JNEWS – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi membuka Indonesia Healthcare AI Hackathon 2025, ajang inovasi pertama yang berfokus pada penerapan kecerdasan buatan di bidang kesehatan.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat sistem kesehatan nasional melalui solusi cerdas dan kolaboratif, sekaligus mempercepat transformasi menuju layanan kesehatan yang lebih efektif, efisien, dan inklusif.
Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Saksono Harbuwono yang membuka kegiatan ini menekankan bahwa peran AI adalah untuk memperkuat dan memberdayakan tenaga medis, bukan menggantikan mereka.
Prof. Dante menyoroti berbagai tantangan global dan nasional di sektor kesehatan—mulai dari penuaan populasi, kekurangan tenaga medis, meningkatnya biaya layanan, hingga ancaman penyakit tidak menular dan perubahan iklim. Di Indonesia sendiri, beban penyakit masih tinggi seperti tuberkulosis tetap termasuk tertinggi di dunia, stroke menjadi penyebab kematian utama, dan lebih dari 19 juta orang hidup dengan diabetes.
“Untuk menghadapi tantangan ini, Kementerian Kesehatan telah mulai membangun masa depan kesehatan berbasis AI. Kami melakukan uji klinis AI-powered chest X-ray untuk deteksi tuberkulosis, AI-assisted brain CT scan untuk deteksi stroke, meluncurkan AI chatbot untuk skrining risiko diabetes, dan bahkan mengembangkan AI-based call center di rumah sakit yang mampu memangkas waktu tunggu hingga 70% serta meningkatkan kepuasan pasien sebesar 35%,” jelasnya.
Menurut Prof. Dante, pendekatan konvensional tak lagi cukup untuk menjawab kompleksitas tantangan kesehatan. Indonesia, dengan lebih dari 17 ribu pulau, membutuhkan solusi cerdas yang mampu menjangkau seluruh wilayah.
“AI membuka peluang besar untuk memperkuat diagnosis, meningkatkan akurasi prediksi, memperluas akses layanan, dan membantu tenaga kesehatan membuat keputusan klinis yang lebih baik,” tambahnya.
Indonesia Healthcare AI Hackathon 2025 sendiri menghadirkan inovator lintas disiplin—mulai dari dokter, AI engineers, akademisi, peneliti, hingga pelaku industri—untuk berkolaborasi mengembangkan solusi teknologi bagi lima isu kesehatan prioritas: tuberkulosis, stroke, stunting, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. *
Baca juga: Manfaat AI untuk Pekerjaan yang Bisa Membuat Hidup Lebih Mudah