JNEWS – Salah satu rangkaian acara jelang puncak perayaan HUT JNE Ke-34, adalah berziarah ke makam pendiri JNE yakni (alm) H. Soeprapto Soeparno dan H. Soelasmo Soeparno. Ziarah dilakukan dalam rangka mendoakan dan mengenang jasa-jasa keduanya dalam membangun perusahaan 34 tahun silam.
Semerbak wangi bunga melati dan mawar putih yang ditabur tercium lembut. Langit di kawasan TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat tampak teduh, Jumat (22/11/2024) siang. Hadir dalam ziarah, Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto dan Direktur JNE Chandra Fireta beserta beberapa karyawan JNE. Begitu juga keluarga besar dari (alm) H. Soeprapto maupun H. Soelasmo tampak ikut dalam acara dan turut menaburkan bunga di pusara.
Sebelum tabur bunga dilakukan, suasana terasa hening dan haru ketika M. Feriadi, yang juga merupakan putra dari (alm) H. Soeprapto memberikan sambutan. Menurutnya, kematian pasti adanya dan akan datang di mana saja serta kapan saja.
“Hari ini adalah Jumat, merupakan hari yang baik dan penuh berkah. Kita berdiri di sini sebenarnya untuk mengingatkan, bahwa suatu saat nanti akan meninggal. Meninggalkan dunia yang fana menuju akhirat yang kekal. Untuk itu mari kita gunakan selagi ada kesempatan untuk berbuat kebaikan, karena setiap jiwa pasti akan mati,” ujarnya.
Baca juga: Sepenggal Cerita Parno dan Jejak Awal JNE di Kota Gudeg
“Bapak H. Soeprapto dan H. Soelasmo adalah orang yang paling berjasa kepada JNE, yang telah meletakan nilai-nilai kebaikan, sehingga kemudian JNE terus maju dan berkembang hingga sekarang ini. Sudah sepantasnya kita selalu mengenang akan jasa-jasanya,” tambah M. Feriadi.
Ia juga menyinggung mengenai amalan yang pahalanya akan terus mengalir sekalipun seseorang telah meninggal dunia, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak shaleh yang tidak henti mendoakan kedua orang tuanya yang telah tiada.
“Kita semua adalah keluarga besar JNE. Mari kita doakan keduanya dilapangkan kuburnya, diterima amal salehnya selama hidup dan kelak ditempatkan di surga Allah SWT. Begitu juga semoga ke depannya JNE semakin sukses dan berkah,” tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ustaz Alfie Alfandy yang didaulat untuk memberikan tausiyah serta doa penutup. “Kita sekarang ziarah dan berada di atas pusara para pendiri JNE. Namun kita nanti suatu saat akan juga diziarahi oleh orang lain. Kematian jangan ditakuti tetapi harus dipersiapkan dengan berbagai amal kebaikan,” jelasnya.
Menurut sang ustaz yang juga pemain sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ ini, kematian akan memutus kelezatan dunia yang sementara, setelah itu manusia akan hidup selama-lamanya.
“Saya tahu (alm) Bapak H. Soeprapto dan Bapak H. Soelasmo adalah orang saleh. Berkat perusahaan yang mereka dirikan, ada puluhan ribu karyawan yang mencari nafkah di JNE, hal ini menjadi amal jariyah di mana pahalanya akan terus mengalir. Begitu juga nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan oleh keduanya, seperti sedekah kepada anak yatim, dan lain-lain harus kita contoh untuk bekal sebelum kematian menjemput kita,” tandasnya.
Baca juga: Hikayat Kantor Pusat JNE di Jalan Tomang 11 (bagian 2)
Selain di TPU Karet Bivak, ziarah kubur dan tabur bunga juga dilakukan oleh karyawan JNE Cirebon ke pemakaman umum Kota Cirebon, Jawa Barat di mana di makam tersebut bersemayam Irwan Saputra, yang semasa hidup pernah menjabat sebagai Komisaris JNE. *