JNEWS – Pada tahun 1999, JNE Cabang Utama Jambi hanya memiliki tiga karyawan dan sebuah ruang kecil sebagai kantor. Kini, hampir tiga dekade kemudian, cabang ini telah berkembang pesat, mempekerjakan ratusan karyawan dan mengelola 21 cabang di zona B, mencakup seluruh wilayah Jambi yang terdiri dari sembilan kabupaten. Pertumbuhan ini tidak lepas dari strategi JNE dalam memanfaatkan potensi lokal dan mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Jambi merupakan salah satu kota besar dan strategis yang ada di Pulau Sumatera dengan beragam potensi perekonomian yang cukup besar. Hal itu berkat kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah. Sektor agrikultur, kehutanan, pertambangan, energi hingga sektor UMKM menjadi penopang utama perekonomian kota yang terkenal dengan julukan Bumi Melayu ini.
Menurut pimpinan JNE Jambi, Edawati Hui, potensi perekonomian Jambi semakin menggeliat terlebih selama ini Pemprov Jambi terus mendorong penguatan ekonomi masyarakat, antara lain dengan mengembangkan UMKM. Hal ini, sebutnya, membuka peluang bagi JNE Jambi untuk meningkatkan kirimannya.
“Banyak potensi di Jambi yang terus kami gali dan maksimalkan guna menambah volume kiriman, seperti dari sektor perkebunan sawit, government dan UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Jambi,” ujar Edawati saat berbincang dengan JNEWS, Kamis (22/5/2025).
Baca juga: Potensi Ekonomi Pohuwato Tinggi, JNE Marisa Bidik Kenaikan Kiriman
Diungkapkannya, meski dari sektor perkebunan seperti pengiriman bibit sawit dan lain sebagainya belum maksimal, hal ini menjadi tantangan tersendiri agar ke depannya menjadi lebih meningkat, karena perkebunan dan tanaman sawit di wilayah Jambi sangat luas, baik itu yang dimiliki korporasi maupun individu masyarakat.
Seperti daerah lainnya di Pulau Sumatera, perekonomian Jambi juga ditopang oleh sektor UMKM, yang setiap tahun jumlah pelaku UMKM dengan produknya yang khas terus mengalami peningkatan.
“Untuk produk kuliner yang permintaannya terus meningkat, ada pempek kemudian kopi khas Jambi. Cangkang sawit yang bisa digunakan untuk berbagai produk, seperti pupuk kompos dan yang lainnya juga saat ini semakin diminati,” jelas Edawati.
Selain itu, produk kerajinan berupa kain tenun songket dan batik Jambi yang banyak dikirim melalui JNE dengan tujuan pengiriman ke kota-kota besar di Pulau Jawa juga mengalami peningkatan. Hal lainnya yang sedang digarap lebih maksimal lagi adalah dari segmen instansi pemerintah, yakni berupa pengiriman dokumen dari berbagi instansi pemerintahan daerah setempat.
Edawati juga menyatakan bahwa pertumbuhan kiriman JNE di Jambi pada kuartal pertama tahun 2025 meningkat di banding pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kami bersama seluruh tim JNE Jambi akan terus bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para customer. Kami sangat optimis ke depannya JNE Jambi akan terus bertumbuh, sekalipun persaingan di Jambi sendiri dewasa ini juga cukup ketat,” ucap Edawati.
Baca juga: Sektor Industri dan Usaha Konveksi Rumahan Dorong Laju JNE Soreang