JNEWS – Banyak potensi yang terus digali dan dimaksimalkan oleh JNE di Kepulauan Meranti, untuk mendongkrak jumlah kirimannya. Baik dari sektor sumber daya alam, hasil pertanian dan perkebunan maupun UMKM setempat.
Kepulauan Meranti adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau, yang ibu kotanya berlokasi di Selatpanjang. Secara geografis kabupaten yang terkenal dengan julukan Negeri Tanah Jantan ini, terdiri dari beberapa pulau dan terletak di pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Secara perekonomian Meranti masuk dalam daerah Segitiga Pertumbuhan Ekonomi (Growth Triagle) Indonesia-Malaysia-Singapura.
Menurut Kepala Operasional JNE Selatpanjang, Khairani, selain karena letaknya cukup strategis, Meranti juga mempunyai potensi ekonomi unggulan lainnya, yakni dari sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi dan dari sektor komoditas pertanian serta perkebunan.
“Komoditas pertanian di antaranya padi pada tahun ini hasil panen padi dari Meranti memberikan kontribusi sekitar 4,3% dari total produksi di Provinsi Riau. Sedangkan dari perkebunan sagu yang industri kilangnya banyak dikelola oleh masyarakat, di mana tepungnya banyak dikirim ke Pulau Jawa untuk bahan baku industri makanan serta diekspor ke negara tetangga Malaysia,” ujar Khairani, saat berbincang dengan JNEWS, Senin (30/9/2024).
Diungkapkannya, selain sagu, komoditas lainnya berupa kelapa yang hasilnya dipasarkan ke masyarakat lokal dan juga diekspor ke Malaysia. Begitu juga kopi Liberika, kopi yang ditanam di lahan gambut yang mempunyai cita rasa spesial, produknya sudah diekspor ke Malaysia, Singapura dan beberapa negara di Eropa.
Baca juga: JNE Raih Penghargaan Best Logistic Partner dari Blibli.com
“Untuk Kopi Liberika di Malaysia dan Singpura sangat terkenal. Dengan potensi yang ada di atas jelas berdampak poisitif pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Meranti sehingga JNE di sini mendapatkan berkahnya,” bebernya.
“Selain itu, potensi yang bisa dimaksimalkan ada pada sektor UMKM, di mana berbagai produknya yang khas bisa bersaing dengan produk dalam negeri lainnya, seperti produk olahan mie sagu Selatpanjang yang sangat terkenal. Bahkan sekarang ada salah satu UMKM berinovasi dengan membuat mie sagu instan, produk lainnya kerupuk udang yang permintaanya terus meningkat,” terang Khairani.
Mengingat Meranti sebagai kepulauan, proses pengangkutan barang yang keluar dan masuk dari dan ke Pekanbaru menggunakan kapal kargo dan kapal penumpang. Sedangkan pengantaran paket ke luar pulau sendiri menggunakan kapal cepat penumpang, kapal kargo kayu dan kapal penyeberangan.
“Sekarang ini kiriman inbound didominasi oleh paket seperti fashion, peralatan rumah tangga, elektronik hingga sepeda manual dan sepeda listrik. Sementara kiriman outbound lebih banyak dokumen dari instansi pemerintahan, paket makanan, paket dari marketplace seperti makanan kering, stationary dan sparepart kendaraan,” jelas Khairani.
“Meski persaingan di sini juga cukup ketat, kami optimis JNE akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat Meranti, namun tentunya dengan terus mengembangkan strategi bisnis dan cekatan memberikan pelayanan yang maksimal kepada para customer, sehingga mereka merasakan bahwa JNE merupakan pilihan terbaik,” pungkasnya.
Baca juga: Melongok Kiprah JNE Karimun di Jalur Selat Malaka
Seperti diketahui JNE Selatpanjang yang operasionalnya berada di bawah JNE Cabang Utama Pekanbaru, mulai berdiri pada Maret 2012, dan sekarang sudah mempekerjakan puluhan karyawan termasuk para kurir yang bertugas mengantar paket ke luar pulau. Adapun area operasional mencakup seluruh Kabupaten Kepulauan Meranti. Untuk alamat kantornya berada di Jalan Siak No. 29 C, Selatpanjang. *