Amorphophallus titanum Becc atau dikenal dengan bunga bangkai mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (27/4).
Sebelumnya, kelopak bunga mulai membuka pada Rabu (26/4) tepatnya pukul 18.30 WIB. Selang lebih kurang 8 jam, bunga bangkai pun mekar sempurna.
Baca juga: Lebaran Ketupat, Tradisi Unik yang Dirayakan Sepekan Setelah Idul Fitri
“Bunga bangkai yang mekar kali ini disemai dan ditanam pada tahun 2000. Koleksi tersebut berasal dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat,” kata Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Destri, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/4).
Destri menjelaskan, bunga bangkai ini memiliki tinggi 210 sentimeter dengan diameter kelopak 58 sentimeter. Bunga bangkai merupakan koleksi Kebun Raya Cibodas ini mekar untuk kali ketiga.
Seperti namanya, bunga ini mengeluarkan aroma busuk seperti bangkai, di mana baunya bisa tercium hingga radius 100 meter. Bau busuk tersebut berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol.
Bunga yang termasuk keluarga talas-talasan atau Araceae ini mengeluarkan bau yang mampu mengundang serangga datang. Kedatangan serangga ke bunga bangkai membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan tersebut.
Baca juga: Tips Bagi Kurir, Ini 5 Cara Bawa Tumpukan Paket di Sepeda Motor
Amorphophallus titanum (Becc.) Becc merupakan tumbuhan yang memiliki perbungaan terbesar di dunia. Bunga bangkai pertama kali ditemukan oleh Dr Odoardo Beccari, ahli Botani asal Italia di tahun 1878. Beccari menemukan tumbuhan ini di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.
Sementara Kebun Raya Cibodas memiliki koleksi Bunga bangkai sejak tahun 2000 hasil pengoleksian dari Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Sumatera Barat.
Hingga saat ini di Kebun Raya Cibodas memiliki 13 spesimen, terdiri atas 1 spesimen yang merupakan induknya hasil pengoleksian berupa umbi, sedangkan 12 spesimen merupakan hasil perbanyakan yang ditanam dari biji.
Bunga bangkai ini termasuk kategori tumbuhan langka berdasarkan penilaian dari International Union for Conservation of Nature (IUCN). Keberadaan tumbuhan itu dilindungi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dan merupakan tumbuhan endemik Indonesia.
Baca juga: 8 Destinasi Wisata di Jakarta yang Dilalui Jalur Busway, Murah Meriah