JNEWS – Mengunjungi Desa Wae Rebo memberikan sensasi tersendiri dan pengalaman yang menakjubkan karena keindahan dan keunikannya. Dikelilingi gunung-gunung yang ditumbuhi pepohonan serta kabut awan yang sangat dekat menjadikannya populer dengan julukan ‘Desa di Atas Awan’.
Wae Rebo merupakan sebuah desa yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di Kecamatan Satar. Desa ini memiliki banyak keunikan dan keindahan alam yang memanjakan mata.
Berada di ketinggian 1.200 Mdpl sehingga kabut awan selalu dekat, maka tak heran jika desa ini dijuluki ‘Desa di Atas Awan’. Salah satu keunikan Desa Wae Rebo adalah adanya 7 rumah adat berbentuk kerucut yang kemudian banyak menarik wisatawan untuk datang berkunjung.
Head of Sales Marketing JNE Cabang Utama Kupang, Fuad Rofiq, adalah salah satu yang pernah berkunjung ke desa ini. Baginya desa di atas awan ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Hal itu karena pemandangannya yang sangat indah, arsitektur rumah adat yang unik serta warganya yang ramah dengan para wisatawan.
Menurutnya, untuk sampai ke Wae Rebo, dari Kupang terlebih dahulu naik pesawat sekitar 1 jam ke Labuan Bajo yang dilanjutkan dengan perjalanan darat sekitar 5 jam dan baru kemudian jalan kaki sekitar 1 jam untuk sampai ke Wae Rebo.
Baca juga: Eksplorasi Keindahan Pulau Ayer: Panduan Wisata untuk Liburan yang Menyenangkan
“Saya baru pertama kali ke Wae Rebo. Pemandangannya sangat eksotis dengan udara segar yang berpadu dengan keramahan penduduknya. Semoga Desa Wae Rebo sampai kapan pun tetap lestari,” ucap Fuad.
Seperti diketahui, sebuah lembaga survei internasional The Spectator Index telah menetapkan Desa Adat Wae Rebo sebagai salah satu desa terindah kedua di dunia pada tahun 2024 setelah Rothenburg Ob der Tauber di Jerman.
The Spectator Index merilis hasil surveinya terhadap beberapa desa atau kota kecil di seluruh dunia yang memiliki keindahan alam dan budaya yang menakjubkan. Dan Wae Rebo sendiri dinobatkan sebagai desa kecil tercantik di dunia, berada pada nomor urut dua.
Selain itu, Wae Rebo juga telah diakui sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 2021. Berbagai penghargaan pernah diraih desa ini, di antaranya menerima penghargaan Top Award of Excellence oleh UNESCO pada UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012 di Bangkok. *
Baca juga: Lawang Sewu, Destinasi Wisata Legendaris Kota Semarang