Sama seperti sektor industri lainnya, sektor logistik pun terkena dampak akibat pandemi COVID-19. Meski demikian, tidak semua sektor logistik merasa terpukul imbas dari pandemi. Ada juga sektor logistik yang melaju pesat di masa pandemi.
Pemulihan bisnis logistik di masa adaptasi baru atau new normal ini memang disebut akan berlangsung secara sektoral. Dengan kata lain, beberapa ada yang berjaya dan tumbuh positif, tapi ada juga yang harus berjuang keras agar bisa pulih seperti sedia kala.
Yukki Nugrahawan Hanafi selaku Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebut bahwa pandemi yang terjadi saat ini sangat berbeda dengan pandemi yang terjadi 100 tahun yang lalu. Ia pun yakin pemulihan tercepat terjadi pada semester kedua tahun 2020.
Baca Juga: Luhut: Infrastruktur Darat Gerakkan Pertumbuhan Ekonomi
“Semester II, kami melihatnya pada kuartal III/2020 akan terjadi kontraksi, tetapi dengan daya beli diperbaiki, bantuan langsung ke masyarakat, kontraksi tidak terlalu dalam, bisa lebih baik dari Semester I/2020 ini,” ujarnya sebagaimana mengutip dari Bisnis.com.
Meski demikian, lanjutnya, masa pemulihan itu dengan catatan protokol kesehatan dan vaksin sudah ditemukan. Ia pun mengatakan jika pertumbuhan kembali (rebound) ini paling cepat terjadi di semester kedua tahun 2021.
Selain itu, kunci agar dapat kembali tumbuh, menurutnya adalah mempertahankan konsumsi masyarakat dengan meningkatkan daya beli. Bukan cuma itu, Yukki juga berpendapat bahwa investasi harus lebih dipermudah, terutama bagi pelaku dari nasional.
Lebih lanjut, Yukki mengatakan jika sektor logistik akan tetap tumbuh positif di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Malahan, bisa jauh jauh melampaui semester kedua tahun 2020 setelah kenormalan baru ditemukan.
Baca Juga: Tekan Biaya Logistik Dengan Ekosistem Pelabuhan
Sejumlah sektor yang berlangsung positif selama masa pandemi antara lain, jasa logistik e-commerce, jasa kurir, jasa pergudangan bahan pokok dan barang retail, jasa layanan logistik yang berkaitan dengan transaksi Business to Costumer (BtoC) dan CtoC.
Di sisi lain, jenis kegiatan logistik yang cukup terpuruk dan terdampak berat di masa pandemi Covid-19 ini yakni jasa angkutan barang moda udara, laut, truk peti kemas, truk ekspor impor, bahan baku industri manufaktur, bongkar muat, jasa kegiatan customs dan port clearance, depo peti kemas, jasa pergudangan bahan baku impor dan berikat, serta kegiata logistik yang transaksinya bisnis ke bisnis (BtoB).
“Dengan demikian, kolaborasi penting, termasuk bidang bisnis logistik perlu membuka diri, mereformasi struktural, strategi baru dan visi misi baru, adopsi teknologi,” katanya.
Baca Juga: Menhub Dorong Pembangunan Infrastruktur Transportasi Laut