Untuk menyemarakkan syiar Ramadan 1444 H, Mesjid Jami Soeprapto Soeparno di Pangkal Pinang, Bangka Belitung menggelar berbagai kegiatan. Di antaranya pembagian takjil, buka puasa bersama dan salat tarawih yang dikuti ribuan jamaah.
Dibangun di atas lahan seluas 1.405 m2, Mesjid Jami Soeprapto Soeparno yang dibangun oleh pendiri JNE H. Soeprapto Soeparno ini, kerap disebut sebagai “mesjid bandara” karena lokasinya yang berdampingan dengan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
Di bulan Ramadan mesjid ini punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Banyak di antara mereka yang berkunjung ke mesjid tersebut untuk ngabuburit dan melakukan ibadah lainnya. Terlebih pengurus mesjid menyediakan paket takjil gratis setiap harinya.
Menurut Sekretaris Mesjid Jami Soeprapto Soeparno, M Dayat, di hari pertama Ramadan ada ribuan jemaah yang melaksanakan salat tarawih di mesjid, sehingga tidak menyisakan tempat yang kosong. Usai tarawih kegiatan dilanjutkan dengan tadarusan Alquran.
“Alhamdulillah, bersyukur antusias warga untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadan ini sangat tinggi. Dari mulai takjil buka puasa bersama, shalat Tarawih, tadarus dan yang lainnya. Sehingga syiar Ramadan di Mesjid Jami Soeprapto Soeparno nampak lebih semarak,” ujar M. Dayat, saat berbincang dengan JNEWS, Senin (10/4/2023).
Baca juga: JNE Berbagi Rezeki Ramadan dengan Marbot 15 Mesjid Se-Jakarta
Selain warga sekitar mesjid, menurut M. Dayat, banyak juga para musafir yang sengaja datang dari jauh untuk mampir dan kemudian buka puasa bersama sambil melakukan ibadah wajib atau sunah yang lainnya di Mesjid Jami Soeprapto Soeparno.
Adapun program lainnya, yaitu di 10 hari terakhir ada kegiatan iktikaf, di mana masjid terbuka selama 24 jam. Hal lainnya, satu minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri ada penerimaan zakat fitrah yang dilanjutkan dengan penyalurannya kepada para mustahik.
“Semoga dengan semaraknya syiar Ramadan dan banyak warga yang melakukan ibadah di masjid ini, pahalanya akan mengalir untuk pendiri masjid Bapak H. Soeprapto Soeparno,” tandas M. Dayat.
Pertama kali dibangun oleh Almarhum H. Soeprapto puluhan tahun lalu, mesjid ini mulai direnovasi pada Oktober 2018 dan diresmikan 2021 silam oleh Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto. Setelah dipugar, tampilan masjid terlihat lebih megah dan modern. Didominasi warna putih dengan menara kokoh di sisi kanan masjid, masjid Jami Soeprapto Soeparno dikenal sebagai mesjid dengna gaya arsitektur yang unik dan ikonik di Bangka Belitung.
Baca juga: JNE Berbagi Berkah Ramadan 2023, Banjir Promo dan Program Spesial
Arsitek Raul Renanda Amrul merancang mesjid dengan semangat filosofis tertentu. Bangunan menara yang ada di sisi sebelah kanan masjid menjadi simbolisasi dari semangat untuk meninggikan orang tua. Sedangkan menara setengah lingkaran memiliki makna mengenai anak-anak atau generasi baru untuk melindungi orang tuanya. Bentuk kubahnya terinspirasi dari masjid di Cordoba. Untuk interior kubah yang melingkar, terdapat kaligrafi sesuai pesan amalan dari pendiri JNE yaitu surat Al-Maun dan Al-Baqarah 261. *