JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Museum Konferensi Asia Afrika: Saksi Bisu Sejarah KTT 1955 di Bandung

by Penulis Konten
1 August 2024
Museum Konferensi Asia Afrika: Saksi Bisu Sejarah KTT 1955 di Bandung
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Museum Konferensi Asia Afrika (Museum KAA) adalah tempat terbaik untuk mengetahui sejarah dan melakukan penelitian tentang Konferensi Asia Afrika (KAA). KAA merupakan konferensi besar pertama yang diselenggarakan Indonesia setelah kemerdekaan. Bahkan ini merupakan langkah yang sangat berani bagi negara yang baru 10 tahun merdeka.

Sekilas Tentang Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika: Saksi Bisu Sejarah KTT 1955 di Bandung
Museum Konferensi Asia Afrika

Dikutip dari Asia Africa Museum, KAA digelar di Gedung Merdeka, Bandung, pada tanggal 18-24 April 1955. KAA diselenggarakan untuk membersihkan imperialisme dari Asia dan Afrika. Pada saat itu beberapa negara Asia baru saja mendapatkan kemerdekaannya, termasuk Indonesia. Namun, bangsa-bangsa di Afrika masih banyak yang dijajah.

KAA dihadiri oleh 29 negara dari Asia dan Afrika. KAA menghasilkan Semangat Bandung atau Dasasila Bandung dan menjadi cikal bakal Gerakan Nonblok. Isi terpenting dari Dasasila Bandung adalah menghormati hak-hak manusia sesuai dengan Piagam PBB dan menghormati kedaulatan negara lain. KAA juga telah menyuarakan kemerdekaan Palestina sehingga perjuangan kemerdekaan Palestina sudah berlangsung sangat lama.

Gagasan Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika

Gagasan tentang pendirian Museum KAA muncul setelah beberapa negara menanyakan di mana tempat yang paling tepat untuk dikunjungi jika ingin mengenang KAA. Selain itu, banyak mahasiswa dan peneliti yang membutuhkan sumber ilmiah tepercaya sebagai bahan penelitian tentang KAA di masa lalu, perkembangan, serta relevansinya di masa kini.

Gagasan tersebut membuat Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja (1978-1988) berinisiatif mengabadikan semua memorabilia KAA dalam bentuk museum. Tempat paling ideal yang diinginkan oleh beliau adalah di Gedung Merdeka. Gagasan tersebut akhirnya dilontarkan secara resmi pada forum rapat Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika pada tahun 1980. Gagasan tersebut disetujui oleh Presiden Soeharto.

Baca juga: Museum Geologi: Menyusuri Jejak Sejarah Alam Indonesia di Bandung

Pelaksanaan Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika

Gedung Merdeka yang akan dijadikan Museum KAA tersebut memiliki 3 bangunan yang menyambung dan 3 pintu yang menghadap ke jalan yang berbeda. Pintu yang menghadap ke Jalan Cikapundung dahulu merupakan bagian dari Gedung Societeit Concordia yang didirikan orang Belanda pada tanggal 29 Juni 1879. Orang pribumi dilarang masuk ke gedung ini.

Pada masa penjajahan, gedung ini mengalami 3 kali renovasi. Pertama pada tahun 1921 oleh Van Galen Last dan C.P. Wolff Schoemaker, guru besar di Technische Hoogeschool te Bandoeng (Institut Teknologi Bandung/ITB). Kedua, pada  tahun 1940 oleh A.F. Aalbers. Ketiga, pada masa pendudukan Jepang sehingga namanya berubah menjadi Keimin Bunka Shidoso dan Dai Toa Kaikan.

Ketika terpilih menjadi lokasi KAA, gedung ini direnovasi bersama dengan gedung-gedung pendukung lainnya, seperti Hotel Savoy-Homann, Hotel Preanger, dan sebagainya. Gedung ini berubah nama menjadi Gedung Merdeka. Selain itu, nama Jalan Raya Pos juga diubah menjadi Jalan Asia Afrika. 25 tahun kemudian, gedung ini menjadi Museum Konferensi Asia Afrika.

Untuk mewujudkan museum tersebut, ada beberapa pejabat dan instansi penanggung jawab yang ditunjuk, antara lain:

  • Joop Ave, Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika.
  • Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri.
  • Departemen Penerangan.
  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Barat.
  • Universitas Padjajaran.

Sedangkan yang ditunjuk sebagai perencana dan pelaksana teknisnya adalan PT Decenta.

Peresmian Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika diresmikan oleh Presiden Soeharto pada puncak perayaan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika tanggal 24 April 1980. Pengelolaan Museum KAA ada di bawah kewenangan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tanggal 18 Juni 1986, status pengelolaan Museum KAA dialihkan ke Departemen Luar Negeri.

Museum KAA mengalami penataan kembali jelang Konferensi Asia Afrika 2005 dan peringatan 50 Tahun Konferensi Asia Afrika. KAA 2005 dilaksanakan pada tanggal 22-24 April.

Fasilitas Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika: Saksi Bisu Sejarah KTT 1955 di Bandung

Fasilitas Museum Konferensi Asia Afrika dibagi menjadi 5 cakupan utama sebagai berikut.

1. Ruang Pameran Tetap

Pada ruang pameran tetap ini, pengunjung akan dapat melihat:

  1. Foto-foto dan benda 3 dimensi yang berhubungan dengan Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika 1955.
  2. Foto-foto yang melatarbelakangi KAA, dampak KAA bagi dunia internasional, perubahan Gedung Merdeka, dan profil negara-negara peserta KAA.
  3. Diorama Konferensi Asia Afrika 1955.

2. Perpustakaan

Perpustakaan di Museum KAA diprakarsai oleh Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London saat itu, yaitu Abdullah Kamil, pada tahun 1985.

Perpustakaan Museum KAA berisi:

  1. Buku-buku sejarah, sosial politik dan budaya negara-negara Asia Afrika dan negara-negara lain.
  2. Dokumen-dokumen Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya.
  3. Majalah dan surat kabar.

3. Ruang Audio Visual

Ruang audio visual dibuat bersamaan dengan berdirinya perpustakaan dan juga diprakarsai oleh Abdullah Kamil.

Ruang audio visual antara lain digunakan untuk menayangkan:

  1. Film-film dokumenter tentang kondisi dunia hingga tahun 1950-an.
  2. Film-film dokumenter tentang Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya.
  3. Film-film tentang kebudayaan negara-negara di Asia dan Afrika.

4. Fasilitas Penelitian

Museum KAA memberikan akses seluas-luasnya kepada pelajar, mahasiswa dan peneliti yang memerlukan sumber tertulis dan dokumen terkait Konferensi Asia Afrika bagi penelitian mereka.

5. Layanan Aktivitas

Tak hanya menyediakan fasilitas tetap, Museum KAA juga memberikan pelayanan sebagai berikut:

  1. Pemanduan bagi pengunjung umum maupun kunjungan resmi.
  2. Pameran temporer pada event tertentu dan dapat dilakukan di luar Museum KAA.
  3. Dukungan kepada komunitas pencinta Museum KAA, yang tergabung dalam Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika. Komunitas ini sering menyelenggarakan diskusi di berbagai bidang yang berkaitan dengan citizen diplomacy. Aktivitas mereka dapat dilihat di laman sahabatmuseumkaa.com.

Baca juga: Panduan Wisata Edukatif: Mengunjungi Museum Perjuangan Bogor

Museum Konferensi Asia Afrika di Bandung merupakan tempat yang paling sesuai untuk memahami perencanaan, pelaksanaan dan kelanjutan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika tahun 1955 secara menyeluruh. Masyarakat yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan diplomasi, sejarah, sosial dan kebudayaan internasional dapat menjadikan Museum KAA sebagai destinasi utama.

Tags: Bandungjawa baratkoleksi museumKonferensi Asia AfrikaKota Bandungmuseummuseum di Bandungsejarah museum
Share316Tweet197
Next Post
biaya logistik di Indonesia masih tinggi, meskipun trennya menurun

Pemerintah Targetkan Biaya Logistik Turun Menjadi 8 Persen

TERKINI

Tebing Lalibela: Kompleks Gereja Batu di Ethiopia

Lalibela Ethiopia: Kisah, Arsitektur, dan Makna di Balik Gereja Batu

19 July 2025
Tempat Wisata di Pematang Siantar yang Seru

7 Tempat Wisata di Pematang Siantar yang Sayang untuk Dilewatkan

18 July 2025
Candi Surowono di Kediri: Sejarah dan Arsitekturnya

Candi Surowono: Jejak Sejarah dan Keindahan Tersembunyi di Kediri

18 July 2025
Pemenang JNE Content Competition 2025

Ini Para Pemenang JNE Content Competition 2025

18 July 2025
Keraton Kanoman Cirebon dan Jejak Sejarahnya

Keraton Kanoman: Jejak Sejarah dan Budaya Cirebon yang Masih Terjaga

18 July 2025
best sales jne 2024

Empati dan Kolaborasi: Kunci Sukses Rahma sebagai Best Sales 2024

18 July 2025

POPULER

Tips Packing Bagasi dan Kabin Pesawat

Tips Packing Bagasi dan Kabin untuk Liburan ke Luar Negeri

by Penulis Konten
4 July 2025

Kerja di Luar Negeri, Cocok untuk Pemula

8 Jenis Kerja di Luar Negeri yang Cocok untuk Pemula dan Negara Tujuannya

by Penulis Konten
2 July 2025

Makanan Khas Palembang Selain Pempek

10 Makanan Khas Palembang yang Wajib Dicoba Selain Pempek

by Penulis Konten
8 July 2025

Upacara Tumpek Landep: Prosesi dan Filosofinya

Mengintip Prosesi Upacara Tumpek Landep dan Filosofinya

by Penulis Konten
30 June 2025

Soft Saving: Cara Menabung Fleksibel ala Gen Z

Mengenal Soft Saving: Menabung dengan Cara yang Lebih Fleksibel untuk Gen Z

by Penulis Konten
10 July 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal