Penyalahgunaan data pribadi berhasil membuat publik ketar-ketir. Pasalnya, banyak oknum tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan data tersebut untuk mengakses keuangan, pinjol atau pinjaman online, pengajuan kartu kredit, hingga pembobolan rekening.
Melansir dari Indonesiabaik.id, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate pernah mengatakan bahwa Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah sumber utama data pribadi hampir di semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. So, hal krusial yang perlu kamu perhatikan dalam mengantisipasi penyalahgunaan data adalah dengan tidak memberikan data NIK kepada pihak yang tidak berkepentingan.
Kamu perlu bijak memberikan data diri dan jangan memberikannya secara cuma-cuma kepada siapa saja. Data pribadi yang dimaksud di antaranya adalah foto diri, KTP, swafoto dengan KTP, informasi Kartu Keluarga, alamat yang sesuai dengan KTP, hingga nama ibu kandung.
Baca juga: Cara Aktivasi Fitur Keamanan di Media Sosial
Karena itu, jika kamu mengisi data diri untuk pendaftaran aplikasi, pastikan terlebih dahulu aplikasi tersebut legal. Kamu juga bisa mengecek status kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK, untuk memastikan bahwa data kamu tidak dipakai orang lain.
Oversharing di Media Sosial Jadi Awal Penyalahgunaan Data Pribadi
Yang paling penting, kamu sangat tidak dianjurkan oversharing di media sosial. Misalnya saja ikut-ikutan tren mengunggah foto KTP di fitur Add Yours di Instagram maupun TikTok. Jika hal ini kamu lakukan, foto KTP yang kamu unggah bisa menjadi sasaran empuk para oknum penyalahgunaan data pribadi.
Tak hanya itu, kamu sebaiknya menghindari mengunggah segala macam jenis konten yang bisa membocorkan data pribadi kamu, termasuk misalnya informasi sekolah anak, nama jalan alamat rumahmu, nomor polisi kendaraanmu, dan sebagainya.
Oversharing sendiri didefinisikan sebagai sebuah aktivitas user media sosial yang terlalu sering membagikan konten melalui akun pribadinya sehingga berlebihan. Konon, oversharing ini cukup identik dengan kecanduan media sosial. Kalo udah candu begini, si pengguna bisa saja menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk main media sosial dan hingga akhirnya mengunggah konten sembarangan.
Sadarkah kamu, bahwa apa saja yang kita bagikan di media sosial ini sering kali membentuk citra kita di dunia maya? Kalo kamu sering mengunggah informasi negatif, maka tidak menutup kemungkinan citra negatif juga akan melekat dalam diri kita di dunia maya.
Nah, agar kamu tidak oversharing di media sosial dan menjadi korban penyalahgunaan data pribadi, maka kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.
Baca juga: 6 Cara Lindungi Data Pribadi Saat Melakukan Transaksi Digital
1. Hindari posting saat emosi
Mengelola emosi memang bukan hal yang mudah. Pasalnya untuk dapat mengendalikan emosi, kamu membutuhkan waktu yang cukup untuk berdamai dengan diri sendiri.
Emosi dapat memicu kamu untuk memposting hal-hal yang tidak seharusnya. Terlebih lagi, saat kamu marah atau sedih rasanya hanya ingin didengar. Inilah yang terkadang membuatmu menjadi oversharing di media sosial. Bisa saja di sini kendali dirimu menjadi kurang, dan berakibat kamu membocorkan sendiri berbagai informasi rahasia yang rentan penyalahgunaan data pribadi.
Jika sedang dalam kondisi emosi yang kurang stabil, cobalah untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Tidak sedikit karier seseorang yang hancur hanya karena postingannya di media sosial. Sungguh disayangkan, bukan? Apakah kamu rela kariermu hancur gara-gara tidak bijak dalam menggunakan media sosial? Tentu tidak, kan?
2. Selektif dalam memilih konten yang diunggah di media sosial
Sebagaimana yang diketahui bahwa postingan di media sosial ini pasti akan mendapatkan dua jenis feedback, baik itu positif maupun negatif. Oleh karena itu, kamu perlu lebih selektif dalam mengunggah konten di media sosial, ya.
Sebelum mengunggah konten, pastikan kamu sudah memikirkan konten mana yang layak untuk konsumsi publik dan mana yang tidak. Be aware! Postingan yang kamu unggah bisa dijadikan senjata oleh oknum untuk merugikanmu, lho. Tidak menutup kemungkinan bahwa saja oknum tersebut juga terlibat dalam penyalahgunaan data pribadi kamu.
3. Menghabiskan waktu dengan orang tersayang
Tahukah kamu, bahwa sejatinya kamu tidak perlu membuktikan siapa dirimu di media sosial? Mereka yang menyayangimu tidak akan peduli siapa kamu di media sosial.
Alih-alih berkomentar negatif di media sosial yang berujung oversharing, kamu dapat meluapkan emosimu bersama orang-orang tersayang. Luangkan waktumu untuk quality time bersama mereka, ya!
Baca juga: Cara Melindungi Akun Sosial Media dari Peretas
Demikianlah tip yang bisa kamu coba agar tidak oversharing di media sosial dan terlibat dalam penyalahgunaan data pribadi.
Sebenarnya, menurut The Lighthouse Macquarie University, membagikan konten di media sosial tidak selalu berdampak negatif, kok. Namun, yang perlu kamu ingat adalah segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk sharing berlebihan di media sosial.
Yuk, lebih bijak lagi dalam bermain media sosial agar kamu tidak menyesal, dan lindungi informasi yang bersifat rahasia terkait diri dan keluargamu agar tak jadi korban penyalahgunaan data pribadi yang bisa berdampak fatal.