JNEWS – Hari Buku Sedunia diperingati setiap tahun tanggal 23 April untuk menyebarkan kenikmatan membaca buku. Buku adalah jendela dunia yang membuka wawasan manusia terhadap segala hal yang ada di permukaan atau di dalam bumi hingga ke luar angkasa. Buku juga merupakan jembatan ke dunia fantasi yang jauh di luar nalar manusia. Buku membuat manusia tidak terbatas.
Dunia literasi telah berkembang ke arah yang berbeda berkat teknologi. Masyarakat makin terbiasa dengan buku digital. Buku tidak lagi diterjemahkan sebagai sesuatu yang dicetak. Namun esensi sebuah buku tidak berubah, yaitu konten atau isi dari buku tersebut. Karena itu, cara merayakan Hari Buku Sedunia juga lebih beragam.
Sejarah Hari Buku Dunia
Buku merujuk ke lembaran-lembaran yang berisi tulisan atau gambar dan kemudian disatukan. Berikut ini adalah sejarah dari penciptaan buku hingga peringatan Hari Buku Sedunia yang diperingati setiap tanggal 23 April.
1. Awal Penciptaan Buku
Awalnya media buku bermacam-macam, antara lain daun papirus, daun lontar hingga kulit binatang. Beberapa sumber menyebutkan bahwa buku pertama kali ada di Mesir pada tahun 2400-an SM. Imhotep dianggap sebagai pencipta dokumen tertulis pertama dengan menggunakan media daun papirus sekitar tahun 2650 SM.
Ada pula yang menyebutkan bahwa buku ada sejak zaman Sang Buddha di Kamboja. Sementara masyarakat Tiongkok mengklaim bahwa buku cetak pertama diciptakan antara tahun 618-907 M, yaitu pada masa Dinasti Tang. Sedangkan bukti keberadaan buku cetak tertua tersebut berasal dari tahun 868 M, yaitu Diamond Sutra.
2. Penemuan Kertas dan Mesin Cetak
Perkembangan buku meningkat pesat dengan ditemukannya kertas pada tahun 105 SM oleh seorang kasim bernama Ts’ai Lun dari Dinasti Han Timur di Luoyang, Tiongkok. Buku mengalami perkembangan secara revolusioner dengan ditemukannya mesin cetak oleh Bi Sheng dari Yingshan, Hubei, Tiongkok. Sedangkan buku pertama yang dicetak secara massal di dunia adalah Nung Shu, sebuah risalah tentang pertanian yang dicetak oleh Wang Chen.
Kemunculan mesin cetak buku modern dipelopori oleh Johannes Gutenberg dari Mainz, Jerman, yang melalukan eksperimen di Strasbourg, Perancis, pada tahun 1440. Gutenberg menggunakan mesinnya untuk mencetak bibel.
3. Hari Buku Sedunia 23 April
Inisiatif peringatan Hari Buku Sedunia setiap 23 April muncul ratusan tahun setelah konsep buku pertama kali diwujudkan. Hari Buku Sedunia (World Book Day) tersebut diprakarsai oleh UNESCO yang berbarengan dengan Hari Hak Cipta Sedunia (World Copyright Day). Peringatan tersebut dimaksudkan untuk menjembatani antar generasi pembaca di seluruh dunia.
Tanggal yang dipilih adalah 23 April, yang bertepatan dengan tanggal William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega meninggal. Sedangkan peringatan Hari Buku Sedunia ini pertama kali dirayakan pada tahun 1995.
William Shakespeare adalah pujangga dari Inggris yang disegani di seluruh dunia dengan banyak karya terkenal, antara lain Romeo and Juliet, Hamlet, Macbeth, Othello hingga King Lear. Miguel de Cervantes adalah penulis terkenal dari Spanyol. Karyanya yang mendunia adalah Don Quixote de la Mancha. Sedangkan Inca Garcilaso adalah seorang penulis terkenal dari Spanyol yang banyak membukukan sejarah suku Indian di Amerika Serikat.
Baca juga: Hari Buku Anak Sedunia: Tip Memilih Buku Anak yang Sesuai dengan Usia dan Minat
Cara Merayakan Hari Buku Sedunia
UNESCO menyatakan bahwa selain penulis dan pembaca, industri buku berkaitan dengan 3 sektor utama, yaitu penerbit, penjual dan perpustakaan. Karena itu perayaan Hari Buku Sedunia ini pun harus melibatkan pihak-pihak yang berkaitan tersebut.
Berikut ini adalah cara merayakan Hari Buku Sedunia yang bisa dijadikan inspirasi.
1. Membaca Buku
Cara terbaik untuk memperingati Hari Buku adalah dengan membaca buku. Agar suasana perayaan lebih terasa, kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengadakan acara read aloud bersama anak-anak, membaca buku tertentu secara berantai bersama pembaca dari berbagai negara di Zoom, dan sebagainya.
2. Donasi Buku
Salah satu misi UNESCO di bidang literasi adalah meningkatkan dan meluaskan akses terhadap buku. Donasi merupakan wujud dukungan terhadap misi tersebut. Sasaran donasi, antara lain rumah yatim piatu, rumah singgah, sekolah di daerah tertinggal, taman bacaan masyarakat, dan masih banyak lagi.
3. Mengunjungi Perpustakaan
Dalam kunjungan tersebut, peserta tidak hanya mengagumi bangunan dan koleksi bukunya, melainkan dapat belajar banyak tentang penataan buku. Peserta akan mendapat pengetahuan tentang cara membuat katalog, menyusun klasifikasi, menata buku di rak hingga perawatannya.
4. Kunjungan ke Penerbit Buku
Pengetahuan tentang cara memproduksi dan memasarkan buku akan membuat pembaca lebih menghargai buku. Kunjungan ini juga bisa menginspirasi peserta yang ingin menjadi penulis.
5. Membuat Konten Spesial di Media Sosial
Sebuah peringatan belum meriah jika belum dirayakan di media sosial. Para penggemar buku dapat membuat konten-konten menarik, antara lain tentang 10 novel terfavorit, buku yang paling disayang, 3 buku yang paling berkesan, dan sebagainya.
6. Mengikuti Diskusi Buku
Biasanya beberapa institusi atau komunitas mengadakan forum diskusi untuk memperingati Hari Buku. Mengikuti diskusi seperti ini dapat memberikan tambahan wawasan, bahkan peserta juga dapat ikut menyumbangkan buah pikiran.
7. Mengikuti Tantangan
Penggemar buku dapat mengikuti atau sebaliknya membuat tantangan dengan hadiah buku. Jenis-jenis tantangan yang menarik, antara lain membuat resensi, tebak kutipan buku, lomba foto cover buku estetik, dan sebagainya.
8. Best Book-buying Day
Banyak penggemar buku yang rajin menabung demi membeli buku yang diidam-idamkan. Agar lebih heroik, lakukan pembelian buku idaman tersebut tepat di Hari Buku Sedunia 23 April, lalu pamerkan di media sosial.
9. Mengikuti Kampanye Antibuku Bajakan
Buku bajakan adalah pembunuh industri buku. Pembajakan yang merajalela akan membuat semangat untuk menghasilkan buku-buku berkualitas menurun. Kampanye dapat dilakukan dengan membuat poster digital atau menyebarkan informasi tentang toko-toko yang menjual buku bajakan.
Baca juga: 30 Kutipan Buku Fiksi Terkenal dan Inspiratif yang Meninggalkan Jejak di Hati
Sejarah Hari Buku Sedunia yang diperingati 23 April berkaitan dengan tanggal kematian penulis-penulis terhebat dunia. Karena itu, perayaannya harus diisi dengan berbagai cara kreatif yang sebagai penghargaan terhadap dedikasi para pujangga dalam menghasilkan karya-karya yang berkualitas.
Selain untuk meningkatkan budaya membaca, cara-cara kreatif tersebut juga dapat digunakan untuk mendukung perkembangan industri buku.