JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia yang Menarik Diketahui

by Penulis Konten
11 March 2025
Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Ramadan tak lepas dari tradisi unik yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi tersebut merupakan hasil percampuran antara budaya asli Indonesia dengan budaya para pembawa agama Islam ke Indonesia. Tradisi tersebut terus dipelihara hingga sekarang dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia

Ramadan adalah bulan yang suci sehingga tradisi yang mewarnai penyambutan bulan tersebut kebanyakan berupa bersih-bersih, baik bersih diri, rumah dan lingkungan. Harapannya, umat Islam dapat menjalani aktivitas dan ibadah di bulan Ramadan dengan hati dan pikiran yang bersih.

Sedangkan tradisi unik Ramadan tersebut adalah sebagai berikut, yang dikutip dari kemenparekraf.go.id.

1. Cucurak di Jawa Barat

Arti cucurak adalah bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar menyambut bulan Ramadan. Umumnya acara juga diisi dengan tradisi kuliner Sunda, yaitu botram. Botram adalah makan bersama secara lesehan dan meletakkan makanan di atas daun pisang. Menu yang disajikan, antara lain nasi liwet, tempe, ikan asin, sambal, dan lalapan.

Cucurak dipertahankan oleh masyarakat Sunda karena bukan sekadar makan bersama, melainkan juga sebagai ajang silaturahmi. Kadang masyarakat yang semakin sibuk membutuhkan momen khusus untuk bertemu, antara lain melalui cucurak.

Baca juga: Pasar Ramadan Terpopuler di Jakarta untuk Berburu Kuliner Khas

2. Malamang di Sumatra Barat

Lemang adalah menu takjil yang sudah terkenal hingga ke luar Sumatra. Bahkan menjadi menu wajib di mana-mana meski bukan keturunan Minangkabau. Umumnya lemang disantap bersama dengan tapai ketan hitam. Ternyata membuat lemang di daerah asalnya juga terkait dengan tradisi menyambut Ramadan, yaitu malamang.

Tradisi malamang masih kental di Padang Pariaman, terutama penganut Tarekat Syathariyah. Tarekat Syathariyah adalah aliran dalam Islam yang dibawa oleh Syekh Burhanuddin. Cara memasak penganan dari ketan ini menggunakan media bambu yang dipanaskan dengan bara api. Malamang menjadi warisan budaya tak benda Indonesia (WTbI) tahun 2021.

3. Marpangir di Sumatra Utara

Marpangir masih banyak dilakukan oleh masyarakat suku Angkola dan Mandailing Natal. Marpangir adalah membersihkan diri menggunakan rempah-rempah, seperti daun pandan, serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi, dan bunga pinang. Bahan-bahan tersebut direbus dulu agar aromanya keluar dan zat-zatnya berbaur.

Tradisi unik ini dilakukan bersama-sama, dari mencari bahan, persiapan hingga mandi. Karena itu, marpangir sering diadakan di pemandian umum atau pemandian alam.

4. Mattunu Solong di Sulawesi Barat

Tradisi mattunu solong atau mattunu pallang-pallang masih diselenggarakan oleh masyarakat Polewali Mandar. Mattunu artinya menyalakan, sedangkan solong atau sulong adalah pelita atau lilin khas setempat. Dalam tradisi unik ini, kampung-kampung di Polewali Mandar bertabur cahaya.

Cara membuat solong seperti membuat sate buntel. Kapuk dikepal di sebuah bilah bambu bersama kemiri yang telah dihancurkan. Kemiri akan mengeluarkan minyak yang membasahi kapas, lalu dibakar sehingga menjadi lilin. Kemudian lilin ini diletakkan di beberapa sudut rumah.

5. Megibung di Bali

Megibung merupakan tradisi unik hasil akulturasi budaya Hindu dan Islam. Tradisi ini diperkenalkan oleh Raja Karangasem, I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem pada tahun 1692. Megibung dilakukan dengan duduk melingkar untuk menikmati makanan. Nasi untuk acara ini diletakkan di dalam wadah yang disebut gibungan, sedangkan lauknya diletakkan pada alas karangan.

Saat itu, megibung dilakukan sebagai ekspresi rasa syukur setelah mengalahkan kerajaan-kerajaan di Lombok. Bahkan Raja Karangasem ikut megibung. Seiring zaman, tradisi megibung menyebar ke berbagai acara untuk mempererat kebersamaan. Menjelang Ramadan, megibung juga dilakukan di kampung-kampung Islam di Bali, seperti Kampung Kepaon dan Gelgel.

6. Meugang di Aceh

Tradisi meugang atau haghi mamagang sudah ada sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke-14. Tradisi unik ini diisi dengan masak besar bersama-sama. Menu yang dimasak adalah olahan daging sapi, kambing atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadan. Hasilnya disantap bersama-sama dengan keluarga, teman dan anak-anak yatim piatu. Tradisi meugang juga dilakukan ketika Iduladha dan Idulfitri.

7. Nyorog di Jakarta

Meski sudah terdesak oleh peradaban modern, masyarakat Betawi masih melakukan tradisi nyorog. Tradisi nyorog sudah ada sejak tahun 1800, yang diperkenalkan oleh para pembawa agama Islam di Sunda Kelapa. Nyorog artinya menghantarkan atau mengirimkan. Tradisi nyorog diisi dengan pemberian atau pengiriman bingkisan makanan ke keluarga, tetangga, saudara atau tetua sebagai wujud penghormatan dan jalinan silaturahmi.

Biasanya isi hantaran berupa menu tradisional Betawi, seperti gabus pucung, semur, opor, ketupat, dan sebagainya. Hidangan tersebut diletakkan di dalam rantang bertingkat. Namun ada juga yang mengirimkan sembako ketika nyorog.

8. Padusan di Yogyakarta

Padusan berasal dari kata adus atau mandi. Padusan merupakan terjemahan langsung dari kegiatan membersihkan diri, yaitu mandi. Namun ada filosofis di dalamnya, yaitu tak hanya membersihkan badan, tapi juga jiwa dan raga.

Jika mengikuti tradisi, padusan dilakukan di sumber mata air atau umbul. Jika tidak memiliki mata air, padusan juga dilakukan di embung. Sekarang, padusan juga dilakukan di pemandian umum atau kolam renang.

Baca juga: 38 Makanan Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia – Yang Mana Favoritmu?

9. Petang Megang di Riau

Petang megang adalah tradisi unik yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pekanbaru di Sungai Siak. Petang megang 2025 diawali dengan ziarah ke makam pendiri Pekanbaru, yaitu Marhum Pekan. Kemudian diadakan upacara balaimau secara simbolis dengan mengusapkan air limau ke kepala anak yatim. Acara diakhiri dengan tausiah di Masjid Raya Pekanbaru.

Pada tahun-tahun sebelumnya, petang megang juga diramaikan dengan arak-arakan, mandi balimau beramai-ramai di tepi sungai dan memperebutkan itik yang dilepaskan di Sungai Siak.

Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia

10. Megengan

Megengan dilaksanakan oleh masyarakat pesisir Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur. Megengan diperkenalkan sekitar tahun 1500 di sekitar Kerajaan Demak oleh Walisongo sebagai bagian dari dakwah Islam. Megengan artinya menahan atau mengendalikan. Megengan juga dibarengi dengan pembuatan kue apem yang nantinya dibagi-bagikan bersama nasi berkat.

Apem megengan berbeda dengan kue apem lainnya, yaitu bagian atas putih sedangkan bagian bawah cokelat karena pemanasan. Rasanya gurih dan manis, mirip serabi solo tetapi lebih tebal.

Tradisi unik dalam menyambut Ramadan di berbagai daerah menggambarkan budaya Indonesia yang sangat beragam. Bahkan masyarakat nonmuslim juga ikut ambil bagian di berbagai sisi budayanya, misalnya membuat apem atau hantaran. Menghargai perbedaan itu penting karena manusia memang lahir dengan kondisi yang tidak sama.

Tags: Bulan Puasabulan ramadantradisi di Indonesiatradisi Ramadan
Share187Tweet117
Next Post
Destinasi Wisata Religi Ramadan di Indonesia

Destinasi Wisata Religi di Indonesia yang Ramai Dikunjungi Saat Ramadan

TERKINI

Desa Kete Kesu di Toraja yang Lestari

Desa Kete Kesu: Jejak Budaya Toraja yang Tetap Lestari hingga Kini

9 May 2025
Madain Saleh: Kota Peninggalan Kaum Tsamud

Madain Saleh: Kota Peninggalan Kaum Tsamud yang Sarat Sejarah dan Misteri

9 May 2025
Museum The Blanco Renaissance

Museum The Blanco Renaissance: Galeri Seni dengan Sentuhan Eksentrik dan Elegan

8 May 2025
JNE Pandeglang

Gali Kebutuhan UMKM Lebih Dalam, Kiprah JNE di Pandeglang

8 May 2025
Museum Angkut di Kota Batu yang Wajib Dikunjungi

Museum Angkut: Wisata Edukatif dan Seru di Kota Batu yang Wajib Dikunjungi

8 May 2025
fashion muslimah indonesia

Althafunissa: 8 Tahun Menjadi Pilihan Fashion Muslimah Keluarga Indonesia

8 May 2025

POPULER

Keunikan Budaya Kalimantan Selatan

Keunikan Budaya Kalimantan Selatan: Tradisi, Adat, dan Kearifan Lokal

by Penulis Konten
24 April 2025

Basilika Santo Petrus: Sejarah dan Keindahannya

Basilika Santo Petrus: Sejarah, Keindahan, dan Daya Tarik Utamanya

by Penulis Konten
30 April 2025

Konklaf Adalah Tradisi Pemilihan Paus

Mengenal Konklaf: Tradisi Pemilihan Paus yang Penuh Makna

by Penulis Konten
5 May 2025

Hari Tari Sedunia: Tarian Nusantara yang Mendunia

10 Tarian Nusantara yang Mendunia dan Menarik Dipelajari di Hari Tari Sedunia

by Penulis Konten
29 April 2025

Pasar Terapung Kalimantan Selatan

Melihat Lebih Dekat 2 Pasar Terapung Kalimantan Selatan

by Penulis Konten
11 April 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal