CSR adalah Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk tanggung jawab tersebut bisa dilihat dari publikasi kegiatan di luar bisnis perusahaan tersebut. Kegiatan itu antara lain bimbingan pengolahan sampah, menyantuni anak yatim, mendampingi UMKM, ikut melestarikan hutan mangrove dan sebagainya.
Banyak pertanyaan muncul seputar CSR, antara lain tentang peraturan, jumlah dana, manfaat dan sasaran program. CSR tampak seperti program bagi-bagi uang saja, padahal CSR memiliki dampak yang besar pada perusahaan, pemangku kebijakan dan masyarakat.
Pengertian CSR
Di Indonesia, CSR disebut dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP). TJSLP diatur dalam PP No.47 Tahun 2012. CSR adalah komitmen perusahaan untuk berperan dalam ekonomi berkelanjutan demi meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan, masyarakat sekitar dan masyarakat yang lebih luas.
Namun dalam PP tersebut tidak disebutkan besaran dana perusahaan yang harus dialokasikan untuk program CSR. Beberapa pihak ada yang menyebutkan sekitar 2-3% atau 2-5% dari keuntungan perusahaan. Jumlah pasti justru muncul dalam perda atau peraturan daerah. Itu berarti besaran CSR harus ditanyakan ke masing-masing daerah.
Beberapa manfaat yang bisa diberikan oleh program CSR adalah sebagai berikut:
- CSR mampu meningkatkan citra perusahaan atau merek karena konsumen pasti ingin membeli barang dan jasa yang memberikan dampat positif.
- Mengurangi dampak negatif dari penggunaan sumber daya alam dan daya dukung lingkungan untuk operasional perusahaan.
- Memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang tidak mendapat keuntungan langsung dari keberadaan suatu perusahaan, misalnya penduduk sekitar yang bukan karyawan perusahaan tersebut.
- Meningkatkan semangat bekerja karyawan karena tahu bahwa yang mereka kerjakan bermanfaat untuk lebih banyak orang di luar perusahaan.
Baca juga: 4 Kunci Penting Menjaga Bisnis UMKM Berkelanjutan
Jenis-jenis CSR
Laman Investopedia menyebutkan bahwa setidaknya ada 4 jenis CSR yang dihubungkan dengan sasaran utama CSR tersebut, yaitu:
1. Tanggung Jawab Lingkungan
Pelestarian lingkungan merupakan sektor yang paling banyak mendapatkan perhatian CSR. Perusahaan berusaha membuktikan bahwa lingkungan, bahkan bumi, akan lebih baik berkat kehadiran mereka.
Program-program CSR yang berhubungan dengan lingkungan di Indonesia, baik yang dikampanyekan oleh perusahaan dalam negeri maupun asing antara lain:
- Isi ulang dan daur ulang produk-produk perusahaan itu sendiri.
- Daur ulang sampah.
- Misalnya perusahaan tersebut menebang 100 pohon, maka akan ada 120 pohon baru sebagai gantinya.
2. Tanggung Jawab Etika
Banyak yang tergelitik dengan unggahan-unggahan tentang enaknya bekerja di sebuah perusahaan di media sosial. Misalnya ada sarapan gratis, kopi gratis, bisa tidur di kantor dan sebagainya. Ini bukan sembarang flexing melainkan publikasi bagaimana perusahaan tersebut berusaha mengambil tanggung jawab etis dengan menetapkan standar sendiri di atas standar umum.
Contoh lain dari tanggung jawab etika CSR adalah bekerja sama dengan vendor yang menunjukkan keragaman etnis, menjaga keimbangan gender dalam penerimaan karyawan dan mempekerjakan penyandang disabilitas.
3. Tanggung Jawab Filantropi
CSR perusahaan yang fokus pada filatropi berupaya membuat dunia lebih baik dengan kontribusi dana, yang kemudian memberi kebebasan pada pihak penerima untuk memanfaatkan dana itu sesuai dengan kebutuhan.
Contoh program filantropi CSR adalah:
- Beasiswa untuk anak sekolah dan mahasiswa.
- Berpartisipasi dalam penggalangan dana.
- Menyumbangkan sebagaian laba perusahaan.
4. Tanggung Jawab Keuangan
Mungkin ada yang bertanya-tanya, dari mana uang yang digunakan para mahasiswa untuk membiayai lomba-lomba inovasi di luar negeri? Apalagi jika yang dilombakan adalah prototipe mobil balap? Apakah mereka anak-anak orang kaya? Apakah kampusnya mampu memberi uang saku?
Salah satu tanggung jawab keuangan dari CSR adalah sebagian dari solusi yang diperoleh para mahasiswa tersebut. Program itu masuk ke dalam bantuan penelitian dan pengembangan produk.
Program CSR yang berkaitan dengan tanggung jawab keuangan lainnya adalah program relawan, magang perusahaan dan latihan kepemimpinan.
Contoh Program CSR
Berikut adalah contoh program CSR yang dilaksanakan oleh BUMN dan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
1. Program CSR BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa CSR BUMN fokus pada 3 sektor yaitu pendidikan, lingkungan hidup dan pendampingan UMKM. Implementasinya berupa penanaman pohon, pembangunan sarana air bersih, pengelolaan sampah terintegrasi hingga mendorong keterlibatan karyawan dalam EVP (Employee Volunteer Program).
2. Program Pencegahan Stunting
Kementerian ESDM memiliki program Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Wilayah Pertambangan. Menteri ESDM mengajak perusahaan-perusahaan tambang mendukung program tersebut melalui program CSR mereka.
3. Mengubah Arah Bisnis ala Lego
Orang tua dan anak-anak pasti mengenal perusahaan mainan Lego. Lego merupakan salah satu perusahaan yang menjadi inspirasi kisah sukses program CSR di seluruh dunia. Lego mampu menangkap arah perkembangan jaman sehingga mengubah arah bisnis menjadi ramah lingkungan.
Lego beralih menggunakan bahan-bahan yang jauh dari kandungan kimia, termasuk pada kemasannya. Lego juga mendirikan Lego’s Sustainable Materials Center sebagai pusat riset bahan baku berkelanjutan.
Anak-anak merespons perubahan itu dengan mengirim surat berisi harapan agar Lego bisa membuat bumi menjadi tempat tinggal yang lebih baik dalam program Build The Change. Lego telah memberikan banyak kontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.
Baca juga: Ingin Mulai Bisnis Kedai Kopi? Ini Tahapan Persiapannya
Di tiap laman perusahaan yang bereputasi, pasti ada halaman khusus tentang penjelasan program CSR masing-masing. CSR akan terus berkembang menjadi bagian penting dari perusahaan. Pengertian bahwa CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan akan memberikan dampak yang lebih luas.