JNEWS – Guna meningkatkan volume kiriman outbound-nya (kiriman keluar), JNE Cabang Nias Selatan (Nisel) terus bekerja keras untuk memaksimalkan potensi yang ada di daerahnya. Salah satunya potensi dari hasil bumi atau pertanian dan perkebunan.
Nias Selatan merupakan salah satu kabupaten paling ujung di pulau Nias. Kabupaten yang masuk dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara ini beribukota di Kecamatan Teluk Dalam. Sejak dulu Nias Selatan dikenal sangat kaya dengan tradisi dan budayanya. Di antaranya yang sudah mendunia yakni tradisi Lompat Batu.
Selain kaya dengan tradisi dan budayanya, Nias Selatan juga dikelilingi oleh perairan atau pantai dengan pemandangan yang indah mempesona. Dengan gelombang ombaknya yang bergulung-gulung tinggi, Nias menjadi lokasi favorit olahraga berselancar atau surfing, seperti hanya di Pantai Sorake yang sering dijadikan lokasi event tingkat dunia yakni World Surfing League (WSL) Nias Pro.
Meski berada paling ujung di pulau Nias, Kabupaten Nisel mempunyai banyak potensi yang bisa dipoles untukmeningkatkan kiriman outbound JNE.
Baca juga: Kiprah JNE di Pulau Rempah, Melaju Kencang Berkat Nikel
Hal itu dinyatakan oleh PIC JNE Nias, Mariana Manao, bahwa Nisel mempunyai potensi yang masih sangat besar, apakah itu dari sektor pertanian, pariwisata, maupun segmen instansi pemerintah di mana Pulau Nias sendiri terdiri dari 4 kabupaten besar.
“Untuk ke depannya hasil pertanian seperti kopra akan kita garap supaya lebih maksimal. Adapun untuk kiriman intracity (kiriman dalam kota) di Pulau Nias, sekarang ini sudah berjalan dengan baik,” ujar Mariana, saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (23/1/2024).
Meski Nias Selatan berada di ujung Pulau Nias, dengan jarak tempuh dari dan ke Sibolga, Medan sekitar 10-12 jam perjalanan dengan kapal laut, sebut Srikandi alumni S1 Matematika ini, kiriman JNE selalu cepat dan tepat waktu.
Banyaknya destinasi wisata Nias Selatan, termasuk pertunjukan Lompat Batu dan event surfing tingkat dunia di Pantai Sorake, berdampak positif pada volume kiriman JNE, seperti kiriman cinderamata, kaos khas Nias bergambar lompat batu dan surfing.
“Apabila ada event WSL Nias Pro banyak peselancar dari berbagai kota di Indonesia dan juga luar negeri datang ke Teluk Dalam. Memang pantainya hanya berjarak sekitar 15 menit dari pusat kota. Bersyukur kiriman biasanya naik, meski tidak secara signifikan,” terang Mariana.
“Sampai saat ini JNE masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat di Nias Selatan terutama untuk kiriman inbound. Ke depannya kami bersama seluruh tim akan terus bekerja keras supaya kiriman outbound juga lebih meningkat,” pungkas pimpinan cabang yang mempunyai hobi bermain gitar dan menyanyi ini.
Baca juga: Buah dari Kerja Ikhlas, Cerita Kurir Teladan dari Kota Seribu Masjid
Seperti diketahui, JNE Nias Selatan berdiri pada 15 Maret 2008 dan sekarang sudah mempekerjakan 10 karyawan dengan didukung oleh 6 agen. Adapun area operasional mencakup seluruh Kabupaten Nias Selatan. *