Apakah benar susu formula dapat menurunkan kecerdasan anak? Seringkali pertanyaan seperti ini dilontarkan oleh para orang tua baru. Yuk, kita coba kupas mitos dan faktanya.
Kebingungan ini disebabkan banyaknya informasi yang diterima melalui media sosial. Padahal, tidak semua informasi yang tersaji di media sosial adalah fakta.
Dokter spesialis anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS atau akrab disapa dr. Tiwi, meminta orang tua untuk bijak dalam menyikapi informasi terkait kesehatan anak yang beredar di media sosial.
Baca juga: Yuk Bikin Konten yang Bikin Ketawa ala Ardit Erwandha
Dia pun mengupas tuntas lima mitos dan fakta seputar kesehatan keluarga dan anak. Berikut lima mitos dan fakta yang berkaitan dengan kesehatan anak dilansir dari siaran pers Tokopedia.
1. Mitos: Susu formula menurunkan kecerdasan anak
“Faktanya, kecerdasan anak ditentukan oleh tiga faktor utama, yakni kebutuhan asuh (makanan dan minuman bernutrisi), kebutuhan asih (pemenuhan kasih sayang) dan kebutuhan asah (stimulasi yang tepat). Susu formula di sisi lain, bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan,” ungkap dr. Tiwi.
Dr. Tiwi pun menyarankan orang tua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu, misalnya es krim atau gelato, agar lebih menarik bagi anak.
2. Fakta: Bayi ‘bau tangan’ bukan hal buruk
Bayi ‘bau tangan’ adalah istilah untuk bayi yang selalu ingin digendong.
“Pada dasarnya bayi perlu digendong karena bayi perlu merasakan keamanan serta sentuhan yang hangat. Menggendong bayi juga dapat menumbuhkan rasa percaya bayi terhadap orang tua,” jelas dr. Tiwi.
3. Mitos: Bayi perempuan lebih cepat bicara
Menurut dr Tiwi, jenis kelamin bayi tidak menentukan kemampuan berbicara.
Baca juga: Sederet Fakta Citayam Fashion Week yang Lagi Viral
“Kecerdasan terbentuk dari kromosom X. Walau perempuan memiliki dua kromosom X dan laki-laki hanya punya satu kromosom X, tanpa adanya stimulasi maka kemampuan berbicara tidak akan terangsang,” ujar dr. Tiwi.
Menurut dr. Tiwi, ada berbagai contoh kegiatan untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak, misalnya bercerita dan membaca bersama anak.
4. Fakta: Anak harus tetap mandi saat sedang sakit
Kulit merupakan lapisan paling luar yang berfungsi melindungi tubuh dari berbagai kuman dan penyakit, maka kesehatan kulit menjadi semakin penting saat anak sakit.
Apabila seorang anak sakit, ia tetap harus menjaga kesehatan kulit dengan mandi air hangat.
Baca juga: Anak Terlanjur Minum Obat Sirup, Orang Tua Diminta Jangan Panik
5. Mitos: Anak jinjit saat belajar jalan adalah hal tidak wajar
“Berjinjit adalah tahapan awal belajar jalan. Bayi yang menggunakan baby walker sebagai stimulan saat belajar jalan akan cenderung berjinjit untuk mengenali permukaan lantai sebelum benar-benar lancar berjalan,” ujar dr. Tiwi.