JNEWS – Meski dari Kota Tarakan, Kalimantan Utara, hanya bisa ditempuh dengan penerbangan pesawat perintis, namun sejak awal tahun 2020, JNE sudah hadir di Kecamatan Krayan yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.
Krayan merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Penduduk Krayan sebagian besarnya adalah penduduk asli Kalimantan yakni Suku Dayak Lundayeh. Krayan berbatasan langsung dengan Distrik Libang, Serawak, Malaysia.
Transportasi yang paling memungkinkan saat ini, baik itu dari Nunukan maupun Tarakan, adalah melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat kecil atau perintis. Jadwal penerbangannya pun tergantung pada kondisi cuaca.
Meski demikian, Krayan memiliki berbagai komoditas unggulan, yang menjadikan nama Krayan semakin dikenal. Komoditas tersebut yakni beras adan, gula tebu dan garam gunung.
Menurut pimpinan JNE Cabang Krayan, Heberli, ketiga komoditas khas Krayan tersebut terutama garam gunung cukup diminati dan permintaannya terus naik, termasuk yang datang dari luar wilayah Krayan.
“Potensi kiriman outbound untuk ke depannya berupa hasil kerajinan anyaman bambu dan rotan serta hasil pertanian yang terdiri dari beras adan, garam gunung dan hasil pertanian lainnya, itu semua akan kami terus maksimalkan supaya kiriman bertambah banyak,” ujar Heberli, saat berbincang dengan JNEWS beberapa waktu lalu.
Khusus untuk garam gunung Krayan, adalah garam tradisional yang berasal dari mata air asin di pegunungan. Garam ini dihasilkan melalui proses pengolahan sederhana secara turun-temurun oleh masyarakat Dayak Lundayeh.
Baca juga: Putra Asli Papua Ini Karyawan Generasi Pertama JNE di Jayapura
“Banyak yang mengirim garam gunung dengan destinasi ke berbagai kota, karena memang garam ini tidak ada di daerah lain. Mengandung mineral alami, memiliki rasa yang khas dan diminati oleh banyak pihak termasuk Sultan Brunei dan koki profesional,” terang Heberli.
Saat ini proses pengiriman paket baik yang masuk maupun ke luar wilayah Krayan menggunakan jalur udara jenis pesawat perintis dengan jadwal penerbangan tidak setiap hari dan tergantung pada kondisi cuaca.
“Kalau untuk proses delivery paket di wilayah Krayan sendiri ke customer via jalur darat. Memang sih kendalanya akses jalan di Krayan hampir 70% masih berupa jalan tanah belum beraspal. Bahkan ke wilayah Kecamatan Krayan Tengah yang berjarak sekitar 96 KM dengan waktu tempuh kurang lebih 6-8 jam, kami harus menggunakan ojek sepeda motor khusus atau mobil double gardan,” ucapnya.
Meski ada beberapa medan perkampungan yang lumayan sulit, namun karena paket merupakan amanah yang harus disampaikan, tim JNE Krayan tetap bekerja keras agar paket-paket tersebut sampai ke penerima dengan cepat dan tepat waktu.
“Sekalipun ada di pelosok dan pedalaman, kami bangga menjadi bagian dari keluarga besar JNE. Bisa melayani masyarakat di sini, termasuk para pelaku UMKM untuk mengirimkan hasil produknya ke berbagai daerah dan kota di Indonesia,” pungkas Heberli.
Baca juga: Disertai Aksi Penghijauan, JNE Operasikan Sales Counter di Ibu Kota Nusantara
Sebagai tambahan informasi, JNE Krayan yang beralamat di Jl. Pelita, Desa Liang Butan, Krayan tersebut mulai menjejakkan kakinya pada Februari 2020, dengan area operasional mencakup 5 kecamatan dengan mayoritas medan jalan yang belum memadai. *