JNEWS – Patung Garuda Wisnu Kencana adalah landmark Pulau Dewata. GWK merupakan representasi Batara Wisnu tengah menunggangi tunggangannya, burung Garuda. Patung yang dinobatkan sebagai patung tembaga terbesar di dunia urutan keempat ini adalah mahakarya seniman patung kenamaan asal Bali yakni I Nyoman Nuarta.
Landmark ini terletak di dalam kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana tepatnya di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Untuk menuju tempat ini jaraknya kurang lebih 40 km sebelah selatan Denpasar.
Menilik Sejarah Garuda Wisnu Kencana
Patung ini kental dengan filosofi budaya Bali dan agama Hindu. Dikutip dari website resmi GWK Cultural Park, legenda Garuda dan Batara Wisnu merupakan salah satu cerita paling populer dalam mitologi Hindu. Legenda ini juga telah menjadi subjek dari banyak karya seni dan sastra. Pembuatan patung GWK terinspirasi dari mitos ini dimaksudkan untuk menjadi simbol warisan budaya Indonesia yang kaya dan berhubungan dengan agama Hindu.
Ide patung GWK oleh seniman Bali, I Nyoman Nuarta, sudah ada sejak 1980-an. Namun, sayangnya gagasan tersebut tidak langsung diterima oleh masyarakat Bali. Kendala utama yang muncul adalah pandangan masyarakat yang menganggap proyek besar tersebut hanya akan menghamburkan uang saja.
Dari pandangan Nyoman Nuarta, pembangunan patung GWK justru akan menghadirkan destinasi wisata baru di Bali. Konsep yang ditawarkannya adalah kawasan tersebut harus bisa mewakili nilai budaya bangsa, sekaligus menjadi tempat untuk mementaskan beragam seni nusantara hingga dunia. Kurang lebih delapan tahun digunakan I Nyoman Nuarta untuk mengenalkan ide tersebut ke masyarakat.
Di tahun 1989, gagasan pembangunannya pun muncul. Setahun berselang, gagasan tersebut disetujui oleh Presiden Soeharto. Pembangunan patung ini pun berjalan di bawah naungan Yayasan Garuda Wisnu Kencana Bali dan peletakan batu pertama dilakukan pada 8 Juni 1997.
Sayangnya, akibat krisis moneter 1997-1998, proyek pembangunan patung GWK pun dihentikan sementara. Setelah terbengkalai lebih dari satu dekade, proyek ini kembali dilanjutkan pada tahun 2013 oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia.
Di tahap lanjutan ini, I Nyoman Nuarta ditugaskan untuk menyelesaikannya. Dalam proyek lanjutan tersebut, ia menggandeng 120 seniman patung lainnya untuk turut andil dalam pembuatan patung GWK.
Adapun pembuatan patung ini menggunakan bahan campuran baja dan tembaga seberat 4000 ton. Untuk konstruksi patung terbuat dari tembaga dan kuningan, ditopang 21.000 batang baja. Total beratnya 2000 ton dan menggunakan baut sebanyak 170.000 buah.
Selesai pembangunan, patung ini menjalani serangkaian tes uji kelayakan. Tes yang dilakukan seperti tes ketahanan angin di Australia (Windtech) serta Kanada (RDW), soil test dan cavity test (tes rongga secara berkala).
Akhirnya, pembangunan Garuda Wisnu Kencana pun rampung. Pada tanggal 22 September 2018, patung ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Secara keseluruhan, pembangunan GWK memakan waktu 28 tahun dan menelan biaya kurang lebih Rp450 miliar.
Menelusuri Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana
Seperti yang dituliskan di atas, patung GWK ini ada di dalam kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Taman ini memiliki luas 60 hektare dan dibagi ke dalam beberapa area. Kawasan ini tentu saja menjadi spot wisata populer di Bali dan selalu ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Bisa dikatakan taman budaya ini merupakan kawasan wisata budaya terlengkap yang ada di Bali. Wisatawan bisa menyaksikan kemegahan patung GWK, menikmati sejumlah atraksi seni tari Bali, mempelajari budaya Bali, mencicipi kuliner hingga membeli souvenir khas Pulau Dewata.
Menariknya di sejumlah dinding di tempat ini menceritakan tentang Mahabarata. Epik Mahabharata adalah mahakarya abadi yang menceritakan kisah perang besar di masa India kuno.
Mengunjungi tempat wisata ini sebaiknya dimulai dari pagi hari, mengingat kawasan ini memiliki area yang sangat luas. Tidak perlu khawatir apabila kelelahan, karena ada bus mini yang akan mengantarkan wisatawan ke titik-titik tertentu.
Agar bisa lebih maksimal mengunjungi GWK, berikut ulasan sejumlah atraksi, aktivitas hingga fasilitas yang bisa dinikmati di tempat ini.
1. Atraksi Seni Tari
Taman Budaya GWK adalah tempat terbaik untuk mempelajari serta menikmati seni tari Bali yang sudah termasyur hingga mancanegara.
Pertunjukan ini diadakan setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 18.00 WITA dan sudah termasuk dalam harga tiket masuk. Untuk merencanakan kunjungan, berikut jadwal pentas seni tari di GWK.
Area Amphitheater
- Pukul 11.00 WITA: Tari Sekar Jepun, Tari Kebyar Duduk, Topeng Kenyum Manis
- Pukul 12.00 WITA: Tari Jauk Keras, Tari Oleg Tamulingan, Tari Kebyar Duduk
- Pukul 13.00 WITA: Tari Sekar Jepun, Tari Jauk Manis
- Pukul 14.00 WITA: Tari Topeng Monyet, Tari Jauk Manis
- Pukul 15.00 WITA: Tari Oleh Tamulilingan, Tari Barong-Bojog
Area Plaza Wisnu
- Pukul 16.00 WITA: parade budaya Bali
Area Lotus Pond
- Pukul 17.00 WITA: Joged Bumbung
- Pukul 18.00 WITA: Tari Kecak
Dengan jadwal tersebut, akan lebih memudahkan menentukan jam berapa akan mengunjungi GWK.
2. Aktivitas
Selain menonton atraksi seni tari Bali, ada juga sejumlah aktivitas menarik lainnya yang bisa dilakukan saat berada di GWK.
- Menonton di bioskop mini, Garuda Sineloka. Film pendek yang diputar di bioskop ini berjudul “Petualangan Garuda Cilik”. Pemutaran filmnya dimulai dari pukul 10.30-19.30 WITA.
- Berfoto dengan latar patung GWK. Selain latar ini, seluruh kawasan GWK memiliki spot foto yang instagramable, mulai dari tangga hingga tamannya.
- Masuk ke dalam patung GWK. Untuk masuk ke dalam patung, wisatawan harus membayar Rp50.000 per orang. Ada museum di lantai 9 dan lantai 23 untuk menikmati pemandangan dari atas GWK. Selain itu, di lantai 23 juga terdapat sejarah serta proses pembuatan dari patung GWK.
- Berkeliling taman budaya dengan menyewa skutis, sepeda, segway.
- Mencicipi kuliner di Jendela Bali The Panoramic Resto sambil menikmati pemandangan dari beranda.
3. Fasilitas
Fasilitas di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana lengkap dan memadai. Berikut beberapa di antaranya:
- Amphitheater
- Garuda Sineloka
- Lotus Pond
- Plaza Wisnu
- Area parkir luas
- Restoran
- Penyewaan segway, skutis, sepeda
- Tempat penjualan souvenir
- Plaza kura-kura
- Exhibition gallery
- ASANA Art Museum
Dengan fasilitas yang lengkap tersebut, GWK pun menyediakan tempat untuk berbagai event seperti gala dinner, konser musik, pernikahan, gathering, group lunch or dinner.
4. Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk GWK sebesar Rp120.000 yang bisa dibeli website resmi GWK Cultural Park. Harga tiket tersebut sudah termasuk:
- Satu tiket masuk GWK Cultural Park untuk satu orang (dewasa/anak-anak/lansia)
- Minuman ringan gratis di Jendela Bali Restaurant
- Menjelajahi ASANA Artseum (Museum Tematik dan Studio Foto Pertama dan Terbesar di Bali)
- Menyaksikan berbagai pertunjukan budaya Bali (setiap jam, mulai pukul 11.00-18.00 WITA)
- Menonton film animasi “Petualangan Garuda Cilik” di Garuda Sineloka Mini Theater (setiap jam, mulai pukul 10.30-19.30 WITA)
- Tiket ini berlaku sepanjang hari. Gratis masuk dan keluar ke area GWK (dengan meminta stempel di pintu keluar)
Garuda Wisnu Kencana adalah simbol budaya Bali dan agama Hindu. Kawasan ini bisa menjadi tempat untuk mempelajari kekayaaan seni budaya Bali dan Indonesia.