JNEWS – Memilih apartemen itu bukan perkara mudah karena bisa jadi akan melibatkan dana yang telah dikumpulkan seumur hidup. Pembelian apartemen juga melibatkan masalah legal yang diperlukan untuk melindungi hak konsumen. Riset, survei, dan konsultasi harus dilakukan dengan intensif sebelum memutuskan untuk membeli sebuah unit apartemen.
Apartemen sudah menjadi pilihan sebagian masyarakat di kota-kota besar agar lebih dekat dengan aktivitas produktif sehari-hari, fasilitas umum hingga transportasi umum. Letak perumahan-perumahan baru yang makin jauh di luar kota dirasa sudah tidak efisien, tidak ekonomis, dan menghabiskan waktu. Namun, di balik itu semua, memilih apartemen membutuhkan kehati-hatian.
Cara Memilih Apartemen untuk Pemula
Secara garis besar, ada empat hal yang wajib diperhatikan ketika memilih apartemen, yaitu lokasi legalitas, reputasi, dan fasilitas. Di antara empat hal itu hanya fasilitas yang bisa dipertimbangkan jika ada kekurangan. Pembeli pemula yang sudah menabung atau berinvestasi sangat lama untuk membeli hunian pertama, sebaiknya tidak meneruskan proses transaksi jika menemukan ketidaksesuaian pada tiga hal lainnya.
Berikut adalah panduan cara memilih apartemen untuk pemula selengkapnya.
1. Lokasi Apartemen
Lokasi harus diletakkan di urutan pertama jika akan memilih apartemen karena paling mudah terlihat dan paling mudah difilter. Berikut adalah langkah-langkah yang penting untuk dilakukan:
- Membuat parameter jarak. Tentukan jarak apartemen yang diinginkan dari pusat kegiatan pribadi. Ini bisa dilakukan dengan bantuan Google Map. Misalnya radius 2 km dari kantor.
- Melakukan filter lokasi. Filter pertama dilakukan terhadap jarak terdekat dengan kantor atau sekolah, lalu berdasarkan harga jual, dan selanjutnya melihat ketersediaan transportasi umum. Sedangkan filter terakhir adalah melihat ketersediaan fasilitas umum lainnya, seperti kesehatan, pasar, atau supermarket.
- Survei langsung ke lokasi. Survei tidak hanya dilakukan terhadap isi apartemen, tetapi juga terhadap rute-rute yang akan dilalui jika bekerja atau mengantar anak sekolah. Tingkat kebisingan, kemudahan akses, keamanan dan keselamatan harus menjadi perhatian. Apalagi seperti Jakarta yang jaraknya terlihat dekat di peta tetapi faktanya harus memutar.
- Mendengarkan second opinion. Ajaklah teman atau pasangan ketika melakukan survei untuk mendapatkan second opinion yang kadang lebih jeli.
Baca juga: Panduan Memulai Bisnis Sewa Apartemen: Langkah-Langkah Awal yang Perlu Diketahui
2. Legalitas Apartemen
Setelah cek lokasi dilakukan, maka saatnya memeriksa legalitas pengembang. Proses ini sebaiknya dilakukan sebelum tawar-menawar yang lebih serius agar tidak membuang-buang waktu. Legalitas akan melindungi konsumen dari segala bentuk penipuan atau kerugian. Secara umum, pemeriksaan registrasi pengembang dapat dilakukan melalui kolom di laman sireng.pu.go.id.
Sedangkan data-data pengembang yang wajib diperiksa atau ditanyakan sebelum melakukan transaksi pembelian apartemen adalah sebagai berikut, yang dikutip dari laman Hukum Online.
- Status kepemilikan lahan. Semua dokumen penjualan apartemen harus atas nama developer, termasuk lahan. Jangan sampai ada pihak lain yang tiba-tiba mengklaim bahwa lahannya digunakan untuk membangun apartemen tersebut.
- Perizinan lengkap. Tanyakan apakah pengembang memiliki bukti IMB, izin lokasi dan sertifikat induk.
- Status perbankan. Unit apartemen dijadikan jaminan bank dalam proses jual-beli adalah hal yang sudah biasa dilakukan sebagai salah satu fasilitas pembayaran berupa kredit untuk menarik pembeli. Yang menjadi masalah adalah jika apartemen tersebut telah dijaminkan lebih dahulu sebelum transaksi terjadi. Jika pengembang wanprestasi, apartemen tersebut bisa disita bank.
- Perikatan jual beli. Perikatan jual beli dilakukan jika sertifikat induk belum dipecah developer. Namun, syarat terjadinya perikatan jual beli adalah IMB, keterbangunan 20%, utilitas, dan memiliki fasilitas umum. Jadi pastikan sudah ada pembangunan 20%, bukan yang masih lahan kosong.
3. Reputasi Pengembang Apartemen
Jika developer sudah lulus dalam pemeriksaan legalitas, pemeriksaan reputasi tetap harus dilakukan. Legalitas dan reputasi itu dampaknya berbeda. Sebuah developer dapat saja memiliki semua dokumen, tetapi praktiknya tidak jelas. Banyak terjadi kasus developer menaikkan biaya perawatan tanpa sosialisasi.
Berikut cara memeriksa reputasi pengembang apartemen:
- Periksa kantor pengembang. Kantor sedikit banyak mencerminkan reputasi pengembang. Jika tidak representatif, calon pembeli harus waspada.
- Periksa proyek sebelumnya. Biasanya pengembang sudah punya track of record di proyek lain yang bisa dicek apakah punya masalah atau tidak.
- Periksa di Pencarian Internet. Ketik nama pengembang di pencarian internet. Periksa apakah pengembang tersebut pernah tersangkut masalah hukum atau tidak.
- Periksa di Pencarian Media Sosial. Media sosial adalah tempat orang berkeluh kesah terhadap segala hal, termasuk pengelolaan apartemen.
4. Fasilitas Apartemen
Fasilitas merupakan pertimbangan terakhir sebelum memutuskan membeli unit apartemen. Bagi pemula, hal ini tidak mudah karena mereka harus bersiap untuk berkompromi dengan keinginan sendiri. Biasanya, harga cocok, lokasi cocok tetapi fasilitas kurang memuaskan. Sering pula terjadi, lokasi cocok, fasilitas cocok tetapi harga tidak berjodoh dengan saldo rekening.
Jika benar-benar ingin memilih apartemen tertentu maka kekurangannya harus diterima. Sedangkan fasilitas yang biasanya membuat galau calon pembeli antara lain:
- Biaya Perawatan. Umumnya pengelola apartemen mengenakan biaya perawataan dan perbaikan. Jenis dan jumlahnya harus dikonfirmasi dari awal apakah akan memberatkan atau tidak.
- Luas ruangan. Luas ruangan di denah harus dicek dalam kondisi yang sebenarnya, apakah sudah sesuai yang diinginkan atau belum. Biasanya pengembang yang baik memiliki unit contoh.
- Dapur dan ruang cuci. Kedua fungsi ini ada yang dipisah, ada pula yang berada dalam satu ruangan. Dapur dan ruang cuci sangat penting karena unit apartemen yang terbatas harus selalu dalam kondisi bersih, saluran pembuangan lancar dan sirkulasi cukup baik.
- Koneksi internet. Seharusnya internet bukan masalah lagi karena bekerja dari rumah sudah lazim dilakukan. Namun tak ada salahnya menanyakan fasilitas ini.
- Parkir. Fasilitas ini kerap jadi sumber konflik dengan sesama penghuni apartemen. Pengaturan parkir harus ditanyakan dengan detail.
- Taman. Prasarana umum ini akan menjadi nilai tambah bagi yang memiliki anak kecil karena mereka dapat sejenak merasakan udara bebas.
Baca juga: Tips Memilih Sofa Minimalis yang Tepat untuk Rumah Modern
Orang bilang, memilih apartemen itu ibarat mencari jodoh. Kalau memang cocok, maka itu tandanya berjodoh. Pendapat itu tidak ada salahnya. Namun akan lebih baik lagi jika disertai pertimbangan yang logis serta ketelatenan mengumpulkan informasi dan fakta. Semoga uraian ini dapat membantu memilih apartemen yang paling sesuai.