Trik jualan belakangan makin unik. Selain mengikuti tren, untuk menonjol di antara para kompetitor memang harus unik. Penjual juga harus bisa memanfaatkan celah sempit untuk menyeruak dari arus kebangkitan ekonomi setelah pandemi, di mana semua orang memilih untuk berbisnis demi bertahan.
Agar lebih laris dari tahun 2022, bagaimana trik jualan di tahun 2023?
Baca juga: Rekomendasi 7 Ide Diskon Menarik untuk Dongkrak Penjualan di E-Commerce
Trik Jualan di Tahun 2023 agar Semakin Menguntungkan
1. Video Singkat Vertikal di Media Sosial
Saat ini semua platform media sosial, yaitu Tiktok, Instagram, Facebook, bahkan YouTube memiliki fitur video singkat vertikal. Fitur tersebut memberikan banyak kebebasan bagi pembuat konten untuk berkreasi, baik dari materi, editing, lagu dan berbagai template menarik.
Konten video tidak harus fokus pada penyajian produk melainkan bisa dikombinasikan dengan nuansa syahdu, perenungan, komedi atau keseharian para pekerjanya. Video-video keseharian pekerja kafe dengan iringan musik yang sendu selalu mengundang banyak view. Sudut pengambilan video memang menentukan daya tarik, tidak masalah kafe tersebut sangat sederhana atau berada di gang-gang sempit.
Trik jualan dengan mengumpulkan testimoni di media sosial masih penting tapi bentuknya sudah lain, tidak lagi menjajarkan kuitansi atau pamer tangkapan layar WhatsApp. Banyak pelanggan yang mengunggah video testimoni berkualitas sehingga berdampak lebih besar.
Pemilik usaha harus membuka diri untuk lebih menghargai unggahan pelanggan secara umum, misalnya dengan mengunggah ulang video pelanggan yang berkualitas bagus di akun usahanya. Tentu saja dengan tidak meninggalkan nama pemilik video tersebut. Jika kualitas video kurang memenuhi syarat untuk diunggah ulang, tetap berikan apresiasi dengan memberikan “like” atau “suka” dan ucapan terima kasih.
2. Jeli Meniti Riak Usaha
Istilah S3 Marketing di media sosial diberikan warganet kepada para pemilik usaha yang pandai melakukan trik jualan dengan memanfaatkan situasi. Jadi yang dimaksud di sini bukan program doktoral bidang marketing.
Media sosial itu memiliki 2 sisi. Selain membuat promosi lebih mudah, juga membuat persaingan usaha menjadi sangat tajam dan layanan pelanggan menjadi rentan keluhan. Keluhan bisa berakibat 2 hal pula, yaitu membuat usaha tenggelam atau justru terkenal.
Contoh kasusnya adalah ketika sebuah warung susu cokelat viral karena keluhan pelanggan yang tidak diizinkan memotret bagian dapur warung tersebut. Selain minta maaf, pemilik warung justru menonjolkan hal-hal yang disebutkan oleh pelanggan dalam keluhannya. Antara lain memberi seragam kaus merah kepada seluruh pegawai karena dalam keluhan itu disebutkan kaus merah.
Namun perlu kejelian untuk membalikkan keadaan. Pengelola harus instropeksi dulu. Jika tidak jeli, hasilnya malah merugikan. Contohnya ketika ada pelanggan sebuah merek es yang memberikan keluhan citarasa produknya. Admin media sosial melawan balik tapi hasilnya malah membuat akun yang bersangkutan di-bully, meski sebenarnya kedua belah pihak sebenarnya melakukan kekeliruan.
Istilah lain dalam dinamika berjualan adalah riding the wave yaitu kemampuan untuk mengikuti apa yang banyak dibicarakan masyarakat untuk kepentingan penjualan. Contohnya, mengadopsi scene drama Korea yang sedang digemari untuk mempromosikan produk atau mengikuti berbagai challenge di media sosial dengan menyisipkan produk yang sedang dipromosikan.
Baca juga: Konsumen Indonesia Gampang Terpengaruh Promosi di TV
3. Bekerja sama dengan Influencer dan Affiliator
Bekerja sama dengan influencer memang merupakan trik jualan yang ampuh, asal tidak salah memilih influencer.
Jumlah followers sudah bukan ukuran utama lagi. Namun, banyak brand kini lebih berfokus pada target market yang disasarnya. Jumlah atau kuantitas bukan lagi yang utama, tetapi konversi menjadi tolok ukur barunya. Pasalnya, percuma saja di-like oleh ribuan orang, tapi tidak ada konversi yang menyertai.
Pemilihan influencer juga bisa disesuaikan dengan bujet. Influencer tidak harus artis dengan bayaran mahal, tapi harus relevan dengan produk yang ditawarkan. Sekarang banyak ibu yang menjadi influencer. Jika produknya peralatan rumah tangga atau produk bayi, mereka akan lebih relevan.
Belakangan pemasaran afiliasi juga berkembang sangat cepat. Banyak orang yang mendaftar program ini agar konten yang dibuatnya punya nilai tambah. Afiliator mendapatkan komisi dari produk orang lain yang mereka ulas di akun media sosial atau blog.
Bagi pemilik usaha, pemasaran afiliasi ini menguntungkan karena mendatangkan traffic ke akun usaha. Pemilik usaha yang tergabung dalam jaringan afiliasi bisa mengatur jenis dan besaran komisi yang akan diberikan pada afiliator sesuai kemampuan. Untuk afiliasi di marketplace, kebanyakan sudah memiliki ketentuan besaran komisi tersendiri.
4. Mengoptimalkan Pencarian Produk dengan SEO
Media sosial memang sudah menjadi keseharian banyak orang. Tapi keterbatasan mesin pencarian di masing-masing platform dan keharusan untuk login, membuat sebagian orang memilih mesin pencarian yang lebih bebas, antara lain mesin pencarian Google. Untuk berada di halaman-halaman depan mesin pencarian, dibutuhkan SEO ( Search Engine Optimization).
Pentingnya SEO tersebut bahkan sudah disadari oleh pengembang Instagram dengan mulai menerapkannya agar pengguna tidak perlu kerepotan menggunakan banyak tagar atau mengingat-ingat nama pengguna.
Apakah SEO sulit? SEO tidak terlalu sulit dipelajari, tapi butuh pembiasaan. Hanya saja, kompetitor sangat banyak sehingga butuh lebih dari sekadar bisa.
Jika bujet terbatas, SEO bisa dipelajari sendiri agar nama produk atau merk tidak sulit dicari sesuai dengan bidang usahanya. Perlu juga membuat Google Bussiness Profile agar muncul di Local SEO dengan kata kunci misalnya “cafe terdekat”.
Tapi jika ingin memenangkan kompetisi di mesin pencarian, sedangkan untuk mempelajari SEO lebih mendalam tidak sempat, bisa menggunakan jasa layanan SEO. Berada di halaman-halaman awal mesin pencarian akan berimbas pada traffic yang lebih besar ke website usaha. Traffic yang besar akan sangat berpengaruh pada penguatan branding usaha.
5. Aktif Sebagai Sociopreneur
Ini sebenarnya bukan trik jualan karena membutuhkan ketulusan yang lebih besar tapi penting untuk disebutkan. Tanpa ketulusan, akan ada perhitungan untung rugi untuk setiap aksi yang diselenggarakan.
Menjalankan usaha tidak bisa hanya mencari untung sendiri tapi harus memiliki dampak bagi sekitar. Ada hubungan saling membutuhkan antara dunia usaha dengan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera membuat daya beli meningkat. Sebaliknya, usaha yang bermanfaat akan membuat kehadirannya relevan di masyarakat.
Sociopreneurship (social entrepreneurship) bisa dirintis sejak memulai usaha atau dilakukan ketika usaha sudah berjalan. Tidak ada kata terlambat untuk mulai memberikan manfaat lebih luas diluar karyawan sendiri. Usaha yang didirikan harus bisa menjadi bagian dari solusi masalah sosial di masyarakat meski dalam bentuk paling sederhana sesuai dengan skala usaha.
Baca juga: Simak 5 Kiat Analisis Pasar UMKM Kembangkan Bisnis
Tahun 2023 akan penuh tantangan. Berbagai trik jualan harus dicoba untuk mengetahui mana yang paling efektif membuat usaha lebih laris. Semoga sukses di tahun depan ya.