JNEWS – Museum merupakan salah satu tempat terbaik untuk mendapatkan edukasi tentang banyak hal misalnya sejarah, tata surya, kehidupan manusia dari masa ke masa, dan lain-lain. Tidak sulit menemukan museum di tiap kota seperti Bandung. Di Kota Kembang ada sejumlah museum yang menarik dikunjungi untuk wisata edukasi, salah satunya Museum Geologi.
Di museum ini ada banyak koleksi yang berhubungan dengan materi geologi, mulai dari mineral, batu-batuan hingga fosil. Menariknya lagi, semua koleksi dan materi di museum tersebut adalah hasil pengumpulan sejak tahun 1850.
Inilah yang menjadi faktor utama mengapa Museum Geologi termasuk salah satu wisata edukasi terkenal di kota Bandung. Mengunjungi tempat ini, pengunjung akan mendapatkan banyak informasi jejak sejarah alam di Indonesia dari masa ke masa.
Sejarah Singkat Museum Geologi Bandung
Berdirinya Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah panjang penyelidikan geologi serta tambang di wilayah Nusantara. Penyelidikan tersebut telah dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli berkebangsaaan Eropa.
Ketika terjadi revolusi industri di Eropa pada pertengahan abad ke-18, mereka sangat membutuhkan bahan tambang dalam jumlah cukup besar sebagai bahan baku industri. Di sinilah pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan akan bahan tambang di wilayah Nusantara dengan harapan bisa menunjang perkembangan industri di negara mereka.
Di tahun 1850, terbentuklah Dienst van Mijnwezen yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral. Pada tahun 1922, Dienst van Mijnwezen berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw atau Dinas Pertambangan.
Dalam pelaksanaan kerja, dinas ini melakukan berbagai penyelidikan terkait geologi. Hasil dari penyelidikan tersebut seperti contoh batuan, fosil, mineral, laporan, dan peta membutuhkan tempat untuk ruang penyimpanan serta melakukan analisis. Oleh karena itu, di tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung.
Gedung tersebut bernama Geologische Museum. Pembangunan gedung tersebut melibatkan 300 pekerja bangunan dan ditaksir menghabiskan biaya sebesar 400 gulden. Dalam pembangunannya, Geologische Museum didesain dengan gaya Art Deco dan arsitek yang menanganinya adalah Ir Menalda van Schouwenburg. Pada 16 Mei 1929 yang bertepatan dengan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke IV, gedung tersebut diresmikan.
Pada masa Perang Dunia II, pemerintah Hindia Belanda menjadikan bangunan museum tersebut sebagai markas angkatan udara. Seluruh koleksi di Museum Geologi dipindahkan ke Gedung Pensioen Fonds yang kemudian dikenal sebagai Gedung Dwiwarna.
Di masa pendudukan Jepang, museum ini dikelola oleh Kogyo Zimusho dan namanya diganti menjadi Chisitsu Chosasho.
Tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, pengelolaan museum ini di bawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG) dalam rentang waktu 1945-1950. Di bawah pengelolaan PDTG, gedung ini telah mengalami pergantian nama hingga akhirnya menjadi Pusat Survei Geologi di tahun 2005 hingga sekarang.
Baca juga: Menyelami Sejarah Punclut Bandung: Dari Kawasan Konservasi hingga Tempat Wisata Terkenal
Koleksi di Museum Geologi
Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati di lantai I dan juga lantai II. Berikut ini berbagai koleksi menarik yang ada di tiap lantai.
1. Koleksi di Lantai I
Di lantai satu dibagi menjadi tiga ruang utama yaitu ruang orientasi di bagian tengah, sayap timur dan sayap barat.
Ruang Orientasi berisi peta geografi negara Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi. Selain itu ada juga bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
Di ruang sayap barat, dikenal sebagai ruang geologi Indonesia. Dalam ruang ini terdapat beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya. Selain itu, ada juga tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia disajikan dalam bentuk maket model gerakan lempeng kerak bumi aktif. Lalu ada juga geologi Pulau Sumatra, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, serta fosil-fosil, sejarah manusia menurut evolusi teori Darwin.
Sedangkan ruang sayap timur menggambarkan sejarah dari pertumbuhan serta perkembangan makhluk hidup. Mulai dari manusia primitif hingga modern yang mendiami Planet Bumi. Ruang ini juga dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan.
2. Koleksi di Lantai II
Lantai II dibagi menjadi tiga ruangan utama yakni ruang tengah, ruang barat, dan ruang timur. Ruang barat digunakan oleh staf museum, sedangkan ruang tengah dan ruang timur untuk peragaan. Dua ruang tersebut dikenal juga sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Di ruang tengah berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia yang ada di Pegunungan Tengah Irian Jaya. Tambang tersebut adalah Grasberg. Di tambang ini ada cadangan sekitar 1,186 miliar ton.
Untuk ruang timur dibagi lagi menjadi tujuh ruangan kecil. Semua ruangan tersebut menyajikan informasi tentang aspek positif dan negatif tatanan geologi bagi kehidupan manusia khususnya Indonesia.
Panduan Wisata ke Museum Geologi
1. Lokasi dan Jam Operasional
Dikutip dari website resmi Museum Geologi, jam operasional museum yaitu:
- Hari Selasa – Kamis buka pukul 09.00 – 15.00 WIB (pengambilan tiket tutup pukul 14.30 WIB).
- Hari Sabtu dan Minggu buka pukul 09.00 – 14.00 WIB (pengambilan tiket tutup pukul 13.30 WIB).
Alamat: Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.
Perlu diketahui, untuk hari Senin tersedia virtual tour gratis bagi pengunjung. Zoom meeting akan dilakukan dalam dua sesi yaitu pukul 08.00 – 09.30 WIB dan pukul 10.30 – 12.00 WIB.
2. Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk di Museum Geologi termasuk murah yakni:
- Rp2.000 untuk pelajar
- Rp3.000 untuk masyarakat umum
- Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara
Apabila akan berkunjung bersama rombongan, bisa melakukan reservasi melalui 0811-8880-1928 (WhatsApp only).
Museum Geologi tutup untuk kunjungan secara langsung pada hari, Jumat, dan hari Libur Nasional.
3. Mekanisme Alur Kunjungan
Memasuki museum, pengunjung wajib tahu alur kunjungannya yaitu:
- Pengunjung wajib melakukan reservasi dengan cara memindai QR Code Reservasi dengan aplikasi QR Code Scanner.
- Melakukan pembayaran secara tunai atau nontunai ke petugas tiket.
- Pengunjung diharuskan memasang gelang masing-masing dan menunjukkan pada petugas keamanan di pintu utama sebelum masuk ke ruang peraga.
- Khusus untuk rombongan lebih dari 20 orang, wajib mendaftar sebelum jadwal kunjungan ke bagian reservasi melalui WhatsApp 1 bulan sebelum kunjungan.
Baca juga: Suka Sejarah? Ini 5 Rekomendasi Museum yang Ada di Bandung
Museum Geologi memuat beragam informasi penting tentang kehidupan, geologi hingga kekayaan alam Indonesia. Wisata edukasi yang satu ini patut untuk dimasukkan ke daftar kunjungan liburan bersama keluarga agar bisa menambah wawasan.