JNEWS – Mempunyai kendaraan pribadi seperti motor telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat zaman sekarang. Banyak yang memilih membeli motor dengan pertimbangan bisa mempersingkat waktu tempuh. Tidak mesti membeli yang baru, motor bekas pun bisa digunakan untuk menunjang aktivitas pekerjaan.
Membeli motor bekas bisa menjadi solusi terbaik bagi yang membutuhkan kendaraan, tapi terkendala dengan biaya. Bahkan bagi kolektor motor, pesona dari motor ini membuat mereka sanggup untuk membayar mahal agar bisa mendapatkannya.
Keuntungan utama membeli motor ini adalah harga yang lebih murah dibandingkan motor baru. Namun, sebelum membelinya dibutuhkan pertimbangan khusus terkait kondisi mesin dan fungsi komponen tertentu apakah masih baik atau tidak.
Karena tidak sedikit yang membeli motor ini, tapi harus memperbaiki beberapa bagian yang ujung-ujungnya menguras kantong. Agar tidak tertipu dan bisa membeli motor bekas dalam kondisi bagus, berikut ini beberapa panduan yang bisa dilakukan.
Membeli Motor Bekas, Cek Hal Penting Ini Agar Tidak Salah Pilih
1. Membeli Motor Sesuaikan dengan Kebutuhan
Berkunjung ke showroom motor bekas, pembeli akan dihadapkan sejumlah pilihan. Oleh karena itu, pastikan dulu tujuan membeli kendaraan ini. Jangan membeli tanpa tahu fungsinya untuk apa dan hindari tergiur karena ingin mengikut tren.
Misalnya, mau membeli untuk kebutuhan ke kantor atau antar-jemput anak, maka motor matic dengan cc kecil bisa jadi bahan pertimbangan. Namun, lain halnya apabila mobilitas pengguna untuk jarak jauh, maka motor dengan cc besar bisa dijadikan pilihan.
Selain itu, model motor juga akan memengaruhi kenyamanan saat berkendara. Misalnya, untuk kebutuhan antar jemput anak, jenis scooter lebih nyaman. Bagi pecinta touring dan off road, tentunya jenis motor dual sport bisa dipilih.
Baca juga: Tip Merawat Motor Bekas agar Performa Tetap Optimal
2. Wajib Tahu Harga Pasaran
Penting untuk mengetahui berapa harga pasaran motor baru dan bekas. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar tidak tertipu oleh penjual yang curang.
Dengan mengetahui harga pasaran akan membantu pembeli menilai apakah tawaran tersebut sesuai atau tidak. Apabila harganya tidak jauh berbeda dengan harga motor baru di pasaran, ini tentunya tidak realistis.
Bagaimana dengan harganya yang murah? Jangan terlalu cepat tergiur, harus cek beberapa komponen untuk memastikannya.
3. Cek Kondisi Fisik
Apabila telah menemukan jenis motor yang sesuai kebutuhan dan harganya pas di kantong, langkah berikut adalah mengecek kondisi fisik. Beberapa bagian fisik motor yang wajib dicek seperti body, spion, baut hingga lampu. Pastikan untuk fisik motor tersebut tidak ada yang retak, terlalu banyak goresan atau ada yang pecah. Untuk kondisi body, jangan berharap mendapatkan 100% yang mulus, sedikit baret atau tidak ada yang retak pun sudah bagus.
4. Perhatikan Kondisi Mesin
Kondisi mesin motor harus dipastikan dalam performa terbaik agar bisa menyala tanpa menimbulkan suara atau asap aneh yang muncul saat mesin dihidupkan.
Perlu diperhatikan perputaran mesin motor tanpa digas untuk melihat apakah ada masalah atau tidak. Jadi, ketika menggunakannya mesin motor tidak akan tiba-tiba mati. Selain itu, kondisi gasket juga penting untuk dilihat, karena komponen ini adalah ‘pintu masuk’ untuk mengenali apakah kendaraan tersebut pernah bermasalah dengan mesin atau tidak. Komponen gasket ini menghubungkan bagian silinder dengan mesin tengah. Jadi, apabila sudah pernah diganti, ini berarti bagian seher hingga setang pun sudah tidak orisinil lagi.
Apabila tidak terlalu mengerti tentang mesin, bisa mengajak teman atau mekanik yang lebih paham tentang mesin motor.
5. Cek Fungsi Komponen Lain
Selain mesin dan kondisi fisik motor, beberapa komponen lain juga penting untuk diperhatikan.
- Oli: mengecek oli bisa mengetahui kondisi asli mesin motor. Caranya dengan membuka dan ukur oil di dalam mesin. Apabila takaran oli tidak berlebihan, karena jika berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus. Hal ini akan menyamarkan suara asli motor yang bisa saja berisik atau kasar.
- Speedometer: pastikan tidak ada keretakan ataupun tanda bekas dibongkar. Cek juga berapa jarak yang sudah ditempuh. Apabila sudah di atas 20.000 km, bisa dipastikan membutuhkan biaya cukup banyak untuk penggantian suku cadang dan komponen lainnya.
- Kondisi roda: lurusnya roda depan dan belakang menjadi indikator rangkanya tidak bengkok atau motor tersebut belum pernah jatuh maupun terkena benturan keras.
- Listrik: cek bagian listrik, sebab sistem kelistrikan adalah bagian penting untuk menghidupkan komponen yang membutuhkan listrik seperti lampu, lampu speedometer, klakson maupun elektrik stater motor. Motor yang kondisinya baik apabila seluruh kelistrikan berfungsi dan tidak ada kerusakan.
- Perpindahan gigi: saat mengetes motor, lakukan perpindahan gigi apakah sulit atau tidak. Apabila sulit, ini pertanda kampas kopling akan segera habis. Jika terdengar suara mendesis saat motor berjalan, bisa jadi pertanda gigi primer dari motor juga akan habis.
6. Cek Nomor Rangka dan Mesin
Mengecek nomor rangka dan mesin wajib untuk dilakukan. Pembeli harus mencocokkan nomornya keduanya dengan yang ada di surat kendaraan. Apabila tidak ada kecocokan, hal ini patut untuk dicurigai, karena bisa saja motor tersebut hasil curian. Ke depannya, akan sulit bagi pembeli mengurus surat kendaraan jika nomornya tidak sama.
7. Periksa Kelengkapan Surat Kendaraan
Pastikan sebelum membeli, surat-surat kendaraannya lengkap. Surat yang dicek seperti STNK dan BPKB harus sesuai dengan plat motor. Cek juga nama dari pemilik kendaraan. Dari BPKB, pembeli akan tahu apakah motor bekas tersebut sudah sering diperjualbelikan atau baru di tangan pertama.
Memastikan kelengkapan surat kendaraan akan membantu pembeli tidak terjebak membeli motor curian, karena sekarang ini kejahatan curanmor masih banyak.
Baca juga: Motor Supra yang Klasik, Ini Dia 5 Keunggulan yang Tak Dimiliki Motor Lain
Kenyamanan dalam berkendara bisa didapatkan apabila teliti sebelum membeli. Gunakan panduan di atas untuk ketelitian membeli motor bekas agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.