JNEWS – Menariknya di Indonesia, setiap kota punya kuliner khas yang unik. Nah, kalau lagi di Surabaya, satu nama yang hampir pasti muncul di daftar wajib coba cicip adalah rujak cingur.
Sajian ini punya cita rasa yang unik dan tampilan yang cukup nyentrik. Buat sebagian orang mungkin terdengar aneh di awal, tapi justru itu yang bikin penasaran.
Ada banyak hal yang menarik dari kuliner satu ini. Mulai dari sejarahnya, bahan-bahannya, sampai cara penyajiannya yang khas. Wajar kalau banyak yang akhirnya jatuh cinta atau minimal penasaran duluan sebelum mencicipi.
Kisah Asal Usul Rujak Cingur
Siapa sangka, rujak cingur yang jadi makanan khas Surabaya ternyata punya legenda asal-usul yang unik banget. Konon, makanan ini dipercaya berasal dari Mesir, loh. Ceritanya, saat itu Raja Firaun Hanyokrowati sedang berulang tahun. Ia minta dibuatkan hidangan spesial oleh semua juru masak istana. Tapi sayangnya, tidak ada satu pun masakan yang cocok di lidah Sang Raja.
Lalu tiba-tiba muncul seorang punggawa kerajaan. Katanya, ada seseorang bernama Abdul Rojak yang ingin menyajikan makanan buat Raja. Makanannya dibungkus daun pisang, dan setelah diperiksa keamanannya, akhirnya Raja mencicipinya. Tak disangka, Raja makan dengan lahap sampai berkeringat karena pedasnya.
Karena sang raja puas, Abdul Rojak diberi hadiah besar yakni sebidang tanah, kapal laut, dan jabatan sebagai juru masak istana. Tapi ia hanya memilih kapal laut. Ia lalu berlayar, meninggalkan Mesir, dan akhirnya sampai di Tanjung Perak, Surabaya, saat zaman perdagangan masih ramai-ramainya. Di sanalah ia mulai mengenalkan resep masakannya ke masyarakat sekitar.
Karena sulit mencari cingur onta seperti di tanah asalnya, Abdul Rojak mengganti bahan dasarnya jadi cingur sapi. Bumbunya pun ia sesuaikan dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di Surabaya. Ternyata rasanya tetap enak dan malah disukai banyak orang.
Nah, dari situlah makanan ini mulai dikenal. Kata rujak dipercaya berasal dari nama Rojak, sedangkan cingur merujuk ke bagian mulut sapi yang dipakai.
Baca juga: Menelusuri Tempat Terbaik untuk Mencicipi Lontong Balap di Surabaya
Rekomendasi Warung Rujak Cingur di Surabaya
Buat yang ingin mencicipi langsung sensasi rujak cingur di kota asalnya, Surabaya punya banyak pilihan warung yang sudah terkenal sejak lama. Beberapa di antaranya bahkan sudah melegenda dan jadi langganan banyak orang dari dulu sampai sekarang. Berikut ini deretan warung rujak cingur di Surabaya yang patut dicoba.
1. Warung Rujak Cingur Genteng Durasim
Warung Rujak Cingur Genteng Durasim ini sudah ada sejak tahun 1938, lho! Sekarang dikelola oleh generasi keempat atau kelima. Menu yang disajikan khas Jawa Timuran. Ada rujak cingur, sop buntut, pecel, sampai nasi campur.
Porsinya juga tidak pelit, terutama rujak cingurnya, cukup banyak dan mengenyangkan. Rasanya khas, bumbunya medok, dan bikin nagih.
Tempat makannya juga cukup nyaman. Meski dari luar kelihatan nyempil di tikungan, tapi bagian dalamnya bisa menampung belasan orang. Warung ini juga sering direkomendasikan para artis nasional. Jadi bukan cuma populer di kalangan warga lokal, tapi juga jadi incaran wisatawan.
Lokasinya ada di Jl. Genteng Durasim No. 29, Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Surabaya. Tidak jauh dari Tunjungan Plaza.
2. Warung Cak No
Warung Cak No, atau yang lebih terkenal dengan Rujak Cingur TVRI, jadi salah satu tempat favorit buat para pencinta makanan khas ini di Surabaya. Letaknya gampang dicari, ada di Jl. Raya Dukuh Kupang No.214, tepat di samping TVRI Surabaya.
Satu porsi di sini bisa buat berdua, lho. Isinya banyak banget. Tahu dan tempenya dipotong besar-besar. Cingurnya juga cukup banyak dan empuk. Tidak keras sama sekali, jadi enak dikunyah.
Yang bikin makin nikmat, bumbunya kental dan pekat. Petisnya dimasak lagi, jadi rasanya lebih nendang. Gurih dan mantap. Cocok buat yang suka rasa yang medok dan tidak setengah-setengah.
3. Rujak Cingur Joko Dolog
Warung ini termasuk salah satu yang legendaris di Surabaya. Tempat ini sudah dikenal banyak orang, terutama karena rasa khas dan lokasinya yang strategis.
Di sini pengunjung bisa pilih tiga jenis rujak, yakni rujak cingur, rujak manis, atau rujak tolet. Tapi kalau baru pertama kali datang, wajib coba rujak cingurnya. Ini yang paling favorit dan sering jadi incaran.
Yang bikin beda, rujak cingurnya pakai pisang klutuk. Teksturnya agak keras, tapi justru itu yang bikin rasa rujaknya jadi lebih nikmat dan khas. Petisnya juga pas, tidak terlalu manis atau asin.
Lokasinya ada di Taman Apsari, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Dekat banget dengan kawasan wisata Patung Joko Dolog. Jadi habis jalan-jalan, bisa langsung lanjut kulineran. Paket komplet, kan?
4. Rujak Cingur Bu Nasir
Rujak Cingur Bu Nasir di Plampitan XII cukup terkenal di kawasan Peneleh. Tempat ini jadi salah satu favorit warga sekitar kalau lagi ingin makan rujak cingur yang nendang.
Bahan-bahannya berkualitas. Petisnya mantap, buahnya segar, dan cingurnya empuk. Menariknya, bisa pilih mau pakai petis hitam atau petis merah khas Madura.
Bumbunya sendiri terasa berani. Kacang dan petisnya berpadu pas. Cingurnya juga tidak pelit, cukup banyak di dalam satu porsi. Rasa dan porsinya sama-sama memuaskan.
Baca juga: Batik Surabaya: Sejarah, Motif Khas dan Maknanya dalam Budaya Lokal
Rasa penasaran soal rujak cingur memang wajar, apalagi kalau belum pernah coba sebelumnya. Perpaduan rasa yang tidak biasa, bahan yang unik, dan bumbu petis yang khas bikin kuliner ini sulit dilupakan.
Buat yang suka eksplorasi makanan tradisional, rujak cingur layak banget masuk daftar. Siapa tahu, dari yang awalnya cuma penasaran, malah jadi ketagihan.