JNEWS – Kota Tasikmalaya, Jawa Barat sudah sejak lama dikenal sebagai sentra pembuatan busana Muslim berkualitas. Produk-produk yang dihasilkan seperti mukena, hijab, daster dan busana Muslim dengan hiasan bordir cukup diminati dan pemasarannya menyebar hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.
Renda atau bordir merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat Tasikmalaya. Tradisi merenda ini sudah ada sejak berabad-abad lalu. Seiring berjalannya waktu, bordir Tasikmalaya berkembang pesat dan menjadi ciri khas kota ini. Mukena, hijab, daster dan busana Muslim dengan hiasan bordir produk Tasikmalaya memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan produk serupa dari daerah lain.
Menurut Kepala Cabang Utama JNE Tasikmalaya, Gerry Mardhani, potensi kiriman fashion seperti mukena, hijab dan busana Muslim dengan hiasan bordir ke depannya akan terus tumbuh, terlebih bila menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.
“Selama ini fashion dan kuliner khas Tasik yang diproduksi oleh para pelaku UMKM turut mendongkrak peningkatan volume kiriman JNE Tasik. Diperkirakan memasuki tahun 2026 dan menjelang Ramadhan serta Lebaran permintaannya akan terus naik,” ujar Gerry, saat ditemui JNEWS beberapa waktu lalu.
Agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan, lanjut Gerry, JNE Tasikmalaya dari mulai sekarang sudah menjalin komunikasi dengan para pengrajin untuk menghitung berapa kenaikannya, mengingat mereka akan ada persiapan barang, apakah itu untuk kiriman retail maupun corporate.
Baca juga: JNE Buka Loker Kurir Delivery untuk Wilayah Jakarta
Selain fashion, yang ke depannya potensinya akan terus meningkat yakni dari makanan ringan. Di antaranya basreng, keripik, rengginang, opak hingga galendo kuliner khas Ciamis yang mempunyai cita rasa gurih dan enak.
“Kontribusi dari sektor government juga cukup besar, di mana JNE Tasik telah menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit untuk pengiriman obat ke rumah pasien. Ke depannya kerja sama dengan rumah sakit akan menyasar di cabang zona B, seperti di Ciamis, Banjar dan Pangandaran. Saat ini kami juga sedang dalam proses melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tasik,” jelasnya.
Sementara terkait pencapaian di akhir tahun 2025, Gerry optimis JNE Tasik akan mencapai target yang sudah ditentukan, sekalipun di tahun 2025 yang tinggal sekitar 2,5 bulan lagi banyak mengalami tantangan.
“Jika melihat perekonomian di wilayah Tasik yang terus membaik, JNE Tasik merasa optimis akan terus bertumbuh, termasuk saat memasuki tahun 2026. Kami juga akan terus bekerja keras untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang ada,” tutup Gerry.
Sebagai tambahan, saat ini JNE Tasikmalaya mempekerjakan sekitar 475 karyawan, dengan didukung sebanyak 150 agen penjualan yang tersebar dari pusat kota sampai ke kota-kota kecamatan. *