JNEWS – UNESCO Global Geoparks merupakan pengakuan yang diberikan kepada kawasan geologi penting di seluruh dunia. Pengakuan ini tidak hanya menegaskan keunikan dan pentingnya suatu daerah dari segi geologis, tetapi juga mendorong pelestarian warisan alam sembari mempromosikan pendidikan dan pariwisata berkelanjutan.
Di Indonesia, geopark menjadi simbol kebanggaan nasional karena menampilkan keindahan alam, keragaman budaya, dan kekayaan sejarah yang luar biasa.
Hingga saat ini, Indonesia memiliki 10 geopark yang telah berhasil masuk dalam jaringan UNESCO Global Geoparks. Enam di antaranya sudah diakui sejak 2012, sementara 4 geopark baru diakui tahun 2023. Keberhasilan ini bukan hanya prestasi bagi wilayah yang bersangkutan tetapi juga bagi negara secara keseluruhan.
Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi 10 geopark Indonesia yang mendapat pengakuan internasional tersebut. Dari pegunungan berapi yang masih aktif hingga formasi karst yang menakjubkan, setiap geopark menawarkan cerita unik tentang bumi yang kita diami.
10 Geopark di Indonesia yang Telah Diakui dan Menjadi Bagian UNESCO Global Geoparks
1. Geopark Batur, Bali
Geopark Batur resmi diakui sebagai salah satu UNESCO Global Geoparks tahun 2012. Pengakuan ini merupakan yang pertama bagi Indonesia.
Keunikan Geopark Batur terletak pada pesona alamnya yang luar biasa. Pesona itu berasal dari letusan gunung berapi yang dahsyat di masa lalu. Letusan tersebut membentuk kaldera ganda dan danau kuno yang memesona.
Di tengah keindahan alam yang memukau, Gunung Batur berdiri sebagai gunung berapi yang masih aktif. Aktivitas vulkaniknya menciptakan berbagai jenis batuan. Batuan ini bermanfaat bagi penduduk setempat. Mereka menggunakannya untuk membangun rumah.
Di sekitar Geopark Batur, terdapat 21 situs warisan alam. Situs-situs ini berlokasi di Kecamatan Kintamani dan Kabupaten Batur. Selain keindahan alam, ada juga peninggalan sejarah yang mengagumkan. Peninggalan ini tersimpan di Museum Geopark Batur, yang menjadi saksi bisu kehebatan letusan Gunung Batur di masa lalu.
2. Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta
Sejak tahun 2015, Geopark Gunung Sewu telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai bagian dari UNESCO Global Geoparks. Kawasan ini meliputi area yang luas, memanjang melalui tiga kabupaten: Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan.
Salah satu kekayaan utama Geopark Gunung Sewu adalah warisan arkeologis yang memberikan kita wawasan tentang kehidupan manusia di masa lampau.
Kawasan ini terkenal dengan situs-situs yang berasal dari zaman paleolitikum hingga neolitikum, mencakup total 33 situs warisan alam. Situs-situs ini terbagi menjadi 13 geosite di Gunungkidul, 7 di Wonogiri, dan 13 lagi di Pacitan. Ini membuktikan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya dan alam di Geopark Gunung Sewu.
Selain kekayaan arkeologis, Geopark Gunung Sewu juga dikenal dengan keindahan alamnya yang spektakuler, terutama kawasan karst di Pegunungan Sewu. Dengan sekitar 40 ribu bukit karst, kawasan ini menjadi salah satu kawasan karst terluas di Pulau Jawa.
Baca juga: Aktivitas Seru di Pantai Baron: Snorkeling, Berkemah, dan Eksplorasi Karst
3. Geopark Ciletuh, Jawa Barat
Pada tahun 2018, Geopark Ciletuh mendapat pengakuan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Dikelilingi oleh dataran aluvial, Geopark Ciletuh menawarkan keindahan alam yang memikat dengan batuan unik dan pemandangan memukau.
Kawasan ini bukan hanya terkenal dengan perbukitannya yang dramatis, tetapi juga pantainya yang menjadi favorit para peselancar dari berbagai penjuru dunia.
Luas Geopark Ciletuh mencapai 126.000 hektare, mencakup area di delapan kecamatan. Berbagai tempat wisata menarik dapat ditemukan di sini, seperti Air Terjun Awang, Taman Purba, dan Bukit Panenjoan.
4. Geopark Belitong, Bangka Belitung
Geopark Belitong, yang terletak di Provinsi Bangka Belitung, menawarkan pemandangan yang luar biasa. Lokasinya unik, dikelilingi oleh perairan dari semua sisi: Selat Karimata di utara, wilayah Jawa di timur dan selatan, serta Selat Gaspar di barat.
Pada tahun 2021, Geopark Belitong mendapat pengakuan internasional. UNESCO menetapkannya sebagai bagian dari jaringan Global Geopark.
Wilayah ini memiliki kekayaan geologi yang menakjubkan. Di bagian barat laut, ada gugusan perbukitan yang terdiri dari granit Tanjungpandan. Granit ini adalah salah satu jenis batuan plutonium tertua di Belitung. Sementara itu, bagian timur-tengah Geopark lebih dominan oleh batuan metasedimen. Batuan ini merupakan bagian dari formasi geologi Kelapakampit.
Salah satu keajaiban Geopark Belitong adalah lanskap granit TOR. Lanskap ini terdiri dari bebatuan granit yang menciptakan formasi alam spektakuler. Bebatuan ini membentuk pulau-pulau kecil yang menawan. Pengunjung bisa menjelajahi pulau-pulau ini dengan perahu.
5. Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat
Pada tahun 2018, Geopark Rinjani di Pulau Lombok mendapatkan pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark. Kawasan ini meliputi hampir setengah dari wilayah utara Pulau Lombok, termasuk Kota Mataram serta Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur.
Keistimewaan dari Geopark Rinjani tidak hanya terletak pada keindahan alamnya, tetapi juga pada kombinasi luar biasa antara keanekaragaman hayati, aktivitas vulkanik, serta kekayaan budaya masyarakat yang berada di dalamnya.
Dalam hal keanekaragaman hayati, Geopark Rinjani Lombok menawarkan flora dan fauna yang unik. Banyak di antaranya adalah spesies endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.
6. Geopark Kaldera Toba, Sumatra Utara
Geopark Kaldera Toba, yang terletak di Sumatra Utara, berhasil mendapatkan pengakuan internasional dengan terdaftarnya sebagai UNESCO Global Geoparks pada tanggal 31 Agustus 2020. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh kawasan ini. Keanekaragaman hayati dan kekayaan budaya menjadi salah satu pilar utama yang menopang prestasi Geopark Kaldera Toba.
Alasan utama di balik pengakuan UNESCO terhadap Geopark Kaldera Toba adalah inisiatifnya dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan struktur kepariwisataan. Hal ini menunjukkan komitmen kuat terhadap pemanfaatan sumber daya alam dan budaya secara berkelanjutan.
Selain itu, Kaldera Danau Toba juga dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, menawarkan bentang alam yang beragam dan memesona. Variasi landskap ini tidak hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga peluang untuk berbagai aktivitas pariwisata dan pendidikan lingkungan, yang semakin menambah nilai unik dan pentingnya Geopark Kaldera Toba bagi Indonesia dan dunia.
7. Geopark Raja Ampat, Papua Barat Daya
Dikutip dari laman situs Kemenparekraf, Berdasarkan putusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, ada empat geopark Indonesia yang telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) di tahun 2023 lalu.
Yang pertama adalah Geopark Raja Ampat, yang merupakan bagian dari Provinsi Papua Barat Daya. Kawasan ini dikenal dengan kepulauan karstnya yang menakjubkan, membentang luas dan menyimpan keunikan geologis yang tidak terbandingkan.
Salah satu keajaiban yang dimiliki Raja Ampat adalah penemuan batuan tertua di dunia, yang berusia antara 439 hingga 360 juta tahun (periode Silur hingga Devonian), khususnya di Misool.
Raja Ampat, layaknya buku sejarah geologi yang hidup, menawarkan gambaran lengkap dan mempesona tentang evolusi bumi, mencakup hampir sepuluh persen dari sejarah planet ini.
Kawasan ini tidak hanya penting dari segi geologi, tetapi juga sebagai pusat keanekaragaman hayati. Ekosistem laut dan daratan di Raja Ampat menyediakan tempat tinggal bagi ratusan spesies unik, langka, dan yang berada di ambang kepunahan. Sementara, di daratnya, Raja Ampat juga menjadi rumah bagi berbagai satwa dan tumbuhan endemik, yang keberadaannya hanya bisa ditemukan di kawasan ini dan tidak di tempat lain di dunia.
Baca juga: 7 Lokasi Diving Terbaik di Raja Ampat
8. Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan
Geopark Maros Pangkep adalah kawasan yang terkenal dengan formasi karstnya. Karst di daerah ini terbentuk dari batuan kapur yang memiliki karakteristik unik; berpori, memungkinkan air permukaan untuk meresap dan mengalir ke dalam tanah.
Keindahan dan keunikan Karst Maros Pangkep telah diakui secara internasional, menjadikannya salah satu formasi karst terpenting di dunia, hanya berada di bawah Tiongkok Selatan dalam hal ukuran. Kawasan ini menjadi saksi bisu keberadaan manusia prasejarah, dengan bukti pemukiman dan lukisan bersejarah yang telah berumur hingga 40 ribu tahun.
Selain itu, Maros Pangkep dikenal menjadi rumah jutaan spesies kupu-kupu, sehingga kawasan ini mendapat julukan “Kingdom of Butterfly”.
9. Geopark Merangin, Jambi
Geopark Merangin Jambi merupakan lokasi penemuan fosil tumbuhan unik, yang dikenal sebagai flora jambi, yang hanya satu-satunya di dunia. Fosil-fosil ini merupakan peninggalan era Permian Awal, sekitar 296 juta tahun yang lalu.
Fosil flora Jambi ini meliputi beragam jenis tanaman yang sudah punah, seperti lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis biji. Keunikan dari pakis biji ini terletak pada cara reproduksinya, yang menggunakan biji untuk berkembang biak, berbeda dari banyak tanaman purba lain yang menggunakan spora.
10. Geopark Ijen, Jawa Timur
Geopark terakhir yang diakui dan masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geoparks adalah Geopark Ijen. Ijen terkenal akan keindahan alam vulkaniknya yang memukau, formasi geologis yang tidak biasa, dan kekayaan warisan budayanya.
Di jantung geopark ini terdapat Gunung Ijen, sejenis stratovolcano yang menawan, yang puncak keindahannya terletak pada Danau Kawah Ijen. Danau ini terkenal dengan warna biru kehijauan yang memesona, dan merupakan danau dengan kandungan asam tertinggi di dunia.
Selain itu, area ini juga mencakup Cagar Biosfer Belambangan, yang telah mendapat pengakuan UNESCO pada tahun 2016.
Salah satu fenomena alam paling spektakuler di Gunung Ijen adalah nyala api biru yang tercipta dari proses geologis unik. Belerang dengan konsentrasi tinggi mengalir keluar dari kawah aktif dan, ketika berinteraksi dengan udara yang kaya oksigen, terbakar, menciptakan nyala api biru elektrik yang hanya dapat disaksikan pada malam hari.
Fenomena langka ini, bersama dengan sifat asam dari danau kawah yang terbentuk dari air yang merembes kembali ke bawah permukaan vulkanik, menambah keunikan dan pesona Ijen sebagai destinasi geopark dunia.
UNESCO Global Geoparks tidak hanya mengakui keunikan geologis suatu kawasan, tetapi juga mendorong pelestarian dan pembelajaran tentang bumi. Melalui pengakuan ini, 10 geopark di Indonesia telah menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan alam dan budaya negeri ini.