JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Liputan Khusus Gelitik

Merdeka dalam Bhinneka

Kang Maman, Penulis Buku dan Pegiat Literasi

by Redaksi JNEWS
31 October 2024
makna merdeka menurut Kang Maman

Foto: Canva

Share on FacebookShare on Twitter

SEDARI dua minggu sebelum “tanggal keramat” 17 Agustus tiba, denyut perasaan bahagia itu sudah begitu berdenyar-denyar di nadiku. Saat aku dan JNE mengadakan #GiveAwayBukuTumbler “Spesial Hari Merdeka” di Instagram dan Twitter dengan mengajak siapa pun untuk menuangkan arti dan makna merdeka bagi dirinya, kebahagiaan itu sudah begitu meruak. Meski kami hanya menjanjikan akan membagikan dua puluh paket buku dan tumbler – sebagaimana minggu-minggu sebelumnya – tetapi yang menuliskan makna merdeka di dua platform media sosial itu mencapai ribuan (pemilik) akun. Itu belum termasuk akun-akun yang dijangkau oleh postingan tersebut — yang ikut membaca, me-repost dan menikmati ungkapan-ungkapan merdeka yang disampaikan — yang mencapai belasan bahkan puluhan kali lipat.

Dari yang mulai memaknai merdeka itu, “Bisa beli banyak buku tanpa lihat harganya”, “Bisa leyehan sepanjang hari dengan buku di pangkuan dan camilan di sisi kanan”, hingga merdeka itu, “Saat bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain tanpa perlu pikir panjang”, dan “Bebas dari ikatan pada benda-benda duniawi, dan yang ada hanya cinta, cinta dan cinta pada sesama, serta rindu hanya padaNya.”

Demikian pula saat aku dan JNE melontarkan ajakan untuk menuangkan dalam tulisan singkat, tentang apa yang tak bisa dilupakan kala mendengar atau membaca: “17 Agustus”. Dari mulai mengikuti aneka lomba di kampung halaman, nonton karnaval, ikut upacara bendera di bawah terik mentari, hingga “Bisa melihat langsung bendera pusaka dikibarkan, mengenang dan mendoakan pejuang kemerdekaan yang telah mengorbankan harta hingga nyawanya.” Juga, “Saat ke alun-alun kota, eh dapat nasi bungkus dengan menu rendang daging, lalap daun singkong dan sambel.” “Capek-capek kepanasan, eh ada petugas Satpol PP ngasih hadiah. Receh. Tapi saya selalu bahagia kalau ingat hal itu.”

Sepanjang hari di 17 Agustus 2023, “Perayaan Hari Merdeka” pertama kali selepas “penjajahan” berbentuk pandemi Covid-19 yang membekap dan menimbulkan ketakutan keluar rumah serta himbauan untuk tidak berinteraksi dalam kerumunan banyak orang selama hampir tiga tahun (2020 – 2022), begitu kunikmati sedari matahari mulai menampakkan rupa dan cahayanya, hingga menjelang tidur dan terbawa mimpi, bahkan sampai saat menuliskan artikel ini. Dari karnaval di kampung tempat tinggalku yang kusaksikan langsung dengan mata-kepalaku, hingga berbagai kegembiraan yang kusaksikan lewat layar kaca dan beragam platform media sosial, yang membuatku serasa ikut berada di Istana Negara menyaksikan Ibu Negara dengan senyum manisnya bergoyang santun menikmati alunan “Gemu Fa Mi Re”, yang juga diikuti helikopter-helikopter Tim Dinamyc Pegasus TNI AU yang bermanuver goyang ke kiri dan ke kanan mengikuti alunan dari Maumere, NTT itu, di cakrawala negeri nan tinggi.

O… e le le le

Putar ke kiri e

Nona manis putarlah ke kiri

Ke kiri, ke kiri, ke kiri dan ke kiri, ke kiri, ke kiri, ke kiri manis e 

Sekarang kanan e

Nona manis putarlah ke kanan

Ke kanan, ke kanan, ke kanan, dan ke kanan, ke kanan, ke kanan, ke kanan manis e

Hari itu kunikmati keping-keping puzzle makna merdeka yang sederhana, namun membentuk satu cakrawala indah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote. Berjalan beriringan, tertawa bersama, bahagia bersama, juga ikut berjuang bersama menyemangati sekelompok orang yang berupaya bersama, saling memberikan bahunya sebagai tumpuan pijakan orang lain, demi untuk menaklukkan batang-batang pinang licin dan meraih beragam hadiah yang digantungkan di pucuk batang pinang itu. Terhidang makna, tak ada hasil tanpa upaya, dan hasil itu upaya bersama,

Kala menikmati semua sajian perayaan “Hari Merdeka” itu, menyelusup ke dalam kalbu, tentang indahnya negeri penuh berkah ini. Semua yang kusaksikan itu tidak semata datang dari satu mata air yang sama, tetapi teramat beragam. Bhinneka yang memadu di bawah kibar Sang Saka Merah-Putih, yang berpeluk satu dalam dekap kepak-kepak sayap Garuda Pancasila, yang sealun-seirama melangitkan “Indonesia Raya”.

Ingin rasanya menjadikan semua hari sebagaimana “Hari Merdeka” yang kunikmati ini, mengubah deret angka di kalender menjadi hanya 17 Agustus, apa pun yang terjadi sekelilingku. Karena kupercaya, kebhinnekaan Negeri Merdeka ini, keberagaman di Indonesia ini, adalah anugerah luar biasa dariNya, dan bukan untuk diseragamkan. Bahkan, bagiku, tidak bhinneka bukan Indonesia. Tugas mulia kita semua satu: saling merekatkan, bukan saling meretakkan.

Merdeka Negeriku, Bahagia Warganya!

*

SELAMANYA INDONESIA

Indonesiaku

Indonesiamu

Tanah pusakaku

Tanah pusakamu

 

Sabang hingga Merauke

Miangas sampai Pulau Rote

Bersanding berpeluk dalam ikatan satu cinta

Indonesia

 

Beragam rupa

Neka-neka warna

Pendar-pendar surga

Yang dititipkan di muka bumi, Indonesia namanya

 

Aku Indonesia

Kamu Indonesia

Bhinneka namun satu dalam cinta

Kita, Indonesia

 

Selamanya

Di hatiku

Di hatimu

Satu, Indonesia

Tags: 17 Agustus1945HUT RIJNELiterasiMakna merdekamerdeka
Share192Tweet120
Next Post
Cara Screenshot di Laptop dalam Bentuk Video: Memperlihatkan Aktivitas Layar dengan Screen Recording

Cara Screenshot di Laptop dalam Bentuk Video: Memperlihatkan Aktivitas Layar dengan Screen Recording

TERKINI

Museum Paling Terkenal di Dunia

Hari Museum Internasional: 10 Museum Paling Terkenal di Dunia

18 May 2025
Hari Buku Nasional: Tip supaya Suka Baca Buku Lagi

Hari Buku Nasional: 8 Tip untuk Anak Muda supaya Suka Baca Buku Lagi

17 May 2025
Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand

7 Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand untuk Liburan Tak Terlupakan

16 May 2025
jne marisa

Potensi Ekonomi Pohuwato Tinggi, JNE Marisa Bidik Kenaikan Kiriman

16 May 2025
Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital

Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital yang Praktis dan Fleksibel

16 May 2025
agar naik kelas, UMKM kuliner mesti memperhatikan standardisasi mutu produknya

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

16 May 2025

POPULER

Tempat Wisata di Subang yang Bisa Dikunjungi

Liburan ke Subang? Ini Daftar Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
25 April 2025

Film Katolik untuk Menambah Wawasan Sejarah

5 Film Katolik yang Menarik untuk Menambah Wawasan Sejarah

by Penulis Konten
6 May 2025

Brain Rot: Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

Mengenal Brain Rot: Ketika Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

by Penulis Konten
8 May 2025

Festival Film Cannes: Sejarah dan Film Indonesia

Festival Film Cannes: Sejarah Singkat dan Jejak Film Indonesia di Ajang Ini

by Penulis Konten
10 May 2025

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik ke Kerajaan Bisnis Budaya Jawa

by Penulis Konten
29 April 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal