LRT Jabodebek resmi dibuka untuk masyarakat umum pada tanggal 28 Agustus 2023. Menariknya, kereta ini dijalankan tanpa adanya masinis atau driverless. Tentunya ini merupakan hal yang baru bagi dunia transportasi di Indonesia khususnya kereta api.
Sebelum dibuka untuk umum, LRT ini mengalami dua kali uji coba yakni di tahap pertama pada tanggal 12-26 Juli 2023, khusus untuk undangan terbatas dari kementerian, lembaga, jurnalis, dan komunitas. Sedangkan tahap kedua pada tanggal 27 Juli-15 Agustus 2023 untuk masyarakat umum.
Kehadiran LRT Jabodebek ini seperti oase dalam menangani permasalahan kemacetan dan polusi udara yang kian meningkat di ibu kota.
Sejarah Singkat Pembangunan LRT Jabodebek
Usulan LRT (light rail transit) atau Lintas Rel Terpadu muncul saat proyek pembangunan monorel di Jakarta tidak mengalami perkembangan yang diharapkan. Sedikit flashback, mangkraknya proyek monorel ini disebabkan karena Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama tidak menyetujui pembangunan depo monorel yang mengambil lokasi di atas Waduk Setiabudi.
Ada alasan di balik penolakan pembangunan ini yaitu agar kejadian banjir Jakarta di tahun 2013 yang disebabkan jebolnya Tanggul Latuharhary tidak terulang lagi. Dan akhirnya, proyek monorel benar-benar dihentikan karena pihak investor tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah pusat kemudian mengubah sistem monorel menjadi sistem LRT. Alasannya karena lebih mudah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Pada tanggal 22 Januari 2014, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melakukan pertemuan untuk membahas pembangunan LRT dengan mengundang beberapa pengembang dari perusahaan swasta. Lanjut di tanggal 18 Agustus 2015, Presiden Jokowi menggelar rapat koordinasi dengan pembahasan proyek pembangunan LRT. Rapat ini dihadiri oleh beberapa menteri yakni menteri keuangan, sekretaris kabinet, sekretaris negara, kepala Bappenas, menko maritim dan gubernur DKI Jakarta.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) LRT Jabodebek dilakukan pada tanggal 9 September 2015 oleh Presiden Jokowi yang dilaksanakan dekat stasiun TMII, Jakarta Timur. Secara resmi, LRT menjadi salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total investasi mencapai Rp32.5 triliun.
Ada empat perusahaan yang terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek ini antara lain:
- PT KAI (Kereta Api Indonesia) yang ditunjuk sebagai operator LRT.
- PT Adhi Karya ditugaskan dalam membangun prasarana depo.
- PT Len Industri (Persero) yang menangani sistem persinyalan dan juga PSD (platform screen door) sebagai bentuk mekanisme pengamanan untuk penumpang.
- PT INKA yang memproduksi rangkaian kereta.
Untuk proyek LRT Jabodebek ini dibangun 31 rangkaian dengan jumlah 6 kereta di setiap rangkaian, jadi total keseluruhan ada 186 unit kereta. Lebar ganda kereta LRT 1.435 mm dengan sumber listrik yang disalurkan melalui rel ketiga. Dan setiap rangkaian bisa menampung kurang lebih 740 penumpang saat kondisi normal dan sekitar 1300-1500 ketika kondisi padat. Kecepatan kereta maksimal 90 km/jam. Adapun warna dari setiap rangkaian kereta memiliki perpaduan merah, putih dan hitam.
Baca juga: 7 Tempat Makan Terbuka di Jakarta Kekinian untuk Nikmati Kesejukan di Tengah Kota
Rute LRT Jabodebek
Pada tahapan pertama pembangunan LRT Jabodebek terdiri dari tiga lintasan pelayanan yaitu:
- Cawang-Cibubur
- Cawang-Dukuh Atas
- Cawang-Bekasi Timur
Lalu, disempurnakan pada tahap selanjutnya untuk lintas pelayanan dari Dukuh Atas-Palmerah-Senayan dan pembangunan Cibubur-Bogor, Palmerah-Grogol.
Bagi pengunjung yang berencana ingin mencoba moda transportasi ini, berikut adalah rute LRT Jabodebek yang dikutip dari akun Instagram resmi KAI, @kai121_.
Blue Line
Jumlah stasiun: 12
Waktu tempuh: kurang lebih 33 menit
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT TMII
- Stasiun LRT Kampung Rambutan
- Stasiun LRT Ciracas
- Stasiun LRT Harjamukti
Green Line
Jumlah stasiun: 14
Waktu tempuh: kurang lebih 35 menit
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT Halim
- Stasiun LRT Jati Bening Baru
- Stasiun LRT Cikunir 1
- Stasiun LRT Cikunir 2
- Stasiun LRT Bekasi Barat
- Stasiun LRT Jati Mulya
Tarif LRT Jabodebek, saat artikel ini ditulis masih berlaku secara flat, yakni Rp5.000 hingga akhir September 2023 ke semua lintas pelayanan. Berikutnya akan dikenakan tarif maksimal Rp20.000 untuk tarif terjauh yang berlaku sampai dengan akhir Februari 2024.
Manfaat LRT Jabodebek
Hadirnya LRT tentunya membawa berbagai manfaat positif bagi masyarakat dan sistem transportasi publik sendiri. Apa saja?
- Adanya alternatif moda transportasi bagi masyarakat ibu kota yang efisien dan modern
- Permasalahan kemacetan bisa terurai
- Pengurangan emisi dan polusi udara yang menjadi momok sekarang ini
- Masyarakat lebih hemat waktu perjalanan dan BBM
- Perbaikan dari kinerja sistem jaringan transportasi
- Menumbuhkan potensi ekonomi di sekitar stasiun
- Membuka peluang usaha khususnya UMKM
- Membuka lapangan pekerjaan
- Bisa menambah pencitraan positif Indonesia sebagai negara yang mengoperasikan LRT berbasis teknologi Grade of Automation (GOA) level 3
- Bisa menambah pendapatan negara
Tip Bagi Penumpang LRT Jabodebek
Daya tarik dari LRT ini terletak dari teknologinya yang tak memerlukan hadirnya masinis. Tentunya, banyak masyarakat yang ingin mencoba berpergian menggunakan LRT ini, entah itu sekadar jalan-jalan atau memang untuk keperluan penting seperti ke kantor.
Berikut ini beberapa tip yang bisa dilakukan penumpang ketika menaiki moda transportasi publik seperti LRT Jabodebek.
Hindari Naik Kereta dalam Keadaan Tergesa
Perlu diingat bahwa LRT ini baru diuji coba resmi pada 28 Agustus lalu, jadi masih banyak keluhan yang diterima oleh PT KAI terkait moda transportasi ini. Beberapa keluhan yang sering muncul adalah jam keberangkatan tidak tepat waktu dan jadwal tidak sesuai.
Disarankan, untuk sekarang ini gunakan LRT Jabodebek ketika penumpang tidak dalam keadaan tergesa. Karena, kendala teknis yang terjadi masih belum bisa diprediksi.
Gunakan Transportasi Umum Lainnya Menuju Stasiun Terdekat
Gunakan moda transportasi umum yang sudah terintegrasi seperti bus TransJakarta dan KRL untuk perjalanan menuju stasiun LRT terdekat. Jika jarak penumpang ke stasiun sangat dekat, jalan kaki saja sudah cukup.
Pihak LRT telah menyediakan 10 titik kantong parkir. Sayangnya, karena ini masih fase uji coba, beberapa lokasi parkir belum bisa beroperasi penuh.
Catat Jadwal dan Rute LRT
Penumpang wajib tahu jadwal dan rute KRL. Untuk mengetahuinya, bisa mengakses media sosial PT KAI atau di website resmi LRT Jakarta. Kalau tidak sempat, bisa juga membaca di papan informasi stasiun. Ini bertujuan agar penumpang tidak salah waktu dan menghindari keterlambatan.
Baca juga: Kuliner di Sekitar Ragunan Zoo: Tempat Makan Keluarga yang Asyik
Pembayaran Cashless
Tiket LRT Jabodebek hanya melayani pembayaran cashless atau non-tunai. Beberapa jenis metode yang bisa dipilih seperti e-money BRI-BNI-Mandiri-BTN-BCA-Bank DKI Jakarta, kartu multitrip KAI Commuter, KAI Pay, QRIS, dan LinkAja.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba sensasi naik LRT Jabodebek? Segera cari tahu jadwal dan rute lalu lakukan beberapa tip di atas agar bisa jalan-jalan dengan aman dan nyaman.