JNEWS – Peralatan fitness merupakan kelengkapan olahraga yang makin hari makin penting. Masyarakat makin memerhatikan kesehatan sehingga mereka berusaha melakukan aktivitas gerak badan atau olahraga secara rutin. Namun ada banyak alasan yang membuat seseorang tidak bisa keluar rumah untuk olahraga. Akhirnya, peralatan olahraga di rumah, minimal treadmill, dijadikan solusi.
Peralatan fitness, terutama yang menggunakan motor, belt atau sekrup-sekrup memerlukan perawatan rutin agar awet dan tidak melukai penggunanya. Dengan perawatan rutin, pemilik akan segera mengetahui bahwa peralatan tersebut perlu penanganan atau servis lebih dahulu sebelum digunakan.
Cara Merawat Peralatan Fitness di Rumah
Jenis-jenis peralatan fitness sangat beragam, dari mulai yang paling kecil dan sederhana hingga yang memerlukan dukungan energi listrik. Contohnya tali skipping, dumbbell, matras, kettlebell, resistance band, ab roller, push up bar, sepeda statis, dan sebagainya. Semua peralatan ini membutuhkan perawatan dan pemeliharaan.
Berikut adalah cara merawat dan memelihara peralatan fitness di rumah atas anjuran laman Treadmill Review Guru.
1. Bersihkan Kotoran, Debu, Bulu dan Rambut secara Rutin
Membersihkan semua kotoran tersebut wajib dilakukan secara rutin, misalnya beberapa hari atau seminggu sekali tergantung kondisi rumah. Rumah yang berada di dekat jalan raya akan terganggu dengan debu. Yang memiliki hewan piaraan harus memerhatikan bulu-bulunya. Sedangkan yang berambut panjang usahakan mengikat rambut ketika berolahraga.
Kotoran yang bercampur dengan pelumas akan menggumpal dan mengakibatkan peralatan olahraga tidak bisa berfungsi dengan baik. Untuk peralatan yang sederhana seperti dumbbell atau tali skipping, bisa disimpan di tempat tertutup dan dibersihkan dari debu ketika akan memakai saja.
Baca juga: Olahraga Kardio untuk Pemula: Panduan Memulai dengan Aman dan Efektif
2. Periksa Sabuk dan Konveyor
Semua sabuk dan konveyor harus diperiksa kondisi, posisi dan kekencangannya. Sudah ada beberapa kejadian sabuk untuk menggetarkan pinggang dan konveyor treadmill yang lepas sehingga mencelakai penggunanya. Jika tidak yakin dengan kondisinya atau tidak tahu cara memeriksanya, sebaiknya dibuatkan jadwal servis rutin.
3. Periksa Baut dan Sekrup
Periksa semua baut dan sekrup secara rutin meski tidak ada keluhan, terutama pada peralatan yang berukuran besar atau berat. Baut dan sekrup dapat longgar karena pemakaian atau getaran-gerataran lain, seperti suara musik yang kencang, kendaraan lewat atau gempa. Peralatan yang berat bisa melukai jika tiba-tiba lepas dari posisinya.
4. Periksa pelumas
Pelumas penting agar peralatan seperti sepeda statis dan treadmill dapat digunakan dengan lancar. Pelumas juga dapat menghindarkan peralatan dari korosi atau karat. Peralatan yang karat akan keropos dan lama-lama patah atau rusak. Gunakan pelumas khusus yang dianjurkan oleh agen penjualan peralatan fitness tersebut untuk menjaga ketahanannya.
5. Cek kelistrikan
Kelistrikan pada peralatan yang membutuhkan tenaga listrik harus secara rutin diperiksa mulai dari kabel yang menempel di unit hingga colokan. Jika ada kabel yang terbuka harus segera diganti. Hindari solusi sementara seperti menutupnya dengan selotip. Apalagi jika peralatan tersebut terbuat dari bahan besi dan logam lainnya karena ada risiko kesetrum.
6. Hati-hati bagi Anak dan Hewan
Peralatan fitness yang berukuran besar harus dipastikan tidak mudah roboh. Selain itu, meski terlihat tidak berbahaya, jangan letakkan dumbbell sembarangan.
Anak kecil yang belum paham bahaya bisa saja memukulkan dumbbell ke adik atau teman-temannya. Jangan lupa pula melepas semua kabel listrik meski sudah ada tombol on/off karena anak-anak dapat saja meraihnya karena penasaran.
7. Servis Rutin
Umumnya agen penjualan peralatan fitness yang bersifat mekanis menyediakan layanan servis. Ada pula yang bekerja sama dengan tukang servis lokal. Lakukan servis rutin untuk peralatan yang sering digunakan. Peralatan yang lama sekali tidak digunakan dapat pula dicek dulu sebelum mulai penggunaan lagi. Biasanya ada bagian-bagian yang agak sulit digerakan karena lama tidak terlumasi. Pelumasan terjadi ketika peralatan bergerak.
8. Letakkan di Dalam Ruangan Saja
Tempat terbaik untuk meletakkan peralatan fitness adalah di dalam ruangan agar tidak mudah rusak karena sinar matahari, air hujan, dan debu. Jika ruangan terlalu sempit, olahraga bisa dilakukan di halaman atau teras. Peralatan harus dimasukkan lagi jika selesai digunakan.
Untuk peralatan yang besar dan tidak bisa dibawa masuk rumah, gunakan kover anti debu dan air. Jika peralatan tersebut tidak disertai kover, gunakan kover yang biasa digunakan pada motor, mobil atau lainnya.
9. Jangan Letakkan Dekat Kolam Renang
Banyak yang meletakkan peralatan ini, terutama treadmill di pinggir kolam renang. Alasan mereka karena peralatan fitness dan kolam renang sama-sama digunakan untuk aktivitas olahraga. Sebaiknya ini tidak dilakukan karena bisa terjadi korsleting pada kelistrikannya akibat terkena percikan air dan penggunanya berisiko terkena setrum. Selain itu, konveyornya juga bisa licin terkena air dan pengguna akan terpeleset.
10. Hindari Tempat Lembap
Tempat yang lembap dapat mempermudah tumbuhnya jamur pada peralatan yang terbuat dari karet, antara lain sabuk-sabuk dan konveyor pada peralatan tertentu hingga matras. Tempat lembap juga dapat mengakibatkan penggunanya terserang gangguan pernapasan dan terpicunya berbagai masalah alergi.
Membeli peralatan fitness merupakan investasi bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun peralatan tersebut harus dirawat dengan baik agar masa pakainya lama. Perawatan dan penyimpanan yang lalai dapat mengakibatkan peralatan rusak dan penggunanya cedera.