JNEWS – Jaringan JNE yang tersebar merata di seluruh Tanah Air tidak hanya ada di daerah dan kota-kota besar akan tetapi juga hadir di pulau terluar dan terdepan. Salah satunya di Kepulauan Anambas yang berjarak sekitar 10 jam perjalanan dari Batam dengan kapal laut.
Kepulauan Anambas merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Secara geografis Anambas terletak di Laut China Selatan dan berbatasan dengan tiga negara, yakni Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 255 pulau-pulau kecil dengan hanya 26 pulau yang berpenghuni. Di kelilingi alam dan pemandangan pantai yang indah mempesona, Anambas dinobatkan sebagai pulau tropis terindah di Asia versi CNN pada 2012, mengalahkan Koh Cang dan Similand (Thailand), Langkawi (Malaysia) serta Teluk Halong (Vietnam), sehingga Anambas pun kemudian terkenal dengan julukan ‘Surga Tropis’. Selain itu Anambas juga dikaruniai keanekaragaman hayati laut yang eksotis.
Mengingat letaknya yang dikelilingi lautan, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan dengan tangkapan ikan lautnya yang melimpah. Menurut PIC JNE Cabang Anambas, Safri Firdiansyah, dengan melimpahnya sumber ikan hasil tangkapan nelayan berimbas positif pada meningkatnya produk UMKM, terutama untuk aneka kuliner yang berbahan dasar ikan.
“Kerupuk Atom dan Luti Gendang adalah kuliner khas produk UMKM Anambas yang paling laku dan disukai. Bahkan permintaannya tidak saja dari Batam, akan tetapi dari kota-kota lainnya di Pulau Jawa,” ujar Safri, saat berbincang dengan JNEWS, Rabu (24/7/2024).
Baca juga: Sport Tourism Mandalika Kian Mendunia, Turut Dongkrak Kiriman JNE Praya
Kerupuk Atom sendiri merupakan kerupuk yang dibuat dari bahan dasar ikan tongkol, kemudian dicampur dengan tepung sagu, dengan cita rasa yang gurih dan renyah, kerupuk ini sering disebut juga dengan kerupuk tongkol khas Natuna.
Sedangkan Luti Gendang adalah kudapan sejenis roti atau kue asli Anambas yang juga terbuat tepung sagu dan berisi daging ikan tongkol. Saking populernya kudapan ini bisa dengan mudah ditemukan di Kota Batam, Tanjungpinang dan kota-kota lainnya yang banyak disajikan di berbagai kedai kopi, rumah makan dan toko oleh-oleh.
Meningkatnya produk olahan dari ikan, juga sebagai imbas positif dari meningkatnya sektor pariwisata di Anambas, di mana banyak wisatawan yang berkunjung dan kemudian membeli oleh-oleh.
“Guna mendongkrak peningkatan kiriman, ke depannya JNE Anambas akan memaksimalkan potensi di sektor customer korporasi, adapun dengan para pelaku UMKM kami juga terus melakukan kerjasama dengan mereka,” terang Ksatria yang mulai bergabung di JNE tahun 2016 ini.
Sementara itu, terkait barang atau paket kiriman yang ke luar maupun masuk ke Anambas, semunya diproses dari Batam menggunakan kapal ferry dengan waktu tempuh sekitar 10 jam. “Meski demikian, baru-baru ini ada potensi via udara dari bandara di daerah Letung, namun sampai saat ini baru sampai tahap koordinasi, mudah-mudahan ke depan JNE Anambas bisa menggunakan proses pengiriman jalur udara,” jelas Safri.
JNE Anambas yang kantornya beralamat di Jalan A. Yani Darat No. 34, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, operasionalnya berada di bawah JNE Cabang Utama Batam. Berdiri pada 2019, kini sudah mempekerjakan 6 karyawan dengan area operasional mencakup seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas dengan didukung oleh 4 agen mitra. *
Baca juga: Kiprah JNE di Tepi Sungai Mahakam