Berdasarkan survey penyedia layanan konten hingga teknologi marketing digital di Indonesia, InMobi, menyebutkan tren belanja daring melalui ponsel pintar akan terus meningkat menjelang akhir tahun.
Survey yang bertajuk “The 2022 Indonesia Shopping Guide” ini melibatkan 1009 pengguna di Indonesia untuk melihat kecenderungan tren menjelang masa liburan.
Baca juga: Pengaduan Konsumen Terbanyak dari e-Commerce di 2021
Managing Director Asia Pacific InMobil Rishi Bedhi, mengatakan, konsumen Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain lebih banyak menghabiskan waktu berbelanja online.
“Masa liburan yang selalu identik dengan penjualan, konsumen di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya menghabiskan lebih banyak waktunya untuk berbelanja melalui mobile,” kata Rishi dalam keterangan resminya.
Dia menambahkan, pemilik brand dapat memanfaatkan strategi yang melibatkan mobil first secara proaktif untuk menangkap pasar selama periode tersebut.
Dalam survey tersebut terungkap 77 persen merencanakan belanja akhir tahun menggunakan smartphone. Bahkan, 56 persen di antaranya menaikkan anggaran belanjanya dibanding tahun lalu.
Baca juga: Iklan Digital yang Relevan Menarik Minat Konsumen
Laporan tersebut juga menyebutkan jenis konsumen di Indonesia yang terdiri dari tiga tipe, yaitu Category Explorers (45 persen), Bargain Hunters (32 persen), dan Brand Lovers (23 persen).
Category Explorers merupakan konsumen yang mengeksplor banyak produk dari banyak kategori dan tidak terbatas pada satu kategori tertentu saat berbelanja.
Sementara Bargain Hunters, sesuai namanya, adalah konsumen yang memburu penawaran-penawaran menarik seperti Buy 1 Get 1, Discount 5 persen, atau penawaran lainnya.
Kemudian, konsumen Indonesia juga menyukai produk-produk dengan brand ternama dan mengincarnya di masa libur akhir tahun.
Baca juga: Cuti Akhir Tahun Tak Berlaku Bagi PNS, Karyawan BUMN, dan Swasta
InMobi juga menyebutkan, potensi penjualan produk secara daring diperkirakan akan terjadi saat momen hari belanja 11.11 dan 12.12, dua bulan jelang 2022 berakhir.
Terkait masalah transaksi, pembayaran digital makin menjadi favorit karena 5 dari 10 persen menyebut baru mencoba pembayaran digital.