Ivan Gunawan dikenal sebagai sosok yang kreatif dan multitalenta. Belakangan ini Ivan Gunawan lebih banyak dikenal khalayak sebagai presenter kondang, tapi di luar itu, ia juga punya reputasi dalam 20 tahun terakhir sebagai desainer fesyen papan atas Indonesia.
Sebagai perancang busana, Ivan Gunawan punya banyak kiat untuk tetap bertahan di dunia fesyen. Ia memiliki banyak merek fesyen; First Line Ivan Gunawan, Mandjha Hijab Ivan Gunawan, Ivan Gunawan Privilege, Love Ivan Gunawan, Minime, Ivan Gunawan Uniform, Jajaka x Ivan Gunawan, Red Label Ivan Gunawan, dan Miss to Mom.
Selain menggelar puluhan fashion show selama 20 tahun berkarya di industri fesyen, desainer yang akrab dipanggil Igun ini juga menduduki posisi penting dalam organisasi mode bergengsi Indonesia.
Kali ini, Ivan Gunawan berinisiatif mengajak semua pelaku fashion dan industri kreatif berkolaborasi memperluas pasar bagi koleksi mereka. Ide ini pun ia realisasikan melalui GARIS POETIH. “GARIS POETIH adalah sebuah platform fashion parade. Selama 20 tahun berkarya di indutsri ini, sudah saatnya saya memberikan kesempatan dan merangkul sahabat-sahabat saya para desainer fashion di Indonesia untuk bisa menggelar fashion show di tengah masyarakat dengan konsep bisnis yang menguntungkan”, ungkap ivan.
GARIS POETIH sendiri merupakan sebuah ide baru dalam industri kreatif dan fashion yang mengakomodir semua pelaku fashion dan industri kreatif dalam satu platform melalui presentasi fashion show dan instalasi pameran untuk bertemu langsung dengan pembeli khususnya reseller.
GARIS POETIH akan menjadi event tahunan, dan setiap tahunnya akan mempromosikan karya sejumlah perancang busana Indonesia. Koleksi yang ditonjolkan akan menjadi sumber inspirasi bagi pembeli dan pasar global. “Yang membedakan GARIS POETIH dengan fashion parade lain adalah GARIS POETIH hadir untuk bisnis B to B. Jadi desainer bisa bertemu langsung dengan pembeli partai besar. Penonton yang hadir adalah para buyers, reseller, agen yang akan membeli baju kita. Dan teman-teman desainer yang terbuka dengan karyanya bisa cross buyer dan bisa memiliki kesempatan untuk mendapat konsumen baru”, ujar Ivan.
Baca juga: Dari Tangan Penyandang Difabel dan Perempuan, Fashion Kekean Mendunia
Pada edisi pertama Garis Poetih Fashion & Trade ini, desainer peserta akan memperkenalkan format “Grow Together”. Desainer bisa mendapatkan reseller baru dan reseller bisa mendapatkan koleksi eksklusif dari desainer. Model bisnis yang menempatkan barang-barang fesyen bisa langsung dipesan tepat setelah pertunjukan. Penonton akan melihat melalui kode QR yang terhubung langsung ke situs web desainer, media sosial, atau e-catalog. Hal tersebut adalah cara baru bisnis ritel saat ini yang meningkatkan efisiensi dan mengedukasi pasar tentang pentingnya pre-order untuk ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Garis Poetih Fashion and Trade berkolaborasi dengan banyak pihak, antara lain dengan JNE selaku perusahaan logistik nasional. VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengungkapkan bahwa JNE ingin mendorong agar brand-brand Indonesia di sektor ekonomi kreatif tumbuh lebih besar untuk mendukung percepatan dan pemulihan ekonomi Indonesia. “Dalam menjalankan bisnis, JNE ingin memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan persnya kepada JNEWS.
Rencananya event ini akan diadakan selama tiga hari, yakni dari tanggal 15 sampai dengan 17 Februari 2022. Dalam tiga hari tersebut akan terdapat 12 kali fashion show. “Salah satu alasan kenapa penyelenggaraannya di bulan Februari adalah karena menjelang bulan Ramadan. Untuk itu koleksi yang akan dipamerkan sebagian besar adalah koleksi busana modest, dimana peminat dari kolesi busana modest kita sangat besar. Untuk itulah saya juga mengundang sejumlah International buyers dari Dubai, Qatar, Malaysia dan Brunei. Semoga mereka bisa melihat koleksi kita dari dekat dan memborong barang kita,” pungkasnya.