JNEWS – Fast Charging adalah sebuah teknologi pengisian baterai yang jauh lebih cepat dari pengisian biasa. Teknologi ini sangat membantu para pekerja, baik kantoran, freelancer maupun pedagang. Bahkan ibu rumah tangga juga membutuhkannya karena kegiatan keluarga yang makin hari makin padat. Masyarakat tidak bisa lagi duduk lama menunggu ponsel yang sedang kehabisan baterai.
Namun masih banyak orang yang masih bertanya-tanya apakah teknologi ini aman untuk baterai ponsel. Apakah hal itu tidak menjadikan baterai menggembung? Apakah ponsel masih bisa digunakan selama pengisian baterai?
Terlebih sekarang banyak perangkat pengisian cepat atau pengisian kilat murah di marketplace. Karena itu, informasi tentang teknologi ini penting untuk diketahui.
Apa Itu Fast Charging?
Fast charging adalah fitur di ponsel untuk mempercepat pengisian baterai. Dengan adanya fitur ini, pemilik dapat membeli charger yang dapat melakukan pengisian baterai dengan kecepatan tinggi juga.
Karena itu, pada saat pembelian perangkat, pastikan ada fitur tersebut. Demikian juga dengan charger yang biasanya diberikan secara gratis untuk smartphone Android.
Sering kali masyarakat yang beraktivitas lama di luar rumah juga membawa powerbank. Pastikan pula powerbank dan chargernya dapat digunakan untuk pengisian cepat. Kemudahan ini jelas akan membuat aktivitas makin lancar, terutama untuk pengisian baterai di tempat-tempat umum, seperti kafe, bandara, bahkan di kereta.
Selain fast charging, ada pula istilah quick charging. Kedua istilah ini pada prinsipnya sama-sama untuk pengisian baterai dalam waktu cepat. Namun, perangkat yang digunakan berbeda karena quick charging merupakan fitur khusus untuk perangkat dengan chipset Qualcomm. Jadi hanya bisa digunakan untuk perangkat yang diproduksi Qualcomm. Sedangkan fast charging adalah sebutan untuk semua merek fitur atau perangkat yang mendukung pengisian cepat.
Baca juga: Panduan Lengkap Alat Service HP: Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Memulai?
Perangkat yang Kompatible untuk Fast Charging
Untuk memastikan tidak ada kerusakan ketika melakukan pengisian cepat, maka wajib dilakukan pemeriksaan kompabilitas pada perangkat yang digunakan.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan fast charging:
- Smartphone atau powerbank idealnya satu merek dengan charger karena pabrik pembuatnya sudah memperhitungkan daya yang sesuai untuk melakukan pengisian baterai dengan cepat. Jika terpaksa, setidaknya gunakan kepala charger original. Kepala charger juga bertindak sebagai adaptor yang berfungsi untuk menyesuaikan daya yang masuk.
- Selalu memeriksa spesifikasi perangkat yang akan dibeli. Misalnya, quick charger hanya akan berfungsi untuk chipset Qualcomm.
- Menggunakan sumber listrik yang stabil. Tidak apa-apa menggunakan sumber listrik dari mobil karena lubang charger tersebut memang disediakan untuk pengisian baterai. Namun sebaiknya itu tidak dijadikan sumber listrik utama. Pastikan baterai atau powerbank penuh sebelum bepergian.
- Umumnya daya charger yang dibutuhkan adalah 15 watt dan dapat mengisi baterai ponsel biasa dalam waktu kurang dari satu jam. Bandingkan dahulu yang harus menghabiskan 3-4 jam bahkan lebih untuk pengisian seperti itu. Belakangan muncul charger dengan daya di atas 100 watt untuk mengisi baterai 5.000 mAh hanya dalam 30 menit.
Beberapa perangkat memang sudah diberi pengaman untuk menangani daya yang tidak sesuai dengan spesifikasi perangkat. Namun sebaiknya pastikan dulu apakah produsen perangkat menyebutkan hal itu, baik di spesifikasi yang tercetak di panduan, maupun dalam materi promosi mereka.
Proses Fast Charging
Seperti apakah proses pengisian cepat terjadi? Dikutip dari Bakti Kominfo, pada prinsipnya proses pengisian daya ponsel dilakukan dengan menyalurkan aliran listrik melalui kabel. Aliran listrik ini akan mengubah ion lithium dari elektroda positif baterai ke elektroda negatif baterai.
Pada pengisian baterai secara kilat, proses di atas dipadatkan dan dipaksakan agar baterai cepat terpenuhi. Kedua cara ini sama-sama dapat mengakibatkan keausan pada baterai sehingga ada istilah baterai yang mulai soak.
Namun pada teknologi yang lebih modern telah dilakukan modifikasi dengan menambahkan perangkat sebagai berikut:
- Smart adapter yang didalamnya terdapat smart controlling. Smart controlling ini dapat melindungi sirkuit pengisian daya dari tegangan yang berlebihan.
- Micro controller unit yang berfungsi untuk mengendalikan proses pengisian daya dengan cara melindungi adaptor, pin USB dan port baterai.
- Perangkat pemutus tegangan untuk menghentikan proses pengisian daya jika terjadi ketidaknormalan pada semua perangkat yang digunakan.
Cara Melakukan Fast Charging yang Benar
Masih dari laman yang sama, berikut adalah cara melakukan pengisian cepat yang benar agar perangkat yang digunakan lebih awet.
- Melakukan pengisian dengan kondisi ponsel mati atau airplane mode akan mempercepat prosesnya.
- Menyambungkan kabel dari perangkat pengisian cepat langsung ke sumber daya, bukan melalui USB port, seperti laptop atau charger di mobil.
- Gunakan powerbank hanya sebagai pertolongan terakhir.
- Tidak menunggu baterai 0% untuk melakukan pengisian dan tidak membiarkan perangkat pengisian terus terhubung meski sudah 100%.
Baca juga: Cara Membuat Wallpaper Lock Screen Sendiri di Smartphone
Teknologi maju dengan sangat cepat dan membuat hidup semakin mudah, termasuk teknologi fast charging. Namun tak semua teknologi terbaru bisa langsung digunakan karena harus ada kesesuaian dengan perangkat yang sudah dimiliki.