dan mampu bersaing di pasar modern.
Nurhayati atau yang akrab disapa Nungki terinspirasi dari suaminya yang merupakan seorang peneliti kedelai, untuk mengembangkan kedelai lokal.
“Sebagian besar kedelai yang kita konsumsi lebih dari 70 persen merupakan kedelai impor, dimana sebagian besar produk transgenik,” ujar Nungki.
Usaha yang sudah dimulainya sejak 2015 ini awalnya dijual secara tradisional, dengan mengolah tempe varian rasa dan menitipkannya ke teman-teman atau tetangga. Namun tidak menutupi biaya produksi sepenuhnya,
pada tahun kedua, Nungki mulai memasarkannya pada pasar modern, rumah sakit, dan catering. Ia tak menyangka brandnya yang diberi Attempe di terima pasar modern, bahkan sudah mendapatkan pelanggan loyal.
BACA JUGA:Â Dukung Merek Lokal, Tehbotol Sosro Inisiasi Gerakan LocalsUnite
Jatuh Bangun Nungki Membangun Usaha
Bukan hal yang mudah bagi Nungki dalam mengembangkan usaha ini, Nungki juga mengalami jatuh bangun dan usaha yang stagnan memasuki tahun ketiga. Meskipun sempat ingin menyerah, Nungki kasihan karena karyawannya juga memiliki keluarga.
Jatuh bangun Nungki tidak hanya karena usahanya tidak berkembang, tetapi produknya tidak terlalu laku dipasaran, hingga melambungnya harga bahan baku.
Memasuki tahun selanjutnya Nungki memutuskan untuk membuat inovasi dengan mengolahnya menjadi berbagai varian makanan, seperti brownies tempe, keripik tempe, frosen food tempe, dan lain-lain.
Dari sekian banyak produk hasil inovasi Nungki dan team, produk olahan keripik tempe aneka rasa menjadi produk unggulan yang banyak dipesan pelanggan.
Keripik tempe berbagai varian rasa itu diberinya brand Attempe Chips, beberapa varian diantaranya ayam betutu Bali, Balado teri Medan, Sambal Matah Bali, Lombok ijo Jawa, dan sebagainya.
“Inovasi tersebut berhasil mendongkrak penjualan lagi, sehingga Attempe semakin dikenal,” ucapnya.
Sejak awal memulai bisnis tempe ini, Nungki tidak berekspektasi terlalu tinggi dengan usaha kedelainya, nyatanya produknya di terima pasaran hingga memiliki pabrik sendiri dan karyawan sebanyak 6 orang.
BACA JUGA:Â Fitur Rahasia Gratis di Instagram untuk Tingkatkan Penjualan Bagi UMKM