JNEWS – Pantai Sundak Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebuah perhentian yang menawarkan lebih dari sekadar hamparan pasir putih dan air laut yang jernih. Di balik keindahan visualnya, pantai ini menyimpan kisah-kisah yang menambah kedalaman pengalaman bagi setiap pengunjungnya.
Dengan pemandangannya yang memukau, pantai ini menjadi destinasi yang sempurna bagi pencinta alam dan mereka yang mencari ketenangan jauh dari keramaian kota.
Namun, Pantai Sundak tidak hanya dikenal karena keindahannya. Ada sederet cerita legendaris yang telah lama melekat dalam ingatan masyarakat lokal. Setiap sudut dan celah di pantai ini memiliki kisah untuk diceritakan.
Pengunjung akan merasa seperti menjadi bagian dari sejarah yang hidup saat berjalan di atas pasirnya yang lembut atau duduk di bawah rindangnya pepohonan yang tumbuh di sekitarnya.
Legenda Pantai Sundak
Pantai Sundak di Yogyakarta merupakan salah satu pantai dari deretan pantai indah yang ada di Gunungkidul. Pada awalnya, pantai ini dikenal dengan sebutan Wedimbedah, yang berarti pasir yang terbelah. Sebutan ini muncul karena kejadian alam yang sering terjadi di sini, khususnya saat musim hujan.
Air dari daratan sering mengalir ke arah pantai dan saat mencapai pasir, alirannya cukup kuat untuk membelah pasir menjadi dua, menciptakan semacam sungai kecil yang mengarah langsung ke laut. Fenomena ini tidak hanya unik tetapi juga menjadi asal-usul nama pantai tersebut yang penuh dengan cerita dan tradisi lokal.
Namun, kemudian nama pantai ini berubah karena adanya legenda lokal. Seperti dijelaskan di laman situs resmi Dinas Pariwisata Gunungkidul, Pantai Sundak menyimpan kisah menarik di balik nama uniknya, yang berasal dari dua kata, “asu” dan “landak”.
Kisah ini bermula saat ada anjing yang sedang lapar mencari makanan dan masuk ke dalam sebuah gua yang dekat dengan pantai. Di dalam gua tersebut, anjing tersebut berkelahi dengan seekor landak laut.
Setelah kejadian tersebut, pemilik anjing bersama warga setempat melakukan pengecekan ke dalam gua. Tak disangka, mereka menemukan sumber air tawar yang melimpah, yang sebelumnya tidak diketahui oleh warga. Kejadian ini menjadi keberuntungan tersendiri bagi warga sekitar yang selama ini kesulitan mendapatkan air tawar.
Momen tersebut kemudian diabadikan menjadi nama pantai, Pantai Sundak. Sampai saat ini, gua karang di pantai tersebut masih dapat dikunjungi dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1930, batu karang yang memiliki gua tersebut masih terendam dalam air laut. Bahkan, pada waktu itu, air laut meluas hingga ke wilayah masjid yang berdekatan dengan pantai. Namun, seiring dengan waktu, struktur pantai bagian selatan mengalami perubahan yang menyebabkan permukaan laut menjadi lebih rendah dan air laut menyusut.
Baca juga: Geopark Gunung Sewu: Pintu Masuk ke Dunia Purba
Indahnya Pantai Sundak
Pantai Sundak, berada satu “kompleks” dengan Pantai Indrayanti, menawarkan pemandangan pantai berpasir putih dengan air laut yang jernih dan segar. Saking jernihnya air laut, kita bisa melihat ke dasarnya yang ditumbuhi terumbu karang tanpa bantuan alat. Namun, harap dicatat, bahwa ombak di pantai ini cukup besar, sehingga pengunjung yang ingin bermain air disarankan untuk tetap waspada.
Selain berenang, aktivitas yang bisa dilakukan di pantai ini adalah berjalan di tepian pantai. Dengan berjalan kira-kira 40 meter dari tepi, pengunjung akan menemukan deretan batu karang kecil. Area ini kaya dengan kehidupan laut kecil yang bersembunyi di celah-celah batu karang. Namun, perlu hati-hati karena batu-batu tersebut cukup tajam.
Di bagian utara Pantai Sundak, terdapat bukit-bukit batu karang dan kapur dengan ketinggian mencapai 12 meter yang menambah keindahan pantai ini. Beberapa formasi batu besar di sana memiliki lorong atau gua yang bisa dijelajahi. Pantai ini juga menjadi lokasi yang ideal untuk berkunjung bersama keluarga, melakukan sesi foto, atau bahkan berkemah.
Pantai ini juga memiliki batu karang berbentuk payung dan bukit yang memisahkan Pantai Sundak dari pantai lain di Gunungkidul. Kawasan ini juga menyediakan area khusus untuk camping.
Panduan Berkunjung ke Pantai Sundak
Pantai Sundak terletak di Sidoharjo, Tepus, di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mencapainya, perjalanan dimulai dari pusat Kota Jogja menuju Gunungkidul, yang bisa ditempuh selama kurang lebih dua jam menggunakan motor.
Jalur menuju Pantai Sundak umumnya dalam kondisi baik. Namun, beberapa bagian masih berupa jalan naik turun serta berbelok-belok yang membutuhkan kewaspadaan ekstra saat berkendara.
Pantai ini termasuk dalam paket wisata yang menghubungkan delapan pantai yang indah, seperti Pantai Baron, Pantai Kukup, dan lainnya, dengan tiket masuk terjangkau seharga Rp10.000. Parkir di Pantai Sundak ditawarkan dengan tarif Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Fasilitas di lokasi ini sudah cukup lengkap untuk menunjang kenyamanan pengunjung, termasuk area parkir yang luas, musala, toilet, gazebo untuk bersantai, dan kamar ganti.
Selain itu, terdapat juga pilihan penginapan dekat pantai untuk mereka yang ingin menginap. Bagi yang lebih suka berkemah, tersedia juga fasilitas untuk mendirikan tenda di tepi pantai.
Baca juga: Goa Jomblang: Keajaiban Alam Tersembunyi di Yogyakarta
Pantai Sundak tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah tapi juga pengalaman yang memperkaya jiwa. Ketika gelombang laut bergulung dan pasir putih berkilau di bawah sinar matahari, tempat ini mengajak setiap pengunjung untuk menyelami lebih dalam tentang keunikan dan sejarah yang tersembunyi di balik keindahannya.
Sebagai salah satu surga di Gunungkidul, pantai ini terus memikat hati dan menjadi saksi bisu berbagai momen penting, menyimpan setiap kenangan dalam lipatan ombaknya yang tenang dan cerita rakyat yang abadi.