JNEWS – Inovasi di bidang kuliner melahirkan berbagai produk yang mampu menjawab kebutuhan maupun keinginan konsumen. Seperti kehadiran daging meltique yang ramai diperbincangkan di dunia kuliner belakangan ini.
Seperti yang diketahui, daging sapi memiliki berbagai jenis dan grade tertentu dengan kualitas, karakteristik serta harga yang berbeda. Di antara semua jenis daging, label wagyu memiliki nilai jual yang paling mahal. Tidak semua orang mampu membeli daging sapi ini.
Namun, seiring industri kuliner yang terus berkembang, hadirnya beragam resto seperti All You Can Eat BBQ, perang harga pun terjadi di antara pemilik bisnis dan berlomba menyajikan menu daging dengan harga terjangkau.
Salah satu cara untuk bisa menjual menu daging tapi kualitasnya hampir mirip daging wagyu adalah meltique.
Popularitas daging ini semakin meningkat di kalangan pencinta kuliner. Tidak mengherankan karena daging ini memiliki tekstur lembut dan rasa yang kaya, seperti halnya daging wagyu. Daging ini kerap diolah menjadi steak atau BBQ di berbagai restoran dan hotel berbintang.
Mengenal Daging Meltique, Alternatif Pengganti Daging Wagyu
Daging meltique adalah jenis daging sapi yang diolah dengan metode teknik injeksi lemak. Dalam teknik ini melibatkan penyuntikan lemak nabati untuk bisa mendapatkan marbling (guratan lemak pada daging) yang mirip wagyu.
Marbling ini akan memberikan karakteristik khas pada meltique, yaitu tekstur yang lebih lembut, juicy, kaya akan rasa, gurih, dan tampilan visual menarik karena adanya guratan lemak yang tersebar merata.
Umumnya daging ini diambil dari bagian has dalam (sirloin) atau has luar (tenderloin) sapi. Pemilihan kedua bagian ini karena memiliki serat daging yang lebih padat tapi sedikit lemak, sehingga sangat cocok untuk dilakukan proses injeksi lemak.
Lalu, dalam proses injeksi lemak biasanya menggunakan lemak nabati seperti minyak kanola yang berasal dari biji bunga canola.
Dikutip dari website MeatMekanik, salah satu teknik proses pembuatannya dikembangkan oleh perusahaan dari Jepang yakni Hokubee Co., Ltd, di tahun 1984. Adapun metode dan prosesnya terinspirasi dari metode kuliner tradisional dari Prancis yang disebut “pique”. Di metode tersebut, racikan lemak dan juga rempah tertentu akan disuntikkan ke dalam daging dengan menggunakan jarum khusus.
Dengan menggunakan proses meltique ini, daging yang sebelumnya hanya ‘biasa’, akan berubah baik dari segi tekstur dan rasa yang hampir mirip dengan wagyu.
Lantas apakah dengan metode ini daging tersebut menjadi palsu?
Tidak ada daging sapi palsu. Karena, faktanya dengan metode tersebut, tidak mengubah daging menjadi wagyu, tapi hanya rasanya saja.
Proses meltique juga cukup mudah dan murah, hal ini menjadi keuntungan bagi pemilik bisnis karena bisa menjual menu daging dengan rasa mirip wagyu dengan harga jauh lebih terjangkau. Jadi, tidak mengherankan kalau ada nama menu ‘daging meltique wagyu’ di berbagai restoran.
Baca juga: 3 Resep Daging Sapi dengan Berbagai Cita Rasa
Proses Pembuatan Daging Meltique
Agar bisa lebih memahami tentang daging meltique ini, penting untuk tahu seperti apa proses pembuatannya. Berikut tahapan untuk membuat daging ini.
- Pemilihan daging. Di tahapan ini akan dipilih daging sapi berkualitas tinggi, seperti bagian has dalam atau has luar.
- Persiapan lemak untuk proses injeksi. Di sini, biasanya menyiapkan lemak nabati seperti minyak canola.
- Injeksi lemah. Di tahapan ini akan menggunakan alat khusus lalu lemak nabati tersebut akan disuntikkan ke serat daging. Dalam melakukan injeksi ini, perlu kehati-hatian untuk memastikan bahwa persebaran lemaknya merata.
- Pendinginan. Di tahapan ini, daging yang sudah diinjeksi akan didinginkan untuk mengembalikan teksturnya. Selain itu juga memastikan lemak menyatu dengan baik di dalam serat daging.
- Pemotongan dan pengemasan. Daging yang sudah melalui tahapan meltique akan dipotong sesuai kebutuhan dan dikemas untuk didistribusikan.
Proses meltique ini memang lebih singkat dibandingkan dengan proses pemeliharaan sapi wagyu tradisional. Biayanya pun jauh lebih murah dan hasil dagingnya memiliki karakteristik hampir mirip wagyu.
Apakah Daging Meltique Aman Dikonsumsi?
Dengan proses tersebut, wajar apabila muncul kekhawatiran apakah daging tersebut aman dikonsumsi dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan?
Daging meltique umumnya aman untuk dikonsumsi. Ada tiga alasan yang bisa dijadikan acuan untuk hal ini, yaitu:
- Bahan yang digunakan yakni lemak nabati seperti minyak kanola. Minyak kanola ini masuk ke dalam kategori pangan yang aman dikonsumsi.
- Selama ini belum ada laporan tentang efek samping negatif dari konsumsi daging meltique.
- Regulasi keamanan pangan harus diterapkan oleh produsen daging ini. Jadi, sebelum dipasarkan, produk harus melalui serangkaian uji serta evaluasi oleh badan pengawas pangan untuk lebih memastikan keamanannya.
Kendati demikian, sama halnya dengan mengonsumsi daging pada umumnya, disarankan sebaiknya konsumsi daging ini pada porsi yang wajar dan terapkan pola makan seimbang. Terlebih bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, wajib untuk konsultasi dengan dokter.
Tip Memilih Produk untuk Diolah dan di Menu Restoran
Apabila ingin membeli daging ini untuk diolah di rumah, berikut beberapa tip yang bisa diterapkan.
- Cek warna. Pilihlah daging dengan warna merah segar dan guratan lemak putihnya merata di seluruh bagian.
- Perhatikan teksturnya. Daging meltique dengan kualitas baik akan memiliki tekstur lembut dan juga kenyal ketika ditekan.
- Aroma. Hindari membeli daging dengan aroma tidak segar atau menyengat.
- Pastikan untuk membeli daging ini di toko atau supplier daging tepercaya yang memiliki reputasi baik.
Lantas bagaimana memilih menu daging meltique di restoran? Biasanya pemilik bisnis yang jujur pastinya akan mencantumkan nama daging ini di menu. Namun, ada juga yang ingin mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dengan menjualnya dan memberikan label wagyu. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tahu yang mana daging meltique dan wagyu.
- Cek harga. Sudah menjadi rahasia umum kalau wagyu adalah daging premium dan memiliki harga yang mahal. Jadi, apabila menemukan restoran dengan menjual menu daging wagyu tapi harganya sama dengan daging biasa, perlu untuk diwaspadai. Kemungkinan yang dijual adalah daging meltique.
- Jangan ragu untuk bertanya. Untuk memastikan daging tersebut wagyu atau meltique, jangan ragu untuk bertanya seperti, “Asalnya dari negara mana daging ini? Brand-nya apa? Apakah memang wagyu?”
Perlu diketahui ada tiga brand wagyu Jepang yang terkenal yakni Kobe Beef, Ohmi Beef, dan Matsusaka Ushi. Sedangkan dari Australia yang merupakan produsen daging sapi terbesar di dunia memiliki Perusahaan Pertanian Australia (AACo), Meat & Livestock Australia (MLA), dan New South Wales (NSW).
Baca juga: Perbedaan Sop Konro dan Sop Tulang: Apa yang Membuatnya Berbeda dan Resep Autentiknya
Daging meltique sebagai inovasi di bidang kuliner seolah menjawab keinginan masyarakat yang ingin mencicipi lembutnya daging wagyu dengan harga terjangkau.