JNEWS – Kiprah JNE di Larantuka banyak didorong oleh tumbuhnya ekonomi lokal yang ditopang oleh sektor pariwisata rohani, terutama kunjungan wisatawan di perayaan hari-hari besar keagamaan seperti Natal dan Paskah, dan para pelaku UMKM setempat yang mengangkat produk khas Larantuka.
Larantuka merupakan sebuah kecamatan sekaligus ibu kota dari Kabupaten Flores Timur, Nusantara Tenggara Timur (NTT). Meskipun terletak di ujung timur Pulau Flores, penataan tata kotanya cukup rapi dan menarik. Bangunan dibuat memanjang dari pesisir barat hingga pesisir timur dan diapit dengan gunung serta laut sehingga nampak indah.
Larantuka terkenal dengan julukan Vatikan-nya Indonesia dan sebagai Kota Seribu Kapel, karena sebagai destinasi wisata rohani dan juga memilki banyak kapel cantik dengan arsitektur ala Portugis.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Larantuka mendorong para pelaku UMKM terus meningkat jumlahnya, dengan berbagai produk unggulan dan berbahan dasar yang melimpah yang ada di Larantuka.
Menurut Head Sales Marketing JNE Kupang, Fuad Rofiq, potensi UMKM yang terus meningkat jumlahnya menjadi berkah dan potensi tersendiri bagi JNE Larantuka untuk terus dimaksimalkan ke depannya.
“Potensi UMKM di Larantuka cukup banyak dengan berbagai macam produknya, namun sampai saat ini masih banyak yang menggunakan metode manual dalam marketing-nya. Produk andalan di Larantuka yakni jagung titi, madu, ikan kering dan kain tenun,” ujar Fuad saat berbincang dengan JNEWS, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: Tancap Gas di bulan Ramadhan ala JNE Singaparna
Diungkapkannya, JNE berkolaborasi dengan UMKM yang ada di Larantuka agar mereka memanfaatkan digital marketing dalam memasarkan dan menjual produknya yang kini permintaanya terus meningkat.
Terkait kuliner khas Larantuka, yaitu jagung titi yang biasanya menjadi oleh-oleh wajib para wisatawan, rasanya gurih dan renyah dan hampir mirip dengan popcorn. Kuliner berbahan dasar jagung ini digoreng tanpa menggunakan minyak lalu ditumbuk.
“Pengiriman oleh-oleh seperti jagung titi dan yang lainnya selama masa perayaan Paskah dan seminggu setelah Paskah akan meningkat, baik itu tujuan kota-kota di NTT maupun kot-kota di luar NTT,” terang Fuad.
Adapun jenis kiriman inbound (kiriman yang masuk ke Larantuka) lebih didominasi oleh paket-paket fesyen, kosmetik dan kriya. Sedangkan kiriman outbound (kiriman ke luar dari Larantuka) terdiri dari kain tenun dan produk UMKM lainnya. “Saat ini JNE terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada para customer sehingga JNE menjadi pilihan utama masyarakat di Larantuka,” pungkas Fuad.
Baca juga: Berpuasa Sambil Mengantar Paket ke Area yang Terkenal Sulit Ditempuh
Seperti diketahui JNE Cabang Larantuka yang mulai beroperasi tahun 2010 kini sudah mempekerjakan 15 orang dan berada di bawah operasional JNE Cabang Utama Kupang. Adapun wilayah operasional mencakup seluruh Kabupaten Flores Timur dan didukung oleh 5 agen dan 1 kantor perwakilan. *