JNEWS – Pemerintah terus gencar memberi support demi maju dan berkembangnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air. Tidak terkecuali para anak muda yang terjun menjadi pengusaha. Berbagai program tengah dilakukan oleh Kementerian UMKM, di antaranya dengan membuat aplikasi Sapa UMKM dan juga program Entrepreneur Hub.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa kehadiran Superapps Sapa UMKM, bukan untuk mempersulit atau menakuti para pengusaha UMKM dengan yang terkait perpajakan.
“Kementerian UMKM sedang menyiapkan terobosan atau game changer dalam proses perlindungan, pendampingan, dan penataan UMKM lewat aplikasi bernama Sapa UMKM,” ujar Menteri Maman beberapa waktu lalu.
Menteri Maman menjelaskan tentang aplikasi Sapa UMKM terkait akses permodalan, pendampingan, hingga legalitas berusaha. Menurutnya adaptasi dan sosialisasi adalah tantangan yang harus dihadapi bersama, baik itu oleh pengusaha maupun pemerintah melalui Kementerian UMKM. “Memang sepertinya, awalnya akan terasa sulit, tapi kalau kita tidak memulai, maka kita akan tertinggal. Untuk itu harus ada terobosan teknologi,” ujarnya.
Menteri Maman juga menegaskan, Sapa UMKM tidak dibuat untuk menerapkan pajak seperti narasi yang beredar di kalangan masyarakat. “Saya sampaikan tujuan superapps Sapa UMKM bukanlah untuk memungut pajak, tapi untuk membuat pengusaha UMKM terintegrasi sekaligus memetakan masalah dan mencari solusinya,” katanya.
Baca juga:Â JNE Gelar Workshop Sukses Usaha dari Rumah bareng UMKM di Bekasi
Dalam konteks mengembangkan UMKM dan wirausaha, Kementerian UMKM menyelenggarakan program Entrepreneur Hub yaitu sebuah program kolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan melalui program peningkatan kapasitas agar tercipta wiruasaha mandiri, inovatif, dan mampu membuka lapangan kerja.
“Entrepreneur Hub juga memperhatikan berbagai wirausaha tematik yang lahir dari beragamnya karakteristik, motif, dan bidang usaha, misalnya wirausaha sosial, wirausaha teknologi, wirausaha pemuda, wirausaha perempuan, wirausaha desa, hingga wirausaha ekonomi kreatif,” tandasnya. *